google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rasio Keuangan: Fungsi, Jenis, Rumus, dan Metodenya Langsung ke konten utama

Rasio Keuangan: Fungsi, Jenis, Rumus, dan Metodenya


Rasio keuangan adalah salah satu analisis yang bermanfaat besar dalam dunia bisnis. Keuangan adalah hal krusial pada bisnis yang perlu selalu dihitung untuk membuat bisnis yang stabil dan punya andil dalam perkembangan perusahaan.

Anda seorang pebisnis atau investor yang berminat pada suatu bisnis perlu memahami apa saja rasio keuangan. Jumlah rasio keuangan cukup banyak dan masing-masing ada rumusnya. Di sini akan dijelaskan pengertian, fungsi, jenis, dan metodenya. 


Apa itu Rasio Keuangan?

Pengertian rasio keuangan adalah metode yang digunakan dengan tujuan mengevaluasi kinerja perusahaan untuk satu periode. Tujuannya adalah untuk mengetahui sampai mana perkembangan perusahaan.

Rasio keuangan diperoleh dari dua kata, yaitu rasio dan keuangan. Rasio adalah angka yng dihasilkan dari hubungan 2 hal atau data yang berbeda. Sedangkan, keuangan adalah hal apapun itu yang berkaitan dengan uang dan pengelolaannya. 

Analisis rasio keuangan akan senantiasa dibutuhkan, jadi perusahaan tidak boleh mengabaikannya. Bahkan perlu memahami berbagai macam rumus yang ada padanya.

Untuk menghitung rasio keuangan, perusahaan perlu menyiapkan data akurat dari laporan keuangan. Laporan keuangan hanya berlaku untuk satu periode, jadi perhitungan rasio keuangan pun harus senantiasa diperbarui.


Berbagai Fungsi Rasio Keuangan 

Rasio keuangan adalah analisis yang punya fungsi penting dalam perkembangan perusahaan. Inilah fungsi rasio keuangan:

1. Mengetahui efektivitas operasional

Salah satu fungsi rasio keuangan adalah mengetahui efektivitas manajemen operasional perusahaan yang meliputi penggunaan budget dan biaya yang dibutuhkan. 

Perusahaan akan tahu apakah biaya dan budget yang dikeluarkan terlalu besar, sesuai, atau malah terlalu kecil. Dari sana perusahaan akan bisa melakukan penyesuaian untuk operasional yang lebih efektif dan optimal. 


2. Mengetahui keuangan yang optimal

Perusahaan sudah menentukan budget untuk masing-masing kegiatannya. Dengan rasio keuangan, perusahaan akan tahu apakah budget tersebut digunakan secara maksimal sesuai dengan kebutuhannya.


3. Mengetahui aset yang optimal

Perusahaan juga bisa memanfaatkan rasio keuangan untuk menilai optimalisasi aktiva yang digunakan untuk berbagai kegiatan bisnisnya. Aset yang bagus tentunya yang berfungsi sesuai kebutuhan bisnis perusahaan.


4. Mengetahui kesehatan keuangan perusahaan

Rasio keuangan digunakan untuk memberikan informasi pada perusahaan apakah keuangannya sehat atau malah dalam keadaan buruk. Hal ini bisa diperoleh dari laba atau rugi yang perusahaan hasilkan.


5. Mengetahui perkembangan perusahaan 

Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan suatu usaha dalam mencetak laba yang terus meningkat, sehingga ikut mengukur perkembangannya dari periode ke periode lain. Perusahaan yang bagus tentunya yang berkembang seiring waktu.


Apa Jenis-Jenis Rasio Keuangan?

Jenis rasio keuangan hadir sesuai dengan fungsinya. Ini dia jenis rasio keuangan yang bisa dimanfaatkan untuk bisnis Anda.

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Merupakan jenis rasio keuangan untuk mencari tahu kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek atau hutang lancar. Hal ini bisa dilakukan dengan menghitung aset lancar perusahaan dan kewajiban lancar.

Rasio likuiditas dapat diketahui dengan rasio seperti ini:

  • Current Ratio (Rasio Lancar): Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar seluruh utang jangka pendek miliknya yang diperhitungkan bersama aktiva lancar. 
  • Quick Ratio (Rasio Cepat): Rasio ini dimanfaatkan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek miliknya yang dihitung bersama aset lancar tanpa melibatkan persediaan. 
  • Cash Ratio: Rasio digunakan untuk mengetahui perbandingan jumlah kas atau setara kas dengan aset lancar. 

2. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Jenis rasio keuangan yang digunakan untuk mengetahui optimalisasi penggunaan atau tingkat aktivitas aset perusahaan. 


Di bawah ini adalah rasio yang bisa digunakan:

Perputaran piutang: Perhitungan yang dipakai untuk mencari tahu efisiensi perusahaan dalam mengumpulkan kebijakan kredit dan piutangnya.

