Famon Obor Maju (FOM) mengurangi kepemilikan saham Famon Awal Bros Sedaya alias Primaya Hospital (PRAY). Sebagai pengendali, FOM melego 658.884.733 helai alias 658,88 juta eksemplar. Aksi divestasi itu, dibantu Indo Premier Sekuritas.
Dengan aksi tersebut, tabulasi saham perusahaan berbasis di Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok N nomor 21 itu, terpotong 4,72 persen. Tepatnya, menjadi 6,48 miliar lembar atau 46,47 persen. Berkurang dari 7,14 miliar eksemplar setara dengan 51,19 persen.
Transaksi yang dibukukan pada 20 Februari 2023 itu, dilakukan pada harga pelaksanaan Rp905 per lembar. Merujuk harga itu, berarti FOM menggulung dana sekitar Rp596,29 miliar. Nilai penjualan itu, lebih tinggi dari penutupan perdagangan saham Primaya Hospital pada 20 Februari 2023 di level Rp750 per lembar.
Tepatnya, lebih mahal 155 poin atau 20 persen. ”Tujuan transaksi untuk divestasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” tulis Leona Agustine Karnali, Direktur & Chief Executive Officer Famon Awal Bros Sedaya alias Primaya Hospital.
Per 31 Januari 2023, pemegang saham Famon Awal Bros antara lain Famon Obor Maju 7,14 miliar lembar setara 51,19 persen, Awal Bros Citra Batam 3,07 miliar helai atau 22 persen, PT Sehat Abadi 1,98 miliar eksemplar alias 14,23 persen, dan publik 1,75 miliar lembar selevel 12,58 persen. (*)
Author: J S
Sumber: emitennews-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online.
Komentar
Posting Komentar