Rencana PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) untuk menggaet investor-investor strategis di masa mendatang tampaknya akan lebih mulus. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan telah menyetujui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
“Ya, RUPSLB sudah menyetujui PMTHMETD Perseroan. Ini memberikan angin segar bagi Perseroan untuk menjaring investor strategis, guna pengembangan usaha ke depan,” kata Bobby Gafur Umar, Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk usai RUPS di Jakarta, Kamis.
Perseroan melakukan PMTHMETD melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 634.722.000 saham atau sebanyak-banyaknya sejumlah 10% dari seluruh saham yang telah disetor penuh dalam Perseroan.
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau PMTHMETD adalah aksi penambahan modal dengan cara menerbitkan saham baru oleh Perseroan, yang penjualannya langsung ditargetkan ke investor, tanpa melalui transaksi reguler di bursa saham. PMTHMETD biasa dikenal dengan private placement. Bila rights issue seluruh pemegang saham akan mendapatkan hak untuk mengeksekusi sedangkan private placement hanya diberikan kepada pihak tertentu.
Strategi Baru Bobby menjelaskan, Perseroan melalui anak perusahaan sudah menyiapkan strategi bisnis baru yang akan menjalankan blue print dengan ruang lingkup usaha ke arah pengembangan energi terbarukan (ET), industri hijau, industri bio chemicals, digital, teknologi informasi, industri biomassa, tentunya dengan mengedepankan perhatian pada aspek Environment, Social and Governance (ESG).
“Komitmen kami sudah jelas, tegak lurus mengedepankan aspek lingkungan”, ujarnya.
Sebagai pionir dan salah satu pemain utama di bidang energi terbarukan, OASA akan segera mewujudkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah. Pertumbuhan jumlah penduduk dan pemekaran wilayah secara masif telah mengakibatkan jumlah sampah semakin tak terkendali.
“Kita semua tahu, dampak buruk yang terjadi adalah pencemaran udara dimana-mana, mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup,” kata Bobby.
Selain itu Perseroan juga telah merintis pengembangan usaha di bidang wood chip, bekerjasama dengan Koperasi Energi Terbarukan Indonesia (Koppetindo). Kerjasama ini dilakukan dengan memproduksi wood chip di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk dipasok sebagai bahan baku co firing, substitusi dari batu bara ke PLTU setempat.
Dalam RUPS Tahunan yang digelar pada hari yang sama, Bobby juga mengungkapkan optimismenya terhadap kinerja Perseroan dalam beberapa tahun ke depan. Bahkan, ia cukup optimis perolehan revenue dan net profit Perseroan akan meningkat hingga 100 persen pada tahun ini. Perseroan, katanya, tengah giat mencanangkan sejumlah proyek energi terbarukan, yang diyakini dapat meningkatkan kinerja.
Optimisme Bobby bukannya tanpa alasan. Soalnya, pada tahun ini OASA telah mematangkan rencana pengembangan usaha yang diharapkan dapat berkontribusi segera. Diantaranya, pengolahan limbah diikuti dengan sistem smart lighting di berbagai kota.
"Kami akan ekspansi masuk ke pengolahan limbah. Saat ini kami sedang ikut tender di dua kota. Dalam rangka pengembangan kami di bisnis smart city, kami juga akan ikut mengembangkan usaha smart lighting, bagian dari pengembangan smart city yang akan dikembangkan Perseroan di dua kota kecil,” kata Bobby.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan pada tahun 2022, Perseroan juga berhasil mencetak keuntungan bersih sebesar Rp.4,4 milyar. “Atau laba Rp.14,13 per saham pada tahun 2022, dibandingkan dengan laba netto sebesar Rp.1,3 milyar atau laba Rp.3,63 per lembar saham pada tahun 2023,” kata Bobby
Author: Rizki
Sumber: emitennews-
Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online.
Komentar
Posting Komentar