google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ekspansi Membuahkan Hasil, Pendapatan PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) Melonjak 170% Di 2022 Langsung ke konten utama

Ekspansi Membuahkan Hasil, Pendapatan PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) Melonjak 170% Di 2022


PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), emiten perdagangan otomotif omnichannel yang bergerak di bidang penjualan retail mobil bekas (Caroline.ID) dan bisnis lelang (JBA), membukukan peningkatan pendapatan sebesar 15,5% QoQ menjadi Rp 171,7 miliar di Q4-2022.

Hal ini membuat pendapatan grup sepanjang tahun 2022 menjadi Rp 479,89 miliar, meroket 170% dari tahun sebelumnya.

Lompatan signifikan tersebut dicapai melalui ekspansi agresif Perseroan sepanjang tahun 2022, dengan membuka showroom dan touch point di berbagai kota di seluruh Indonesia.

Melalui rencana ekspansi yang matang dan berbagai upaya efisiensi biaya di tengah kenaikan berbagai biaya tahun lalu, Perseroan membalikkan posisi rugi bersih pada kuartal III 2022 dan sembilan bulan pertama 2022 menjadi membukukan laba bersih sebesar Rp 8,98 miliar pada kuartal IV 2022 dan Rp 3,28 miliar untuk tahun fiskal 2022.

Peningkatan berbagai pengeluaran tersebut terjadi akibat perang RusiaUkraina yang berkepanjangan yang mengakibatkan kenaikan harga BBM sehingga memperburuk tekanan inflasi.

Walaupun demikian, pasar mobil bekas berkembang pesat ditengah inflasi yang tinggi karena harga mobil bekas melonjak tahun lalu.

Perusahaan mempertahankan marjin kotor yang positif untuk bisnis mobil bekasnya, dan laba kotor di tingkat grup meningkat sebesar 6,1% QoQ menjadi Rp 35,9 miliar.

Hal ini menyebabkan peningkatan laba kotor tahun fiskal 2022 menjadi Rp 132,4 miliar. Sementara itu, langkah-langkah efisiensi operasional yang menekan biaya operasional sebesar 7,7% QoQ, dan ditambah dengan peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 123,5% QoQ telah menghasilkan percepatan pertumbuhan EBITDA sebesar 136,9% QoQ menjadi Rp 10,0 miliar pada kuartal IV 2022.

Oleh karena itu, EBITDA ASLC meningkat menjadi Rp 28,9 miliar di tahun fiskal 2022, dari Rp 18,8 miliar pada sembilan bulan pertama 2022. Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 8,98 miliar pada kuartal IV 2022 dan Rp 3,28 miliar pada tahun fiskal 2022, berkat pertumbuhan penjualan yang kuat, efisiensi biaya, dan peningkatan pendapatan keuangan menjadi Rp 13,43 miliar dari Rp 4,3 miliar.

Total aset Perseroan melonjak menjadi Rp 789,66 miliar dari posisi akhir tahun 2021 yang Rp 388,68 miliar, terutama disebabkan lonjakan kas dan setara kas sebesar 350% YoY menjadi Rp 395,6 miliar pasca penawaran perdana saham kepada public (IPO). Di sisi lain, total liabilitas turun 74% YoY menjadi Rp 84,5 miliar karena Autopedia melunasi utangnya kepada perusahaan induknya setelah IPO.

Saldo ekuitas perseroan juga mengalami peningkatan signifikan pasca IPO di akhir tahun 2022, tercatat sebesar Rp 705,14 miliar, meningkat 1.044,7% dari Rp 61,60 miliar di akhir tahun 2021. (end)
Sumber: iqplus-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d