google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kobexindo Berhasil Bukukan Pertumbuhan Penjualan Alat Berat 41% Di 2022 Langsung ke konten utama

Kobexindo Berhasil Bukukan Pertumbuhan Penjualan Alat Berat 41% Di 2022


PT Kobexindo Tractors Tbk (BEI: KOBX) penyedia alat berat terintegrasi berhasil membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 41% di 2022. Angka tersebut merupakan angka sementara dan masih menunggu hasil audit (unaudited). Pertumbuhan tersebut dikontribusikan oleh penjualan alat berat pertambangan dan non tambang yang dipasarkan oleh Perseroan.

"Sepanjang 2022 kami berhasil membukukan angka penjualan sebesar US$ 168,5 juta tumbuh 41% dibandingkan angka penjualan tahun 2021 sebesar US$ 119,3 juta. Angka tersebut merupakan angka tertinggi dalam lima tahun terakhir. Pencapaian ini tidak lepas dari strategi Perseroan untuk mengoptimalisasikan penjualan unit alat berat baik tambang maupun non tambang yang berada dalam segmen bisnis kami." Jelas Martio, Wakil Direktur Utama PT Kobexindo Tractors Tbk.

Tingginya permintaan alat berat tersebut tidak lepas dari tingginya harga komoditas tambang yang dimulai sejak 2021 lalu. Adapun di tahun 2022, meskipun terjadi penyesuaian harga komoditas, namun besaran harga yang berlaku masih menguntungkan pemilik pertambangan untuk meningkatkan kuota produksi guna memenuhi permintaan bahan tambang.

"Membaiknya perekonomian paska pandemi Covid-19 yang berujung pada pelonggaran aktivitas dengan tetap memperhatikan prosedur kesehatan dan keamanan juga menjadi katalis positif pertumbuhan. Hal tersebut memicu sektor-sektor usaha tambang, industrial, logistik serta konstruksi yang menjadi target pasar kami." Ungkap Martio.

Sepanjang 2022, manajemen mencatat beberapa poin yang harus diperhatikan untuk menopang pertumbuhan berkelanjutan di 2023 dan tahun-tahun mendatang. Terutama yang berkaitan dengan supply unit alat berat.

Beberapa hal tersebut diantaranya adalah: 1. Kapasitas produksi produsen alat berat, 2. Harga bahan baku alat berat (Baja), 3. Keterbatasan armada dan kenaikan biaya logistik/transportasi dalam memenuhi lonjakan permintaan, 4. Tingkat permintaan konsumen 5. Kenaikan suku bunga dan 6. Fluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, serta 7. Ancaman dampak resesi global.

Atas hal-hal tersebut Perseroan telah melakukan antisipasi seperti strategi inventori dengan memproyeksikan pesanan pelanggan dalam beberapa bulan ke depan, mengamankan pasokan alat berat, seperti yang telah dilakukan dengan Doosan dan NHL Terex, Mercedes Benz, serta strategi pricing.

"Kami optimis pertumbuhan bisnis di 2023 akan melanjutkan momentum pertumbuhan di tahuntahun sebelumnya. Hal ini ditopang oleh penjualan lini produk unggulan yang handal dan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi serta didukung oleh layanan purna jual dan kesediaan sparepart di 13 titik kantor cabang kami agar dapat memberikan yang terbaik untuk para pelanggan kami." Papar Martio.

Untuk mendukung strategi pertumbuhan di tahun 2023 tersebut, Perseroan telah menyiapkan capex sebesar US$ 4 juta guna mendukung operasional dan peremajaan unit rental alat berat. Selain itu Perseroan telah menyiapkan beberapa produk baru yang akan diperkenalkan di 2023 untuk memperkuat lini produk, baik itu alat berat pertambangan maupun non tambang. (end)
Sumber: iqplus-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...