PEFINDO menegaskan peringkat idA- untuk PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) dan peringkat idA-(sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2022 BALI senilai maksimum Rp2,0 triliun, termasuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2022 Tahap I Seri A senilai Rp200,0 miliar yang akan jatuh tempo tanggal 26 Desember 2023.
Perusahaan akan melunasi sukuk tersebut dengan melakukan penerbitan atas sisa sukuk. Outlook untuk peringkat Perusahaan adalah stabil.
Peringkat mencerminkan aliran pendapatan dan marjin profitabilitas Perusahaan yang stabil, permintaan yang tinggi terhadap layanan broadband, dan kegiatan usaha yang relatif terdiversifikasi. Namun, peringkat dibatasi oleh persaingan yang ketat di industri dan ketergantungan yang tinggi terhadap belanja modal yang didanai dari pinjaman.
Peringkat dapat dinaikkan jika BALI mampu mengembangkan skala operasi di industri menara telekomunikasi dan broadband tetap. Hal ini perlu diimbangi oleh perbaikan secara berkelanjutan untuk struktur permodalan, perlindungan arus kas, dan posisi likuiditas. Di sisi lain, peringkat dapat diturunkan jika pendapatan atau EBITDA Perusahaan jauh di bawah target, atau Perusahaan berutang melebihi dari yang telah diproyeksikan, yang akan berdampak pada pelemahan struktur permodalan dan perlindungan arus kas.
PEFINDO juga berpandangan bahwa aliran arus kas BALI dapat secara negatif dipengaruhi oleh tren konsolidasi telekomunikasi saat ini yang berpotensi mengurangi permintaan menara kecuali dapat dikompensasi oleh percepatan pertumbuhan di segmen bisnis lainnya.
BALI bergerak di bisnis menara telekomunikasi dan bisnis penyewaan jaringan transmisi, serta penyediaan jasa internet di Indonesia, khususnya di Bali, Jakarta Raya, dan beberapa kota di pulau Jawa. Per 30 Juni 2023, pemegang saham terdiri dari PT Kharisma Cipta Towerindo (59,7%), Robby Hermanto (0,0%), dan publik (40,3%). (end)
Sumber: iqplus-
Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online.
Komentar
Posting Komentar