PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyampaikan laporan keuangan untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2022 (9M22). Pendapatan usaha Adaro Energy Indonesia yang dilaporkan pada 9M22 naik 130% menjadi $5.913 juta dari $2.569 juta y-o-y, terutama karena kenaikan 106% y-o-y pada ASP.
Beban pokok pendapatan naik 59% y-o-y menjadi $2.548 juta terutama karena kenaikan pembayaran royalti akibat kenaikan pada ASP maupun biaya penambangan yang terjadi karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) global.
Beban usaha pada 9M22 naik 78% y-o-y menjadi $232 juta, yang dikarenakan oleh kenaikan 300% pada komisi penjualan. Kenaikan komisi penjualan menyumbangkan 67% kenaikan y-o-y pada beban usaha dan disebabkan karena harga batu bara yang lebih tinggi pada periode ini.
Kinerja keuangan secara umum bertahan pada tingkat profitabilitas yang tinggi secara historis dengan kondisi harga batu bara yang tetap tinggi, sehingga EBITDA operasional terdorong naik 231% menjadi $3.798 juta dari $1.149 juta y-o-y. Adaro meningkatkan margin EBITDA operasional y-o-y sebesar 1.950bps menjadi 64,2% dari 44,7% karena ASP naik 106% dan volume penjualan naik 14%.
Laba inti ADRO pada 9M22 naik 262% menjadi $2.331 juta dari $644 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya, berkat harga yang tinggi dan keunggulan operasional yang berkelanjutan. Sebagaimana dilaporkan, laba bersih mencapai $2.169 juta, atau naik 366% y-oy.
Total aset naik 41% menjadi $10.032 juta dari $7.118 juta pada tahun sebelumnya karena kenaikan 122% pada kas menjadi $3.353 miliar. Aset lancar naik 96% menjadi $4.548 juta dari $2.326 juta y-o-y, sementara aset non lancar naik 14% menjadi $5.484 dari $4.793 juta y-o-y. Kontribusi terbesar terhadap peningkatan aset non lancar diperoleh dari investasi pada perusahaan patungan dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
Pada akhir 9M22, total ekuitas tercatat $6.289 juta, atau naik 45% dari $4.324 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada 3Q22, perusahaan tidak melakukan pembelian saham kembali di bawah program yang ada.
Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy Indonesia, Garibaldi Thohir, mengatakan, pada sembilan bulan pertama tahun 2022, Adaro terus mengeksekusi strategi untuk meningkatkan produksi dan penjualan, karena Perseroan mengejar peningkatan melebihi 10% y-o-y untuk dua komponen ini. Pendapatan, EBITDA dan laba bersih mencapai rekor tertinggi untuk sembilan bulan pertama dari setiap tahun sejak perusahaan didirikan 30 tahun lalu. EBITDA operasional yang mencapai $3,8 miliar, dan laba inti $2,3 miliar setara dengan kenaikan masing-masing 231% dan 262% y-o-y, yang mencerminkan kualitas laba.
"Belum lama ini, kami merayakan ulang tahun ke-30, yang merupakan momentum untuk mengingat masa lalu, dan berfokus pada masa depan. Saya gembira dengan inisiatif hijau di Adaro. Seiring kita berevolusi dan berinovasi di 30 tahun ke depan, kita akan membangun Adaro yang baru. Saya dapat pastikan kepada para pemegang saham bahwa kami akan terus berfokus pada eksekusi, SDM dan budaya, seiring langkah untuk meningkatkan investasi pada energi terbarukan, membangun kawasan industri hijau terbesar di dunia dan berinvestasi pada rantai pasokan baterai kendaraan listrik." katanya, dalam siaran persnya, Selasa. (end)
-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online.
Komentar
Posting Komentar