google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) Bidik Penjualan 2022 Tembus Rp360 Miliar Langsung ke konten utama

PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) Bidik Penjualan 2022 Tembus Rp360 Miliar


PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) menargetkan perolehan nilai penjualan sepanjang 2022 mencapai Rp360 miliar atau bertumbuh 14 persen dibanding Tahun Buku 2021, yakni Rp316 miliar.

"Kami memproyeksikan penjualan 2022 bisa mencapai Rp360 miliar, dengan tingkat EBITDA 2022 diproyeksikan Rp36,07 miliar," kata Direktur TAYS, Andrew Sanusi, saat pelaksanaan Public Expose Insidentil secara virtual, Senin (24/10).

Dia menyampaikan, nilai penjualan TAYS pada semester I-2022 mencapai Rp157,92 miliar atau lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp147,11 miliar. "Laporan keuangan kuartal III-2022 sedang proses dan akan segera disampaikan dalam beberapa hari mendatang," paparnya.

Perlu diketahui, pelaksanaan paparan publik TAYS tersebut atas permintaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pasca harga saham TAYS mengalami kenaikan signifikan dan berujung sanksi penghentian sementara (suspensi) pada perdagangan 18 Oktober 2022. Namun pada 20 Oktober 2022, BEI mencabut sanksi tersebut.

Menurut Andrew, kenaikan harga saham TAYS secara signifikan tersebut karena adanya respons positif terhadap kinerja operasional TAYS sejak perseroan melakukan IPO (6 Desember 2021), baik kegiatan produksi di pabrik, produk Tays Bakers maupun manajemen marketing perseroan.

Andrew mengungkapkan, saat ini perseroan sedang merencanakan untuk membangun pabrik baru di Sumedang, Jawa Barat, dan diharapkan bisa beroperasi pada semester I-2023.


"Nilai investasi capex (belanja modal) untuk pabrik ini sekitar Rp45 miliar sampai Rp46 miliar," kata Andrew sembari menyebutkan bahwa saat ini Tays Bakers hanya memiliki satu unit fasilitas produksi di Pabrik Legok, Tangerang.

Dia menjelaskan, rencana pembangunan pabrik baru ini karena tingkat utilisasi pabrik untuk sebagian unit bisnis perseroan sudah hampir mencapai 100 persen. Saat ini TAYS memiliki empat unit bisnis, yakni Biscuit and Crackers, Roller Wafer, Extruded Puff Snack dan Confectionary.

Andrew menyampaikan, per semester I-2022, penjualan produk ke pasar ekspor mencapai 20 persen yang menyasar lebih dari sepuluh negara. Tahun depan, ekspor produk diharapkan bisa mencapai 30 persen dari total volume penjualan.


"Tahun ini, kami masuk ke lebih dari 800 outlet di Amerika Serikat (outlet Burlington). Dan pada 2023 diharapkan bisa masuk ke TJ Maxx. Kami optimistis pada 2023 kontribusi ekspor akan naik," papar Andrew.

Lebih lanjut dia menambahkan, TAYS juga berencana meluncurkan produk baru pada Desember 2022, sehingga kontribusinya terhadap perolehan nilai penjualan bisa diakui pada Tahun Buku 2023. "Produk ini sesuai misi TAYS, yakni tasty dan healthy yang belum ada di Indonesia dan Asia," katanya.
Author: Rizki
Sumber: emitennews-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d