PEFINDO menegaskan peringkat idAA- untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2020 PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang akan jatuh tempo pada 4 November 2023.
TPIA berencana melunasi obligasi yang akan jatuh tempo sebesar Rp600,0 miliar dengan kas internal. Per 30 Juni 2023, TPIA memiliki kas dan setara kas sebesar USD772 juta dan deposito berjangka sebesar USD150,5 juta.
TPIA merupakan produsen petrokimia yang beroperasi secara terintegrasi, menyediakan olefina, poliolefina, monomer stirena, butadiena, methyl-tertiary-butylether (MTBE), dan butena-1. Perusahaan memiliki satu-satunya naphtha cracker, fasilitas produksi monomer stirena, butadiena, MTBE, dan butena-1 di dalam negeri.
Naphtha cracker milik Perusahaan memiliki kapasitas produksi 2.138 kilo ton per tahun (KTA), fasilitas produksi polietilena dengan kapasitas 736 KTA, fasilitas produksi monomer stirena dengan kapasitas 340 KTA, fasilitas produksi polipropilena dengan kapasitas 590 KTA, fasilitas produksi butadiena dengan kapasitas 137 KTA, fasilitas produksi MTBE dengan kapasitas 128 KTA, dan fasilitas produksi butene-1 dengan kapasitas 43 KTA.
TPIA baru-baru ini memperluas ekspansi portofolio investasinya ke infrastruktur energi dan air serta menggabungkan aset dan operasinya untuk mendukung rencana perluasan kompleks petrokimia terintegrasi kedua. Pada tanggal 30 Juni 2023, saham Perusahaan dimiliki oleh PT Barito Pacific Tbk (34,6%), SCG Chemicals Co. Ltd. (30,6%), PT TOP Investment Indonesia (15,0%), Prajogo Pangestu (7,8%), Marigold Resources Pte. Ltd. (3,9%), Erwin Ciputra (0,2%), dan publik (7,9%). (end)
Sumber: iqplus-
Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online.
Komentar
Posting Komentar