google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Gelar Rups, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (IDX: CSAP) Setujui Rencana Pembagian Dividen Dan Penerbitan Saham Baru Langsung ke konten utama

Gelar Rups, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (IDX: CSAP) Setujui Rencana Pembagian Dividen Dan Penerbitan Saham Baru


PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (IDX: CSAP) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST/LB) pada Kamis (6/4/2023). Dalam Rapat tersebut, Manajemen CSAP mendapatkan persetujuan para pemegang saham atas rencana pembagian dividen dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/ penerbitan saham baru).

Corporate Secretary PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP), Idrus Widjajakusuma menuturkan bahwa, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham atas rencana pembagian dividen. "Hal ini merupakan bentuk penghargaan bagi pemegang saham yang setia dan terus memberikan dukungan kepada CSA Group. CSAP akan membagikan dividen sebesar 19,9% atau sekitar Rp 49,04 miliar, yang setara dengan Rp 11 per saham," katanya.

Selanjutnya Idrus Widjajakusuma menjelaskan, usulan pembagian dividen dari direksi didasarkan pada kinerja positif, khususnya profitabilitas CSAP, yang didukung oleh kinerja penjualan yang kuat di segmen distribusi dan ritel modern untuk industri bahan bangunan sepanjang tahun 2022.

Pada akhir 2022, Laporan Keuangan Konsolidasian (Audited) melaporkan Pendapatan sebesar Rp15,45 triliun, tumbuh 8.51% dibandingkan pencapaian tahun 2021 sebesar Rp 14,24 triliun. Segmen distribusi tercatat tumbuh 4,42% menjadi Rp 9,58 triliun sedangkan segmen ritel modern yang diwakili Mitra10 & Atria tercatat Rp5,87 triliun, tumbuh 15,92% yoy.

"Secara prosentase terhadap pendapatan konsolidasi, segmen distribusi berkontribusi sebesar 62% sedangkan segmen ritel modern berkontribusi sebesar 38% terhadap pendapatan konsolidasi Perseroan. Segmen distribusi berperan sebagai penyumbang kontribusi terbesar pendapatan, dan segmen ritel moderen merupakan segmen yang memberikan kontribusi positif dalam hal pertumbuhan baik dalam hal penjualan maupun kinerja marjin." katanya.

"Saat ini, perusahaan memiliki 45 gerai ritel moderen Mitra10 dan 19 showroom furniture Atria. Rantai ritel moderen ini tersebar di kota-kota besar di Indonesia seperti Jabotabek, Cikarang, Karawang, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Sidoarjo, Semarang, Tegal Surabaya, Malang, Denpasar, Lampung, Palembang, Batam, Medan, Pekanbaru, Makassar, Mataram, Balikpapan, dan Banjarmasin. Strategi ekspansi ritel memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan, yang terbukti dari pertumbuhan pendapatan dan margin. Mitra10 telah tumbuh 8,7 kali lipat sejak tahun 2009 dan sekarang menawarkan lebih dari 50.000 SKU, menjadikan Mitra10 sebagai jaringan ritel moderen terbesar untuk bahan bangunan dan home improvement di Indonesia," terangnya.

Kuatnya angka penjualan berdampak positif pada kinerja laba, Laba Kotor mencapai Rp2,52 triliun, meningkat 10,06% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp2,29 triliun. Margin laba kotor untuk FY 2022 tercatat sebesar 16,31% meningkat dari periode yang sama tahun lalu, yaitu 16,09%. Pertumbuhan laba berlanjut pada peningkatan Laba Bersih atau Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Perusahaan Induk sebesar 11,81% YoY menjadi Rp246 miliar, dibandingkan dengan Rp220 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Persetujuan Penerbitan Saham Baru

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham untuk merencanakan penerbitan saham baru/Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Corporate Secretary CSAP, Idrus H. Widjajakusuma, menyatakan bahwa dengan adanya persetujuan ini memungkinkan CSAP memperkuat struktur permodalan guna mendorong kinerja usaha yang berkelanjutan, terutama program ekspansi di sektor ritel modern.

Tahun ini, CSAP, sebagai induk dari Mitra10, berencana menyelesaikan target ekspansi dengan memiliki 50 toko Mitra10 dan akan terus mengembangkan bisnisnya dengan target memiliki 100 toko Mitra10 pada tahun 2030.

Pasar segmen ritel modern Bahan Bangunan dan Home Improvement di Indonesia sangat menjanjikan. Meskipun terdapat isu kenaikan suku bunga, nilai tukar rupiah, dan inflasi, peluang pertumbuhan sektor properti tetap ada karena termasuk kebutuhan dasar, terutama dalam pembangunan hunian baru, pasar sekunder dan renovasi bagi pemilik rumah atau home owner.

Demikian pula dengan segmen distribusi yang bergerak di bidang distribusi bahan bangunan, kimia dan barang konsumen (FMCG). Saat ini dengan 46 area distribusi bahan bangunan di berbagai kota besar di Indonesia, 5 cabang distribusi kimia, dan 38 area distribusi barang konsumen (FMCG) mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia. (end)
Sumber: iqplus-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...