PT TIMAH Tbk (TINS) hari ini mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim untuk periode yang berakhir 30 September 2022.
Dalam siaran pers TINS (8/11) Perseroan berhasil membukukan laba bersih pada 9M22 sebesar Rp1.146 miliar, naik 87% dibandingkan 9M21 sebesar Rp612 miliar.
Kenaikan kinerja Perseroan ini didorong oleh meningkatnya harga jual logam timah, efisiensi di seluruh rantai bisnis, penurunan interest bearing debt dan konsistennya peningkatan kinerja anak usaha segmen non pertimahan.
Kinerja Operasi
Produksi bijih timah pada 9M22 tercatat sebesar 14.502 ton, turun 19% dibandingkan periode 9M21 sebesar 17.929 ton. Dari jumlah tersebut 35% atau 5.004 ton berasal dari penambangan darat, sedangkan 65% atau 9.498 ton berasal dari penambangan laut.
Produksi logam timah pada 9M22 tercatat sebesar 14.130 metrik ton, turun 26% dibandingkan periode 9M21 sebesar 19.120 metrik ton.
Penjualan logam timah pada 9M22 tercatatsebesar 15.325 metrik ton,turun 20% dibandingkan periode 9M21 sebesar 19.059 metrik ton. Meski volume penjualan menurun, Perseroan mencatatkan harga jual rerata logam timah pada 9M22 sebesar USD35.026 per metrik ton, naik 16% dibandingkan periode 9M21 sebesar USD30.158 per metrik ton.
Kinerja Keuangan
Perseroan berhasil merealisasikan peningkatan kinerja keuangan hingga Kuartal III tahun 2022 dengan mencatat pendapatan naik 5% menjadi sebesar Rp10,2 triliun (9M21: Rp9,7 triliun), laba operasi naik 26% menjadi sebesar Rp1,5 triliun (9M21: Rp1,2 triliun), EBITDA naik 21% menjadi sebesar Rp2,2 triliun (9M21: Rp1,8 triliun).
Posisi nilai aset Perseroan pada Kuartal III tahun 2022 sebesar Rp13,3 triliun, turun 10% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp14,7 triliun.
Posisi liabilitas sebesar Rp6,1 triliun, turun 27% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp8,4 triliun. Posisi ekuitas sebesar Rp7,1 triliun, naik 13% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp6,3 triliun.
Posisi kas dan setara kas Perseroan naik 27% menjadi Rp1,4 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,1 triliun. Pinjaman bank, liabilitas supplier financing dan utang obligasi turun menjadi Rp3 triliun dari sebelumnya Rp5,1 triliun.
Indikasi baiknya performa finansial Perseroan terlihat dari beberapa rasio seperti Quick Ratio sebesar 43%, Current Ratio sebesar 191%, Gross Profit Margin sebesar 22%, Net Profit Margin sebesar 11%, Debt to Asset Ratio sebesar 22%, dan Debt to Equity Ratio sebesar 42%.
"Perseroan optimis dapat membukukan kinerja positif hingga akhir tahun 2022. Perseroan akan terus konsisten menjalankan efisiensi di seluruh rantai bisnis, serta mendorong peningkatan kinerja anak usaha., demikian disampaikan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT TIMAH Tbk, Fina Eliani. (end)
Sumber: iqplus-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online.
Komentar
Posting Komentar