google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Tawarkan Obligasi Senilai Rp1,25 Triliun Langsung ke konten utama

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Tawarkan Obligasi Senilai Rp1,25 Triliun


PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menawarkan Obligasi berkelanjutan IV tahap III tahun 2023 dengan jumlah pokok Rp1,25 triliun.

Manajemen TPIA dalam prospektus ringkasnya Kamis (9/2) menyampaikan bahwa Obligasi ini merupakan bagian Penawaran umum Obligasi berkelanjutan IV dengan target Dana yang akan dihimpun sebesar Rp8 triliun.

Obligasi ini terdiri dari dua seri, Seri A dengan jumlah pokok Rp1,022 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% per tahun dan bertenor 5 tahun sejak tanggal emisi.

Selanjutnya Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp227,35 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% bertenor 7 tahun sejak tanggal emisi.

Pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Pelunasan Pokok masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 28 Februari 2028 untuk Obligasi Seri A dan tanggal 28 Februari 2030 untuk Obligasi Seri B.

PEFINDO memberikan peringkat idAA- untuk obligasi ini dengan penjamin pelaksana emisi BCA Sekuritas, , BNI Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, RHB Sekuritas, UOB Kay Hian Sekuritas dengan wali amanat Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN).

Adapun perkiraan Masa penawaran umum pada 21 hingga 23 Februari 2023, Perkiraan tanggal penjatahan : 24 Februari 2023 dan perkiraan tanggal distribusi pada 28 Februari 2023 selanjutnya pencatatan pada Bursa Efek Indonesia jatuh pada tanggal 1 Maret 2023.

Dana bersih yang diperoleh TPIA dari hasil Obligasi ini, setelah dikurangi komisi-komisi, biaya-biaya, dan pengeluaran-pengeluaran akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja termasuk di antaranya pembelian bahan baku produksi dan biaya operasional untuk kegiatan usaha. (end)
Sumber: iqplus-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...