google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Pendapatan Trisula Textile (BELL) Naik 41% Hingga Juni 2022 Langsung ke konten utama

Pendapatan Trisula Textile (BELL) Naik 41% Hingga Juni 2022


PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion, meraih peningkatan penjualan ritel yang signifikan pada semester I-2022. Berdasarkan laporan keuangan Perusahaan, penjualan ritel BELL pada semester I-2022 sebesar Rp 59,4 miliar. Capaian ini naik signifikan sebesar 41% dari semester I-2021, yang saat itu hanya mencapai penjualan ritel Rp 42,2 miliar.

Perseroan terus berupaya meningkatkan omset penjualan dan memperluas jaringan dengan melakukan ekspansi penjualan ritel. Di tahun ini, BELL berencana melakukan ekspansi di 10 titik penjualan ritel dengan merek JOBB dan Jack Nicklaus.

“Seiring dengan kembalinya aktivitas masyarakat setelah pandemi, penjualan kami mulai kembali normal dengan meningkatnya penjualan di toko ritel secara offline. Untuk itu, kami akan menambah titik penjualan untuk dapat memperluas jaringan pasar ritel BELL,” kata Sekretaris Perusahaan BELL, R Nurwulan Kusumawati, Kamis (8/9).

Peningkatan jaringan ritel tersebut berkontribusi pada porsi penjualan domestik BELL dibandingkan penjualan ekspor. Pada Semester I-2022 penjualan domestik BELL sebesar 96,25% dibandingkan penjualan ekspor sebesar 3,75%.

Terjadi peningkatan porsi penjualan domestik BELL secara tahunan alias year on year (YoY) sebesar 0,85%. Pada periode yang sama tahun lalu, porsi penjualan domestik BELL sebesar 95,4% dibandingkan penjualan ekspor sebesar 4,6%.

Pada Semester I-2022 BELL mencatatkan penjualan sebesar Rp 203,4 miliar. Dari angka penjualan tersebut, Rp 195,75 miliar berasal dari penjualan domestik dan Rp 7,6 miliar dari ekspor.

Dari penjualan tersebut, BELL memperoleh laba bersih sebesar Rp 6,9 miliar, relatif stabil dibandingkan laba bersih 2021 yang sebesar Rp 7 miliar. Capaian di enam bulan pertama tahun ini juga diikuti dengan peningkatan aset Perseroan.

Total aset BELL pada 30 Juni 2022 tercatat Rp 541,4 miliar, naik sebesar 3,2% dari total aset pada 31 Desember 2021 yang sebesar Rp 524,5 miliar. Sedangkan total liabilitas BELL pada 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp 276,9 miliar.

Selain menambah toko ritel, BELL juga terus memperkuat penjualan melalui platform digital. BELL telah memperkuat kanal digital dengan penjualan di platform e-commerce Yukshopping.com bersama Trisula Group yang telah dimulai sejak tahun 2021. Selain itu, BELL juga telah memasarkan produk-produknya di berbagai marketplace.

“Selain penjualan offline, penjualan secara online ini juga menjadi salah satu prioritas kami untuk meningkatkan penjualan. Dengan kombinasi pemasaran kami secara offline dan online, juga dengan platform terintegrasi untuk semua produk dari Trisula Group, kami yakin kinerja kami akan terus tumbuh ke depannya,” tutup Nurwulan.

Sumber: kontan-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...