google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo IMPC Incar Kenaikan Pendapatan 17,5% Atau Capai Rp3,3 Triliun Pada 2023 Langsung ke konten utama

IMPC Incar Kenaikan Pendapatan 17,5% Atau Capai Rp3,3 Triliun Pada 2023


PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC)
optimis adanya pertumbuhan kinerja pada tahun 2023. Untuk pendapatan di 2023, Perseroan menargetkan akan meraih sebesar Rp3,3 triliun atau naik 17,5 persen (y-o-y). Seiring dengan itu, laba bersih tahun ini diproyeksikan sebesar Rp390 miliar atau tumbuh 26,9 persen (y-o-y).

"Untuk mencapai target tersebut, kami punya strategi diantaranya pengembangan pasar ke daerah di luar pulau Jawa. Selain itu, Perseroan kerap menjajaki kemungkinan untuk akuisisi perusahaan lokal maupun di luar negeri untuk menunjang pertumbuhan inorganic," kata Direktur IMPC, Phillip Tjipto saat pelaksanaan Public Expose di Jakarta, Kamis (8/6).

Untuk melancarkan target tersebut, IMPC menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp280 miliar pada tahun 2023. Rinciannya, sebesar 51 persen dana capex akan dipergunakan untuk pembelian mesin, sedangkan sebesar 40 persen untuk pembelian lahan dan bangunan dan sisanya untuk pembelian kendaraan, peralatan kantor dan perlengkapan pabrik.

"Saat ini total capex sudah terealisasi 37 persen," jelasnya.

Menurut Phillip, IMPC akan meningkatkan upaya pengembangan pasar ke luar Pulau Jawa. "Perseroan kerap menjajaki kemungkinan untuk mengakuisisi perusahaan lokal maupun di luar negeri untuk menunjang pertumbuhan inorganic," paparnya.

Terkait pasar ekspor, menurut Direktur IMPC, Janto Salim, belum lama ini perseroan berhasil mendapatkan pasar baru di Jordania dan Kuwait. Sebelumnya, ekspor produk IMPC sudah masuk ke pasar Filipina, Thailand, Myanmar, Bangladesh dan Uni Emirat Arab.

Sebagai informasi, di kuartal I-2023, IMPC mencatat pendapatan bersih mencapai Rp744 miliar atau bertumbuh 5,8 persen (y-o-y). Sementara itu, laba bruto selama tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp303 miliar atau melonjak 26,3 persen (y-o-y). Jumlah EBITDA pada Kuartal I-2023 sebesar Rp201 miliar atau melambung 45,1 persen (y-o-y), dengan margin EBITDA sebesar 27 persen. Adapun laba bersih untuk periode yang berakhir 31 Maret 2023 mencapai Rp121 miliar atau melesat 47,7 persen (y-o-y). (end)
Sumber: iqplus-
Dapatkan informasi pasar dan rekomendasi saham dengan aplikasi Android: Saham Indonesia
Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d