google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) Raup Cuan dari Penjualan Food & Beverage Langsung ke konten utama

PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) Raup Cuan dari Penjualan Food & Beverage


Meski terkenal sebagai emiten yang bergerak di bidang industri bioskop, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau Cinema XXI (CNMA) juga mencatatkan peningkatan penjualan mereka berasal dari produk Food & Beverage (F&B).

Tercatat, perseroan mengalami kenaikan penjualan produk F&B sebesar 40,5% dari Rp 675 miliar pada Semester I-2022 menjadi Rp 948,2 miliar pada Semester I-2023.

Ini berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penonton sebesar 22,3% pada Semester I-2023 yakni sebesar 36,9 juta dari 30,1 juta pada Semester I-2022 (YoY). Kenaikan ini menghasilkan Gross Box Office (GBO) senilai Rp 1,6 triliun di paruh pertama tahun ini.

Dengan demikian, persentase penjualan produk F&B apabila dibandingkan dengan GBO meningkat dari 47,9% di Semester I-2022 menjadi 58,5% pada Semester I-2023.

Sehingga dengan ini, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,4 triliun pada Semester I-2023 atau tumbuh 22,0% dari Rp2 triliun pada Semester I-2022 (year on year/YoY).

Lebih lanjut, Cinema XXI berhasil mencatatkan EBITDA sebesar Rp 681,1 miliar, laba sebelum pajak sebesar Rp 274,5 miliar dan laba bersih sebesar Rp 215,1 miliar sepanjang semester I-2023.

“Kami terus membuka bioskop di daerah potensial serta menghadirkan inovasi produk F&B sehingga pengalaman menonton film menjadi semakin tak terlupakan,” tutur Hans Gunadi, Direktur Utama Cinema XXI kepada Kontan beberapa waktu lalu.

Sepanjang semester I 2023, Cinema XXI ungkap dia memang aktif menghadirkan produk F&B terbaru, di antaranya Popcorn Milo Dinosaurs, Dark Choco Peanut Bread, Sesame Korean Chicken, Nasi Goreng Rawon, Iced Avocado Latte, Avoccino, Go Matcha, serta menghadirkan kembali nachos sebagai salah satu menu andalan.

Sebagai tambahan, berdasarkan catatan Kontan, Cinema XXI telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 20 juta hingga semester I-2023. Asal tahu saja, Cinema XXI menganggarkan capex sebesar US$ 40 juta di tahun ini.

Direktur Utama Cinema XXI Hans Gunadi mengatakan, mayoritas anggaran capex itu digunakan perusahaan untuk membuka dan menambah layar baru.

Dari keseluruhan dana capex yang sudah digunakan Cinema XXI, sekitar 80% diantaranya digunakan untuk membuka 31 layar di 7 lokasi bioskop baru.

Kemudian sekitar 20% dari total dana capex yang sudah digunakan dialokasikan untuk pembukaan layar baru di sejumlah lokasi anyar pada semester II-2023.
Sumber: iqplus-
Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d