Anda yang sering beraktivitas di dunia perbankan atau akuntansi pasti sering bertemu dengan istilah apa itu debit dan kredit.. Debit dan kredit ada hubungannya dengan segala transaksi keuangan pada perusahaan. Kedua istilah ini berbeda dengan kartu debit atau kredit
Lalu, sebenarnya apa itu debit dan kredit pada sebuah usaha? Di sini akan dijelaskan tentang debit dan kredit dan hal-hal yang berkaitan dengan istilah tersebut.
Apa itu Debit dan Kredit?
Debit dan kredit dalam transaksi akuntansi punya arti bergantung dengan klasifikasinya. Ini dia pengertian masing-masing istilah.
1. Pengertian kredit
Kredit adalah jenis pencatatan akuntansi yang berisi ekuitas atau utang yang dimiliki perusahaan dan dilakukan ketika keduanya ada peningkatan.
Biasanya kolom kredit diletakkan di bagian kanan. Apabila aset diisi di bagian kredit, berarti ada yang berkurang dari aset tersebut. Perhitungannya pun akan selalu diseimbangkan dengan debit.
2. Pengertian debit
Sedangkan debit merupakan pencatatan akuntansi yang dilakukan saat aset dan biaya perusahaan mengalami kenaikan. Posisi debit diletakkan di sebelah kiri laporan catatan keuangan.
Aset yang diperhitungkan dalam debit adalah uang tunai, aset bergerak dan tidak bergerak, sampai ke aset yang tidak berwujud.
Klasifikasi Penentuan Debit dan Kredit
Untuk bisa membedakan apa itu debit dan kredit dalam akuntansi, di bawah ini ada klasifikasi yang biasanya hadir pada keduanya.
Aset disebut juga dengan aktiva atau harta yang ada di bawah kepemilikan perusahaan. Harta ini menunjukkan kekayaan perusahaan. Aset yang bagus adalah aset yang terus bertambah.
Liabilitas disebut juga dengan kewajiban perusahaan yang di dalamnya termasuk utang, pajak, dan lainnya. Harus diperhitungkan juga karena kewajiban harus selalu dibayar.
Ekuitas merupakan sumber modal yang asalnya dari pemilik perusahaan atau pemegang saham. Perusahaan membutuhkan modal untuk bisa berjalan terus, tidak hanya dari penjualan, tapi dari eksternal.
Penghasilan perusahaan atau disebut juga dengan income. Dari sini perusahaan bisa memperoleh laba.
Expenses merupakan uang yang dibelanjakan perusahaan atau disebut juga dengan pengeluaran.
Perbedaan Debit dan Kredit dalam Perbankan
Debit dan kredit pasti sering Anda dengar di perbankan. Untuk bisa membedakannya, Anda bisa melihat di buku tabungan bank yang Anda miliki.
Pada buku rekening bank, Anda akan menemukan bagian debit dan kredit dengan mudah. Di bawahnya berkumpul angka–angka dari uang yang Anda simpan dan transaksi yang Anda lakukan.
Debit adalah bagian yang berisi uang yang ditambahkan di tabungan. Ketika ada uang masuk ke tabungan, bagian ini angkanya akan semakin banyak. Sebaliknya, ketika ada uang yang diambil dari tabungan, bagian debit akan berkurang. Debit bisa juga disebut sebagai aktivitas menabung.
Kredit adalah bagian yang menunjukkan adanya pengurangan uang dalam tabungan. Di bagian ini Anda akan tahu jumlah uang yang dikeluarkan sesuai waktu dan tanggal. Kredit adalah uang yang ditarik dari tabungan.
Anda juga pasti sering mendengar istilah debet atau debit. Apa keduanya punya arti yang berbeda? Kalau ya, apa bedanya?
Sebenarnya debet dan debit itu sama saja. Debet digunakan sebagai kata ganti debit. Ini hanya penggunaan tata bahasa saja, tapi tentu penggunaan kata yang benar adalah debit.
Lalu ada juga istilah kartu debit dan kartu kredit. Keduanya adalah jenis kartu pembayaran yang sering digunakan. Fungsinya untuk membuat pembayaran jadi lebih mudah.
