google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Tony Tan, Tukang Es Krim yang Jadi Raja Franchise Berharta Rp 40 T Langsung ke konten utama

Tony Tan, Tukang Es Krim yang Jadi Raja Franchise Berharta Rp 40 T


Pendiri waralaba ternama di Filipina, Tony Tan Caktiong merupakan salah satu orang terkaya di Filipina. Forbes menempatkan anak dari keluarga imigran asal China ini sebagai orang terkaya nomor tujuh di negeri lumbung padi ASEAN tersebut.

Mengutip Forbes, Selasa (17/12/2019), Tony kini punya harta US$ 2,9 miliar atau setara Rp 40,6 triliun (kurs Rp 14.000). Di dunia, pria berusia 66 tahun ini menempati peringkat 529 dalam daftar Forbes Billionaires 2019.

Begini kisah Tony menempuh karirnya hingga saat ini.

Saat itu orang tua Tony pindah ke Filipina dengan harapan bisa mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Tony lahir pada 5 Januari 1953 di Fujian, China.

Ayahnya merupakan seorang koki di sebuah kuil. Tony menurunkan bakat memasak dari sang ayah. Ia menggunakan kemampuannya dalam mengolah masakan untuk bekerja di sebuah restoran di Davao.

Setelah bekerja keras, akhirnya Tony melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi di Manila yakni Universitas Santo Tomas. Saat itu ia mengambil jurusan teknik kimia.

Saat kuliah, Tony dan temannya mengunjungi pabrik es krim bernama Magnolia. Di sana ada sebuah poster pengumuman waralaba perusahaan es krim dengan modal 17.500 peso setiap cabangnya.

Kemudian Tony menyampaikan kabar ini kepada ayah dan ibunya. Kedua orang tuanya memberikan uang kepada Tony untuk membeli dua lisensi dagang es krim tersebut kemudian diberi nama Cubao Ice Cream House dan Quiapo Ice Cream House.

Dari kedai es krim ini lah, Tony dan keluarganya melebarkan sayap ke bisnis makanan cepat saji terkemuka di Filipina yang menjual hamburger dan ayam goreng. Usahanya terbilang lancar, ia mulai mempekerjakan orang-orang terdekat untuk menjadi manajer pengawas dan kru layanan.

Dagangannya yang laris manis membuat Tony harus mencopot merk dagang es krim yang ia miliki. Akhirnya ia mengubah restoran dan menjadikan lebah sebagai ikon restorannya.

Menurut dia, lebah dikenal sebagai hewan pekerja keras untuk menghasilkan madu. Mereka juga kerap kali dijuluki sebagai pedagang yang membuat pelanggannya bahagia. Inilah yang membuat ia menamakan perusahaanya Jollibee.

Saat ini Jollibee memiliki tarif 25 juta peso Filipina untuk biaya waralaba. Jollibee di Filipina juga mengakuisisi restoran cepat saji seperti Chowking, Greenwich, Delifrance, Red Ribbon, dan Mang Inasal.

Menurut Tony, jika ingin sukses harus berani mengambil langkah besar meskipun berisiko. Seperti ia dan keluarganya yang mempertaruhkan tabungan mereka untuk membuka kedai es krim

Menurut dia dalam menjalankan usaha pasti akan selalu menemui banyak kendala dalam prosesnya. Namun ia tetap optimis jika tak ada yang mustahil dan ia mampu menyelesaikan semua masalah yang dihadapi.

Tony juga selalu berpikiran positif dalam menghadapi masalah. Misalnya saat McDonalds masuk ke Filipina dan merangsek penjualan Jollibee, teman teman Tony menasihati agar perusahaan yang didirikannya untuk dijual.

Karena mereka pesimis jika Jollibee bisa bersaing dengan McDonalds. Namun ia tetap berpikir positif di tengah persaingan yang dihadapi. Jika saat itu dia menyerah, dia tak akan memiliki Jollibee hingga sekarang.



sumber : detik.finance

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...