PEFINDO menegaskan peringkat "idAAA" untuk PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) dan obligasi yang masih beredar. Pada saat yang sama, PEFINDO juga menegaskan peringkat "idAAA(sy)" untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I/2018 dan peringkat .idAA. untuk obligasi subordinasi Bank yang masih beredar.
Peringkat obligasi subordinasi berada dua tingkat lebih rendah dari peringkat Bank karena adanya klausul non-viability sebagaimana diatur dalam POJK no. 11/POJK.03/2016.
Kesiapan Bank untuk membayar Obligasi Subordinasi III Tahun 2018 Seri A sebesar Rp75,0 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 15 November 2023 didukung oleh penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp8,7 triliun per tanggal 30 Juni 2023. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah "stabil".
Peringkat Bank terutama dipicu dari tingkat dukungan yang sangat kuat dari CIMB Group sebagai induk perusahaan, di samping profil kredit standalone Bank CIMB Niaga yang mencerminkan posisi bisnis yang sangat kuat, profil permodalan yang sangat kuat, namun dibatasi oleh tingkat persaingan yang ketat dan kondisi makroekonomi yang penuh tantangan.
Peringkat dapat diturunkan jika PEFINDO melihat pelemahan tingkat dukungan Induk yang signifikan, yang dapat tercermin dari penurunan material terkait kepemilikan dan kontribusi terhadap Induk.
Bank CIMB Niaga dibentuk pada tahun 2008 sebagai hasil penggabungan PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk. Pada 30 Juni 2023, CIMB Group Sdn Bhd, Malaysia (100% dimiliki oleh CIMB Group Holdings Bhd, Malaysia) menguasai 92,5% saham Bank CIMB Niaga (termasuk yang dimiliki oleh PT Commerce Kapital sebesar 1,02%), sedangkan sisanya dimiliki oleh masyarakat (7,5%). (end)
Sumber: iqplus-
Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online.
Komentar
Posting Komentar