google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Return Investasi: Komponen, Cara Hitung, dan Jenisnya Langsung ke konten utama

Return Investasi: Komponen, Cara Hitung, dan Jenisnya


Return investasi adalah keuntungan yang Anda inginkan ketika berinvestasi. Keuntungan ini yang menunjukkan bahwa aktivitas investasi Anda berhasil atau mencapai tujuan sesuai target.

Lalu, bagaimana bisa investasi dikatakan berhasil meraih keuntungan? Jenis return investasi apa saja yang bisa dilibatkan? Di sini Anda perlu lebih memahami return investasi atau imbal hasil agar bisa mendapatkan return maksimal.

Apa itu Return Investasi?

Return adalah pengembalian, jadi pengertian return investasi adalah pengembalian yang bisa Anda dapatkan saat aset atau modal yang Anda tanamkan nilainya naik.


Kebalikannya dari return adalah risiko atau kerugian. Kerugian terjadi ketika aset atau modal pada suatu instrumen investasi mengalami penurunan.

Komponen dalam Return Investasi

Di dalam pengembalian investasi ini ada komponen yang perlu Anda pahami. Seperti ini penjelasannya.

1. Capital gain

Capital gain adalah return dari investasi yang diperoleh ketika aset atau instrumen Anda mengalami kenaikan nilai.

Untuk mendapatkan capital gain, Anda biasanya diharuskan menjual kembali aset yang harganya sudah naik itu.

Kebalikannya, jika aset atau instrumen tersebut nilainya mengalami penurunan, maka Anda akan mengalami capital loss atau kerugian dari nilai investasi.

2. Yield

Jenis return lainnya yang bisa didapatkan adalah yield. Bedanya dengan capital gain, yield bisa Anda peroleh secara rutin. 

Anda tidak perlu menjual aset atau instrumen investasi yang dipilih. Anda hanya perlu membeli dan menahannya dalam beberapa waktu, sehingga akan mendapatkan pemasukan rutin sesuai dengan ketentuan instrumen investasinya.

Contoh return jenis yield adalah dividen. Saat Anda memutuskan membeli saham, Anda akan berkesempatan memperoleh dividen yang berasal dari laba perusahaan. Biasanya dibagikan satu kali per tahunnya.

Contoh lainnya dari yield adalah kupon atau bunga obligasi dan bunga deposito.

Cara Menghitung Return Investasi 

Untuk lebih memahami return dalam investasi, di bawah ini adalah cara menghitung return yang bisa Anda praktikkan di kegiatan investasi Anda!

1. Contoh perhitungan return reksa dana

Reksa dana merupakan salah satu investasi andalan. Anda yang berniat nvestasi di reksa dana perlu memahami cara menghitung imbal hasil.

Misalnya, Anda membeli 200 unit reksa dana ketika harga per unit adalah Rp100.000. Dalam 3 bulan berikutnya, ternyata harga per unit naik menjadi Rp120.000. Berapa return yang Anda terima?

Return = (Nilai Aset Sekarang - Nilai Aset Dulu) x 200

Return = (120.000 - 100.000) x 200

Return = 20.000 x 200

Return = 4.000.000

Return yang berhasil Anda raih adalah Rp4.000.000

2. Contoh perhitungan return properti

Perhitungan return dari properti sebenarnya cukup mudah dihitung. Anda hanya perlu berpatokan pada NJOP yang berlaku di wilayah properti Anda. NJOP merupakan nilai jual objek pajak yang besarannya sudah ditentukan oleh masing-masing wilayah Indonesia.

Misalnya, Anda membeli properti di tahun 2015 dengan harga Rp500 juta. Di tahun 2019 Anda menjual rumah itu sebesar Rp800 juta, dengan melihat NJOP yang ikut naik.

Return yang Anda peroleh adalah:

Return = Harga jual properti - harga beli properti

Return = 800 juta - 500 juta

Return = 300 juta

Anda pun memperoleh return dari penjualan properti seharga Rp300 juta.

Jenis-jenis Return Investasi 

Dilihat dari waktu perolehan imbal hasil, di sini akan dijelaskan mengenai jenis return investasi.

1. Return realisasi

Return realisasi adalah keuntungan yang sudah didapatkan oleh investor. Keuntungan ini tentunya akan membuat investor berbahagia karena artinya investasi berhasil dijalankan.

