PT Mahaka Media Tbk (ABBA) optimistis bahwa potensi bisnis tahun ini bakal membaik dan sepenuhnya pulih dari dampak pandemi COVID-19.
Hal ini lantaran pada tahun lalu, perusahaan yang bergerak di industri media dan ekonomi kreatif itu mengaku masih dalam tahap konsolidasi pasca pandemi, sehingga sampai Triwulan III-2022 lalu tercatat masih merugi.
"(Tahun lalu kami) Masih konsolidasi karena sedikit-banyak masih terdampak (pandemi). Lalu (kami) baru transformasi juga ke media tech menjadi Mahaka-X. Harusnya untuk tahun ini sudah sangat membaik," ujar Chief Executive Officer ABBA, Tubagus Farash Farich, Kamis (23/2/2023).
Dengan asumsi bahwa pasar telah membaik tersebut, menurut Farash, pihaknya tak ragu untuk memasang target pendapatan segmen digital marketing atau pendapatan iklan dari aset yang diakuisisi, seperti iklan berjalan menggunakan kendaraan, bakal tumbuh sekitar 20 persen.
"Kalau untuk (pendapatan) segmen digital marketing, iklan mobile dan semacamnya, (target kami) mungkin (tumbuh) sekitar 20 persen. Tapi untuk total top-line kita yakin (bisa tumbuh) sampai 50 persen)," tutur Farash.
Dengan posisi top-line yang semakin membaik tersebut, Farash berharap juga dapat berpengaruh langsung terhadap posisi laba perusahaan yang beranjak positif.
"EBITDA perusahaan harusnya positif dengan rate itu. Apalagi kami menginginkan margin sampai sekitar empat sampai lima persen. Jadi kalau tahun lalu kami masih konsolidasi, Tahun ini sudah saatnya untuk go to market," ungkap Farash.
Sebagai informasi, hingga September 2022 lalu ABBA tercatat sukses meraup pendapatan bersih sebesar Rp106,91 miliar.
Capaian tersebut terhitung susut 8,93 persen dibanding capaian periode sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp117,4 miliar. Dari perolehan pendapatan tersebut, ABBA masih membukukan rugi bersih sebesar Rp17,86 miliar.
"Untuk (capaian) full year tahun lalu kami masih belum bisa disclosed karena masih proses (audit). Yang jelas rugi bersih kita sudah turun drastis dibanding 2021. Tahun ini pun kami sangat yakin sudah bisa profit," tegas Farash.
Author: Rizki
Sumber: emitennews
-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online.
Komentar
Posting Komentar