google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo LPPF Siap Usulkan Nilai Dividen Tahun Buku 2022 Di Atas Rp525 Per Saham Langsung ke konten utama

LPPF Siap Usulkan Nilai Dividen Tahun Buku 2022 Di Atas Rp525 Per Saham


Manajemen PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berjanji akan mengusulkan nilai pembagian dividen dari laba bersih 2022 di atas Rp525 per saham atau meningkat 50 persen dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp350 per saham.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh VP of Finance and Accounting LPPF, Susanto saat pelaksanaan Public Expose Live 2022, Kamis (15/9). Rencana untuk menaikkan nilai dividen itu juga sejalan dengan berlanjutnya perbaikan kinerja keuangan di Semester I-2022.

Bahkan dalam kesempatan yang sama, CEO LPPF, Terry O'connor Obe mengungkapkan bahwa kinerja keuangan maupun kinerja operasional perseroan di Kuartal III-2022 menunjukkan kondisi yang semakin membaik dibanding kuartal-kuartal sebelumnya.

"Kinerja kami bagus pada Juli dan Agustus tahun ini. Sehingga, perbaikan kinerja di sepanjang tahun ini akan berlanjut pada bulan-bulan mendatang," ucap Terry.

Lebih lanjut Susanto menjelaskan, rencana pembagian dividen di atas Rp525 per saham, dananya akan bersumber dari laba bersih Tahun Buku 2022 dan pembayarannya akan dilakukan usai mendapatkan persetujuan melalui RUPS Tahunan yang digelar pada April 2023.

Dia menyebutkan, total nilai dividen untuk Tahun Buku 2022 yang diperkirakan bisa dibayarkan pada Mei 2023 mencapai Rp1,24 triliun. Rekomendasi pembagian dividen ini didasari oleh proyeksi laba bersih perseroan, ekuitas, ketersediaan cadangan, pembatasan kontrak, kebutuhan modal kerja maupun belanja modal hingga prospek bisnis.

Terry menambahkan, rencana pembagian dividen tersebut juga mengacu pada guidance LPPF di 2022 yang telah mengubah EBITDA menjadi Rp2,1 triliun dari proyeksi sebelumnya senilai Rp1,8 triliun. "Ini alasan kami untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham," tegasnya.

Dia memaparkan, di tengah pembatasan pergerakan masyarakat terkait penyebaran virus Omicron, LPPF mampu menghasilkan EBITDA sebesar Rp1,3 triliun pada paruh pertama 2022 atau setara dengan EBITDA di sepanjang 2021.

"Tidak ada pembatasan signifikan selama kuartal ketiga akan membantu penjualan untuk bertumbuh lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama pada 2021," katanya. (end/bd)
Sumber: iqplus-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d