google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Penjualan Meroket 80,5%, OBM Drilchem (OBMD) Optimistis Capai Target 2022 Langsung ke konten utama

Penjualan Meroket 80,5%, OBM Drilchem (OBMD) Optimistis Capai Target 2022

 

[Saham OBMD] Setelah membukukan kinerja yang memuaskan pada kuartal pertama lalu, PT OBM Drilchem Tbk (OBMD) optimistis bisa mencapai target yang dicanangkan untuk tahun ini. OBMD mengoptimalkan sejumlah katalis positif sembari melanjutkan ekspansi pergudangan (warehouse).

Wakil Direktur Utama OBMD Ivan Alamsyah Siregar mengungkapkan bahwa implementasi terhadap target pemerintah untuk mencapai produksi minyak 1 juta barel per hari pada tahun 2030 telah menjadi katalis positif bagi penjualan produk OBMD di dalam negeri. Pasar domestik pun menopang pertumbuhan bisnis OBMD sepanjang kuartal pertama.

Merujuk laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia, penjualan OBMD tercatat melesat 80,54% dari Rp 14,29 miliar pada kuartal pertama 2021 menjadi Rp 25,80 miliar per kuartal pertama 2022. Penjualan OBMD terdiri dari pasar ekspor sebanyak Rp 5,11 miliar dan pasar lokal sebesar Rp 20,69 miliar.

Penjualan ke pasar lokal setara dengan 80,19% dari penjualan bersih OBMD sepanjang tiga bulan pertama 2022. Penjualan ke pasar lokal meroket 163,23% dibandingkan realisasi pada kuartal pertama 2021.

Lonjakan dari penjualan telah mendorong kenaikan signifikan pada perolehan laba. OBMD meraih laba bersih setelah pajak sebesar Rp 6,45 miliar per kuartal pertama 2022, melesat 347,91% dibandingkan laba bersih setelah pajak pada kuartal pertama 2021 sebanyak Rp 1,44 miliar.

"Faktor yang mendukung kinerja OBMD adalah meningkatnya penjualan dan permintaan produk secara lokal. Sejalan dengan implementasi atas rencana pemerintah meningkatkan produksi minyak dan gas bumi, menuju 1 juta barel per hati pada tahun 2030," kata Ivan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (7/6).

Ivan pun optimistis target pertumbuhan penjualan pada tahun ini bisa tercapai, bahkan berpeluang untuk melampauinya. Selain kinerja moncer di kuartal pertama 2022, permintaan customer terhadap produk OBMD juga menunjukkan peningkatan, seiring adanya beberapa kontrak baru baik dari dalam maupun luar negeri.

Di pasar domestik, produk OBMD menyasar sejumlah wilayah terutama di Kalimantan, Jawa dan Sumatra. Sedangkan untuk pasar ekspor, OBMD memasok produk hingga ke Australia, India, Pakistan, dan Timur Tengah.

Sekadar mengingatkan, OBMD merupakan produsen bahan aditif berteknologi serat untuk aktivitas pengeboran. Produk OBMD ini bertujuan mengurangi waktu non-produktif di site dengan membantu meningkatkan stabilitas dan mencegah kehilangan cairan pada sumur bor, mencegah penempelan diferensial, mengurangi torsi dan tarikan berlebihan, serta meningkatkan pembersihan lubang.Sebagai gambaran, pada tahun lalu OBMD berhasil membukukan penjualan senilai Rp 66 miliar atau naik 10,18% dibandingkan raihan tahun 2020 yang sebesar Rp 59,9 miliar. Sepanjang tahun 2022 ini, OBMD mengincar pertumbuhan penjualan sebanyak 30%-40%, atau bisa mencapai sekitar Rp 94 miliar.

Guna mencapai target tersebut, OBMD pun menjalankan sejumlah strategi, antara lain dengan memperluas penjajakan kerja sama ke beberapa distributor di luar negeri. "Ini terlihat dari adanya beberapa penjajakan kontrak antara OBMD dengan perusahaan minyak bertaraf internasional di Timur Tengah," jelas Ivan.

Selain itu, kenaikan harga minyak mentah dunia yang masih terjaga di atas level US$ 100 per barel juga telah membuka peluang meningkatnya proses pengeboran di seluruh dunia. Kondisi ini menambah potensi kenaikan permintaan terhadap produk OBMD.

Di dalam negeri, adanya instruksi pemerintah memprioritaskan produk dalam negeri untuk digunakan dalam drilling project di Indonesia juga membawa kabar baik bagi OBMD. Ivan mengatakan, hal itu memberikan keunggulan kompetitif bagi OBMD yang memiliki sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan konten lokal 100%.

Ivan bilang, produk OBM Drilchem berasal dari limbah organik dan nonkimia dengan bahan-bahan yang seluruhnya diperoleh dari dalam negeri. "Dilakukannya test lab dengan beberapa operator dan mud company yang membuktikan bahwa produk OBMD unggul dibandingkan competitor, sehingga dapat meningkatkan positioning OBMD di market," imbuh Ivan.

Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan, OBMD pun akan meningkatkan kapasitas penyimpanan. OBMD berencana melakukan ekspansi dengan menambah pergudangan (warehouse) di Balikpapan agar mobilisasi produk bisa lebih efisien.

Guna memuluskan rencana itu, OBMD mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 3,8 miliar. Sebanyak Rp 3 miliar akan digunakan untuk pembelian gudang di Balikpapan yang rencananya akan direalisasikan pada bulan Juli 2022. Selain itu, capex OBMD juga akan dipakai untuk penambahan sparepart mesin dengan anggaran Rp 800 juta.

Dari sisi pergerakan saham, harga saham OBMD melesat 44,68% dalam sebulan terakhir. Saham OBMD melonjak Rp 30 atau 25,86% pada perdagangan Senin (6/6) kemarin. Namun, pada hari ini harga saham OBMD ditutup merosot Rp 10 atau 6,85% ke level Rp 136.

Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati bahwa pergerakan saham OBMD masih cukup rawan untuk terkoreksi terlebih dulu. Hal ini akan terkonfirmasi apabila OBMD tidak mampu untuk kembali menguat di atas level Rp 155.

Potensi koreksi saham OBMD juga tampak dari moving average convergence divergence (MACD) yang sudah relatif melandai dengan pergerakan stochastic yang sudah deadcross dan rawan turun menuju area netral.

"Investor bisa sell on strength terlebih dulu, untuk nanti buyback kembali," kata Herditya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (7/6).


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...