Kartu debit biasanya digunakan untuk pengambilan uang di tabungan lewat ATM dan melakukan berbagai transaksi dengan cepat. Namun, Anda harus mendaftar dulu untuk membuka tabungan yang menyediakan kartu debit atau kartu ATM.
Sedangkan kartu kredit adalah kartu pembayaran yang dianggap sebagai utang. Anda tidak harus membuka tabungan seperti kartu debit. Transaksi yang Anda lakukan akan dicatat secara otomatis oleh penerbit kartu. Anda pun akan diminta membayar sesuai dengan tagihan.
Perbedaan Debit dan Kredit dalam Akuntansi
Dalam laporan keuangan, Anda perlu memahami perbedaan debit dan kredit seperti yang dijelaskan di bawah ini.
1. Dilihat dari pencatatannya
Debit dan kredit pada akuntansi punya cara pencatatan yang beda. Anda pun bisa langsung mengenalinya.
Debit biasanya dicatat di bagian kiri. Bagian debit mencakup hal-hal yang diterima atau dimiliki oleh perusahaan. Seluruh catatan pemasukan perusahaan akan ditunjukkan dalam debit.
Kredit biasanya muncul di bagian kanan catatan keuangan perusahan. Bagian kredit biasanya mencakup uang yang digunakan perusahaan. Selain menerima, perusahaan juga pasti mengeluarkan uang untuk jalannya bisnis.
2. Dilihat dari pencatatan laporan laba rugi
Pada laporan laba rugi pencatatannya berbeda sendiri. Untuk debit, biasanya didapatkan dari kerugian dan pengeluaran yang dilakukan perusahaan. Sedangkan kredit biasanya dicatatkan dari pemasukan dan laba yang berhasilkan diperoleh perusahaan.
3. Dilihat dari sumber hasilnya
Debit bisa meningkat ketika ada pemasukan dari uang tunai, mesin, inventaris, bangunan, tanah perusahaan, asuransi, dan lainnya.
Sedangkan jumlah kredit bisa bertambah ketika ada pemasukan dari utang, pajak, laba ditahan, dana untuk pemegang saham, dan lainnya,
Contoh Debit dan Kredit dalam Transaksi
Pada transaksi usaha, contoh debit dan kredit dapat Anda mudah identifikasi di hal-hal seperti berikut ini.
Ketika Anda menjual barang pada konsumen yang pembayarannya kontan atau tunai, biasanya akan dicatat dalam debit sebagai kas dan di akun kredit sebagai pendapatan.
Saat Anda menjual barang pada konsumen yang pembayarannya kredit alias dicicil, biasanya dicatat dalam debit sebagai piutang dagang dan di kredit akan dicatat dengan pendapatan.
Ketika Anda membeli peralatan pada perusahaan lain yang pembayarannya tunai, Anda akan melakukan pencatatan pada debit berupa perlengkapan dan akun kredit berupa kas.
Saat Anda membeli alat pada perusahaan lain dengan pembayaran kredit atau cicilan, Anda akan melakukan pencatatan pada debit berupa perlengkapan dan akun kredit berupa utang dagang.
Menerima uang tunai dari luar atau memperoleh pelunasan dari piutang, maka dicatat pada akun debit berupa kas dan akun kredit ditulis sebagai piutang dagang.
Membeli aset yang berwujud secara cicilan atau kredit, maka dicatat pada akun debit berupa fixed asset dan untuk akun kredit dicatat sebagai utang dagang.
Membeli inventaris secara tunai biasanya akan dicatat pada akun debit sebagai inventory dan untuk akun kredit biasanya kas.
Membeli inventaris kredit atau cicilan biasanya akan dicatat pada akun debit sebagai inventory dan untuk akun kredit biasanya utang dagang.
Saat membayar upah atau gaji pada karyawan, akun debit akan dicatat sebagai salary expenses, sedangkan untuk akun kredit adalah kas.
