PT Kimia Farma Apotek (KFA), ritel farmasi milik BUMN menargetkan kontribusi penjualan melalui platform online/marketplace ke depan dapat terus meningkat hingga 10-15 persen, selain tetap mempertahankan offline store.
Direktur Operasional KFA Muhardiman menyatakan pasar farmasi dan kesehatan di tanah air dinilai sangat kompetitif, tetapi peluangnya juga besar seiring dengan peningkatan pendapatan per kapita, perubahan gaya hidup, dan peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat.
Selain itu, lanjutnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat pertumbuhan populasi dan peningkatan prevalensi penyakit kronis juga berkontribusi pada pertumbuhan pasar.
"Untuk menangkap peluang besar tersebut, KFA sebagai salah satu ritel farmasi terbesar di Indonesia, melakukan berbagai upaya," ujarnya.
Upaya-upaya tersebut, tambahnya, yakni transformasi digital di seluruh value chain, seperti jaringan layanan apotek, klinik, laboratorium, hingga integrasi dengan ekosistem lain, seperti asuransi, BPJS, perbankan, distributor, logistik, dan sebagainya.
Perusahaan juga gencar penetrasi melalui penjualan online, yaitu melalui berbagai kanal online baik yang dimiliki sendiri (Kimia Farma Mobile) maupun berkolaborasi dengan pihak lain seperti Tokopedia, KlikDokter, Livin Mandiri, dan mitra strategis lainnya.
"Upaya keras melalui marketplace bukan berarti meninggalkan offline platform," kata Muhardiman. (end/ant)
Sumber: iqplus-
Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online.
Komentar
Posting Komentar