Namun, return realisasi fungsinya tidak hanya akan membuat senang, tapi bisa dijadikan bahan evaluasi untuk mengukur potensi sebuah aset investasi di masa depan. Dari sana Anda bisa saja mengandalkan jenis investasi yang sama kembali.

Selain itu, biasanya bisa menjadi alat ukur untuk menghitung return ekspektasi untuk masa yang akan datang.

2. Return ekspektasi

Expected return adalah jenis imbal hasil yang diharapkan Anda di masa mendatang. Artinya keuntungan ini belum Anda dapatkan, tapi bisa Anda hitung prediksinya dari jauh hari, sehingga Anda akan tahu investasi itu layak untuk dipilih.

Ketika sudah menghitung return ekspektasi, Anda akan mudah menyeleksi investasi dengan return yang terbaik. Analisis dari awal diperlukan untuk mencari tahu investasi yang menjanjikan dari segi keuntungan dan tentu dengan risiko yang mampu Anda hadapi.

Ketika return ekspektasi sudah Anda terima, barulah hal itu menjadi return yang sudah terealisasi. 

Faktor yang Memengaruhi Return Investasi

Besaran return dalam investasi biasanya dipengaruhi hal-hal berikut ini.

1. Suku bunga

Besaran suku bunga yang berlaku bisa mempengaruhi nilai dari sebuah investasi. Ketika suku bunga rendah, nilai dari investasi akan meningkat. 

Sebaliknya, ketika suku bunga naik, nilai dari investasi akan menurun. Contoh jenis investasi yang biasanya paling dipengaruhi suku bunga adalah saham. Ketika suku bunga naik, nilai saham pun menurun, sehingga investor bisa saja merugi.

2. Nilai tukar

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat juga bisa berpengaruh terhadap investasi. Ketika nilai tukar Rupiah mengalami penguatan, nilai investasi juga ikut naik. Namun, ketika nilai tukar Rupiah anjlok, nilai investasi bisa ikut anjlok.

Hal inilah yang membuat pemerintah Indonesia selalu berusaha untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah karena berpengaruh sampai ke makro ekonomi. 

3. Inflasi

Inflasi dapat mengurangi nilai investasi. Apalagi inflasi selalu naik setiap tahunnya. Return dari investasi yang Anda lakukan bisa tidak sesuai dengan return ekspektasi. Apalagi jika Anda berencana untuk berinvestasi jangka panjang.

Cara ampuh untuk mengatasi inflasi adalah dengan memilih investasi yang nilai return-nya lebih unggul dari inflasi. 

Apa Hubungan antara Return dan Risiko dalam Investasi?

Return dan risiko investasi itu tidak bisa dilepaskan. Di mana ada return, di situ ada risiko yang akan terus membayangi. Return yang tinggi, biasanya akan memiliki risiko yang tinggi atau dikenal dengan high risk high return. Untuk mendapatkan sesuatu Anda harus mau melakukan pengorbanan.

Jika Anda lebih memilih instrumen investasi dengan risiko rendah, return yang Anda peroleh pun akan rendah juga.

Kesimpulan

Itu dia penjelasan mengenai return investasi yang diharapkan semua investor. Untuk memperoleh return yang memuaskan, Anda bisa melakukan analisis dan perhitungan dulu sebelum memilih instrumen investasi yang menjanjikan.

Pertanyaan Umum

1. Apakah return yang tinggi sebanding dengan risiko yang akan didapatkan?

Ya, investasi dengan return yang tinggi, biasanya mempunyai risiko yang tinggi karena nilainya yang sering kali fluktuatif dari efek sering ditransaksikan. Namun, jika Anda melakukan strategi yang tepat, risiko tersebut bisa saja ditekan. Contohnya adalah dengan melakukan diversifikasi investasi untuk menekan risiko dan memaksimalkan return.

2. Apakah diversifikasi dapat menurunkan tingkat return yang diharapkan?

Diversifikasi dalam investasi justru bisa memaksimalkan return yang Anda pilih. Bisa saja seluruh instrumen Anda mendatangkan keuntungan secara bersamaan. Ketika investasi yang satu untung dan lainnya merugi, Anda tetap untung karena kerugian ditutupi oleh keuntungan investasi yang pertama.


sumber : modalrakyat

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d