Pentingnya Penyusunan Debit dan Kredit Perusahaan
Mengapa perusahaan perlu selalu mencatat debit dan kredit? Jawabannya bisa Anda temukan di sini:
1. Untuk mengetahui semua transaksi perusahaan
Pencatatan debit dan kredit penting karena untuk mengetahui segala jenis transaksi yang dilakukan perusahaan. Transaksi bisnis perusahaan itu selalu ramai setiap harinya. Pencatatan harus selalu dilakukan agar tidak mudah terlewati. Dengan kehadiran debit dan kredit pencatatan jadi lebih rapi dan mudah untuk dicek. Apalagi pengecekan keuangan perusahaan tidak hanya dilakukan oleh divisi keuangan, tapi juga para atasan yang memiliki wewenang.
2. Transaksi jadi lebih mudah untuk diidentifikasi
Ada berbagai transaksi yang hadir di perusahaan. Jika tidak diklasifikasi Anda akan kesulitan untuk mengidentifikasinya. Itulah alasan mengapa klasifikasi diperlukan di pembagian debit dan kredit.
Anda jadi tahu perusahaan melakukan transaksi jenis apa saja dan jadi bisa dipertanggung jawabkan. Urusan uang pada usaha tidak bisa dianggap remeh. Ada yang salah dalam melakukan pencatatan akan berpengaruh terhadap keuangan perusahaan.
3. Untuk mengendalikan arus kas
Kehadiran apa itu debit dan kredit punya peran untuk mengendalikan arus kas perusahaan yang harus selalu lancar. Ketika diketahui jumlah utang banyak, perusahaan harus mencari cara untuk segera melunasinya agar tidak terjadi kas yang tersendat.
Perusahaan harus terus menyediakan kas yang cukup untuk segala kebutuhannya. Apabila kas terganggu, jalannya usaha juga bisa terganggu.
Atau ketika ada aset yang tidak dimanfaatkan secara maksimal, perusahaan jadi bisa mengambil jalan keluar untuk memanfaatkannya.
4. Mengawasi keuangan perusahaan secara tepat
Pencatatan debit dan kredit dilakukan sebagai pengawasan untuk kondisi keuangan perusahaan. Uang perusahaan harus digunakan untuk tujuan yang jelas, ke mana saja uang keluar dan diterima akan terekam di debit dan kredit.
Untuk itu Anda yang berniat memiliki bisnis nanti harus paham soal debit dan kredit dalam laporan keuangan. Berbeda yang dengan debit dan kredit yang ada di tabungan bank, bahkan bisa dikatakan lebih rumit karena ada klasifikasi turunannya di masing-masing jalur laporan.
Ada banyak istilah yang mesti Anda pahami juga. Tidak masalah memahaminya perlahan, Anda pasti akan bisa mengerti jika sering membahasnya
Kesimpulan
Itu dia penjelasan tentang apa itu debit dan kredit. Di bidang akuntansi dan perbankan keduanya punya pengertian yang hampir sama, dan ada perbedaannya. Semoga dengan penjelasan ini Anda jadi tidak tertukar lagi memahami antara debit dan kredit.
Pertanyaan Umum
1. Apa itu pembayaran debit?
Pembayaran debit adalah jenis pembayaran yang bisa Anda lakukan tanpa uang tunai dengan memanfaatkan kartu debit atau kartu ATM dari bank. Kartu debit hanya bisa Anda dapatkan saat Anda membuka rekening bank tertentu. Penggunaannya pun hanya bisa dilakukan saat tabungan Anda berisi saldo atau uang.
2. Apa yang dimaksud dengan saldo kredit?
Merupakan saldo yang berisi tentang data utang atau kewajiban perusahaan. Biasanya berada di posisi kanan dalam laporan keuangan berjenis neraca. Saldo kredit dibentuk dari utang, laba ditahan, dana pemegang saham, dan lainnya. Jumlah kredit harus sama dengan jumlah debit pada laporan keuangan, jika berbeda berarti ada yang salah dalam perhitungannya.
3. Apa itu saldo debit?
Saldo debit adalah jenis akun yang berisi penghasilan atau aset yang masuk ke data keuangan suatu perusahaan. Di laporan keuangan, posisinya berada di sebelah kiri. Biasanya berisi aset, data asuransi, uang tunai, dan lainnya yang dimiliki perusahaan. Jumlahnya harus seimbang dengan saldo kredit.
sumber : modalrakyat
Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online
Komentar
Posting Komentar