Gig economy merupakan istilah dalam dunia kerja yang sedang tren saat ini. Mungkin di antara kalian belum ada yang memahami apa itu gig economy, padahal sudah cukup lama mempraktikkannya. Tren pekerjaan ini dipilih karena berbagai kelebihan yang ditawarkannya.
Namun, tentu saja tren ini juga punya kekurangan. Simak pembahasannya di sini untuk tahu lebih jauh mengenai apa itu gig economy.
Apa itu Gig Economy?
Gig economy adalah fenomena kerja yang memiliki jam fleksibel dan tidak harus datang ke kantor yang biasanya dilakukan dalam waktu singkat. Lingkungan kerja membuat pekerja mudah berpindah-pindah kerja, mengikuti proyek selesai dan berlanjut ke proyek lainnya.
Gig ekonomi berasal dari dua kata, yaitu gig dan ekonomi. Gig adalah pertunjukkan di atas panggung yang waktunya hanya sebentar. Dari sini dapat disimpulkan bahwa gig economy artinya pekerjaan yang dilakukan hanya sebentar dengan penghasilan yang cenderung tidak tetap.
Penyebab Berkembangnya Gig Economy
Gig ekonomi bisa berkembang karena kemajuan teknologi. Sekarang informasi yang diberikan pada konsumen cenderung cepat, begitu juga dengan transaksi. Kebutuhan itu mengharuskan perusahaan merekrut lebih banyak tenaga kerja.
Oleh karena itu dibutuhkan tenaga kerja yang mumpuni, yang bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Tenaga kerja dipilih sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan mereka.
Pekerjaan bisa dilakukan dari jarak jauh, sehingga membuat pekerja tidak perlu kantor. Dibandingkan harus merekrut karyawan tetap, lebih baik mempekerjakan karyawan lepas karena lebih menghemat biaya juga.
Apa yang Dimaksud dengan Gig Workers?
Gig workers adalah para pekerja yang hadir di dalam gig ekonomi. Biasanya gig workers sering disamakan dengan pekerja lepas atau freelancer, tapi sebenarnya ada perbedaan sedikit dari keduanya.
Menjadi pekerja lepas biasanya Anda tidak terikat dengan aturan yang ketat dan pekerjaan dilakukan dalam jangka cenderung pendek.
Namun, gig workers punya kontrak yang lebih jelas. Walaupun dilakukan jangka pendek, biasanya punya waktu kontrak lebih lama. Ada aturan lain juga, misalnya pekerja tidak boleh bekerja di perusahaan kompetitor dalam waktu bersamaan.
Apa Kelebihan Gig Economy?
Gig ekonomi saat ini diandalkan karena punya kelebihan-kelebihan di bawah ini.
1. Bisa mendapatkan pemasukan besar
Gig workers bisa memperoleh pemasukan besar disesuaikan dengan pengalaman atau beberapa proyek yang bisa dikerjakannya.
Karena tidak terikat dengan kontrak yang ketat seperti pekerja tetap, gig workers bisa mengambil proyek di 2 perusahaan yang berbeda.
2. Bisa bekerja di mana saja dan tidak ada aturan waktu
Biasanya gig workers tidak diharuskan datang ke kantor. Mereka bisa bekerja di mana saja, dari rumah pun boleh. Tidak terikat dengan aturan waktu juga.
Selama proyek dikerjakan sesuai dengan yang diinginkan dan selesai sesuai perjanjian, gig workers akan mendapatkan keuntungannya.
3. Perusahaan bisa menghemat pengeluaran
Untuk perusahaan mempekerjakan gig workers tentu lebih hemat dibandingkan merekrut pekerja tetap. Perusahaan tidak perlu menyiapkan pengeluaran tambahan seperti bonus dan tunjangan lainnya.
4. Bisa meningkatkan skill di berbagai proyek
Gig workers juga jadi leluasa untuk meningkatkan kemampuan mereka dengan mengikuti berbagai proyek. Mereka juga bahkan bebas belajar kemampuan terbaru karena waktu yang dimilikinya.
Apa Kekurangan Gig Economy?
Setelah kelebihan, Anda juga perlu tahu kekurangan dari berkembangnya gig ekonomi. Ini dia penjelasannya.
1. Pekerja bisa mengalami burnout
Ketika memutuskan mengerjakan beberapa proyek sekaligus, gig workers biasanya lebih mudah kelelahan karena pekerjaan yang menumpuk.
Untuk itu Anda perlu mengatur waktu dengan baik atau tidak perlu memaksakan diri. Jika pekerjaannya terlalu banyak, Anda bisa mengerjakan 1 proyek saja.
2. Pekerja tidak memperoleh bonus dan tunjangan
Gig workers biasanya tidak memperoleh hak berupa bonus dan tunjangan penting seperti asuransi jaminan pensiun, asuransi kesehatan, THR, dan lainnya.
Untuk bisa mendapatkan keuntungan asuransi, gig workers harus membayarnya sendiri. Hal ini bisa memberatkan apabila pemasukannya pas-pasan. Apalagi gig workers biasanya tidak memperoleh pemasukan tetap.
3. Perusahaan jadi terlalu sering mencari tenaga kerja baru
Perusahaan juga akan kerepotan mencari tenaga kerja baru yang mau serius bekerja. Hal ini membutuhkan waktu dan tenaga. Akan cukup sulit jika kebutuhannya sudah mendesak.
Untuk itu biasanya sekarang perusahaan memberikan opsi perjanjian kontrak dalam beberapa waktu, misalnya kontrak pengerjaan 6 bulan. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi perputaran gig workers yang terlalu sering.
Contoh Pekerjaan dalam Gig Economy
Pekerjaan dalam gig ekonomi mudah Anda temukan. Ini dia daftarnya,
- Penulis lepas yang biasanya menulis untuk blog, media sosial, landing page, annual report, dan lainnya.
- Software developer yang bertugas mengembangkan aplikasi untuk perusahaan startup.
- Guru seperti dosen sementara, tutor bahasa asing, pelatih di perusahaan juga masuk kategori ini.
- Web developer yang bertugas membangun situs web dari nol.
- Affiliate marketer yang membantu mempromosikan produk-produk toko online agar semakin laku keras.
Kesimpulan
Itu dia penjelasan mengenai gig economy. Anda ingin menjadi gig workers pun tidak masalah. Yang penting Anda yakin dengan pilihan dan tetap bekerja secara serius agar hasilnya pun memuaskan.
sumber :
Komentar
Posting Komentar