Harga batu bara langsung melesat pada awal pekan ini. Pada perdagangan Senin (11/7/2022), harga batu kontrak Agustus di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 426,8 per ton. Melonjak 2,72% dibandingkan perdagangan Jumat pekan lalu.
Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 9 Maret 2022 atau empat bulan terakhir. Penguatan kemarin juga memperpanjang rally harga batu bara yang sudah berlangsung sejak 30 Juni 2022. Kali terakhir harga batu bara melemah adalah pada 29 Juni atau 13 hari lalu.
Penutupan harga kemarin juga mendekatkan batu hitam ke rekor tertingginya dalam sejarah yang terjadi pada 2 Maret 2022 yakni US$ 446 per ton.
Secara keseluruhan, harga batu bara melesat 9% dalam sepekan secara point to point. Dalam sebulan, harga batu bara melonjak 23,71% sementara dalam setahun melesat 212,9%.
Melonjaknya harga batu bara terutama disebabkan oleh berhentinya pasokan gas Rusia ke Eropa melalui jaringan Nord Stream 1. Pipa jaringan Nord Stream 1 sudah berhenti operasi sejak kemarin untuk perawatan. Pasokan gas alam cair diharapkan bisa kembali mengalir saat perawatan selesai pada 21 Juli mendatang.
Namun, perawatan dikhawatirkan akan memakan waktu lebih lama atau akan berlangsung bahkan di luar waktu yang ditentukan. Kondisi ini bisa mengacaukan rencana pengisian musim dingin Eropa yang berujung pada krisis gas. Pasokan gas yang menipis membuat batu bara akan kembali dicari sehingga harga batu hitam melambung.
Kenaikan harga batu bara juga dipicu oleh banjir Australia, termasuk di negara bagian New South Wales. Banjir di New South Wales meluas hingga menyebabkan pengiriman batu bara ke Pelabuhan Newcastle terganggu.
Ekspor batu bara Australia dalam bentuk thermal dan kokas sebenarnya lebih banyak ditujukan ke wilayah Asia. Namun, permintaan dari Eropa juga tengah meningkat sehingga gangguan pengiriman berdampak besar.
Eropa tengah mempercepat pengiriman batu bara sebelum sanksi impor batu bara Rusia diberlakukan pada 10 Agustus mendatang. Sama dengan Rusia, Australia adalah penghasil besar untuk batu bara berkalori tinggi.
"Gangguan pada pengiriman batu bara sepekan terakhir adalah faktor lain yang membuat pasar batu bara sangat ketat dan membuat harganya naik," tutur Plamen Natzkoff, analis dari VesselsValue, kepada Montel News.
Tingginya pengiriman batu bara dari Eropa tercermin dari inventori batu bara di pelabuhan Rotterdam dan Amsterdam. Pasokan di dua pelabuhan tersebut kini mencapai 5,95 juta ton atau tertinggi sejak November 2019.
Sementara itu, jalur kereta yang menghubungkan pusat tambang batu bara di Hunter valley dan Pelabuhan Newcastle sudah tutup selama enam hari karena banjir. Biro Meteorologi Australia (BoM) memperkirakan jalur tersebut masih akan tergenang banjir hingga 12 Juli meskipun hujan akan sedikit mereda,
Selain jalur di Hunter valley, jalur Blue Mountains yang menghubungkan tambang batu bara di sebelah barat New South Wales ke Sydney, pelabuhan Newcastle dan Pelabuhan Kembla masih tutup karena longsor. Perbaikan jalur diperkirakan membutuhkan waktu berminggu-minggu.
Sumber: cnbcindonesia-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online.
Komentar
Posting Komentar