Perputaran persediaan: Merupakan rasio yang digunakan demi mencari tahu efisiensi perusahaan ketika mengatur persediaan.

Perputaran aktiva tetap: Rasio yang digunakan untuk mengetahui efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan aset tetap miliknya.

Perputaran total aktiva: Rasio yang digunakan untuk mengukur efektif atau tidaknya perusahaan menggunakan total aktiva.

3. Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio)

Merupakan rasio yang dimanfaatkan untuk mencari tahu apakah perusahaan punya kemampuan dalam membayar seluruh utang jangka pendek dan jangka panjang miliknya. Rasio ini mencakup beberapa rasio sebagai berikut:

  • Rasio Utang terhadap Aktiva: Atau disebut juga dengan Total Debt to Asset Ratio merupakan persentase yang digunakan untuk mengetahui apakah harta atau aktiva perusahaan dapat menutupi utang yang dimilikinya.
  • Rasio Utang terhadap Ekuitas: Atau disebut juga dengan Total Debt to Equity Ratio adalah perhitungan untuk memastikan perbandingan utang jangka panjang perusahaan pada total modal sendiri.

4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Rasio keuangan ini digunakan untuk mengetahui besar rasio keuntungan atau laba yang berhasil perusahaan kumpulkan dalam periode tertentu. 


Rasio ini memiliki berbagai jenis rasio sebagai berikut:

  • Gross Profit Margin: Atau dikenal juga dengan Margin Laba Kotor adalah rasio untuk mencari tahu berapa sisa penjualan dengan Harga Pokok Penjualan.
  • Operating Profit Margin: Atau dikenal juga dengan Margin Laba Operasi adalah rasio yang dimanfaatkan untuk mengukur laba operasional terhadap penjualan bersih.
  • Net Profit Margin: Atau dikenal juga dengan Margin Laba Bersih adalah rasio yang digunakan mengukur laba bersih terhadap total pengeluaran perusahaan, termasuk bunga dan pajak.
  • Return on Investment (ROI): Merupakan perhitungan yang dipakai untuk mengetahui apakah perusahaan mampu menghasilkan laba atau keuntungan lewat investasi yang dilakukannya. 
  • Return on Assets: Atau disebut juga dengan Rentabilitas Ekonomis adalah rasio untuk mengukur besaran laba perusahaan yang dibandingkan dengan seluruh aktiva atau aset yang dimilikinya.


Rumus-rumus Rasio Keuangan

Jenis rasio keuangan yang telah disebutkan di atas, memiliki rumus perhitungan sebagai berikut:

1. Rumus Rasio Likuiditas

Rumus rasio likuiditas berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Ini rumusnya:

  • Current Ratio (Rasio Lancar): aset lancar / kewajiban lancar x 100%
  • Quick Ratio (Rasio Cepat): kas + piutang + efek / utang lancar x 100%
  • Cash Ratio: kas + efek  / utang lancar milik perusahaan x 100%

Semakin mendekati 100% persentasenya, itu berarti likuiditas perusahaan punya nilai yang bagus dan aman terhadap utang lancar.


2. Rumus Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas masing-masing perhitungannya adalah seperti ini:

  • Perputaran piutang:  penjualan perusahaan / rata-rata piutang  x 100%
  • Perputaran persediaan: penjualan perusahaan / persediaan milik perusahaan x 100%
  • Perputaran aktiva tetap: penjualan perusahaan / aktiva tetap punya perusahaan  x 100%
  • Perputaran total aktiva:  penjualan yang dihasilkan perusahaan / total aktiva x 100%
  • Semakin mendekati 100%, berarti perputarannya semakin bagus dan membawa manfaat untuk perusahaan.


3. Rumus Rasio Solvabilitas

Rumus rasio solvabilitas dibagi sesuai dengan jenisnya sebagai berikut:

  • Rasio Utang terhadap Aktiva: jumlah seluruh liabilitas perusahaan / total aset milik perusahaan  x 100%
  • Rasio Utang terhadap Ekuitas: jumlah seluruh liabilitas / ekuitas pemegang saham x 100%

Jika rasio solvabilitas makin tinggi, berarti perusahaan dianggap mampu untuk melunasi utang-utangnya.


4. Rumus Rasio Profitabilitas

Rumus rasio keuntungan atau laba ini juga dibagi sesuai dengan jenisnya, yaitu:

  • Gross Profit Margin: penjualan bersih perusahaan – HPP / penjualan bersih x 100%
  • Operating Profit Margin: penjualan bersih perusahaan – HPP – (EBIT) / penjualan bersih x 100%

EBIT = earnings before interests and taxes.

Net Profit Margin: Laba bersih setelah pajak / penjualan bersih perusahaan x 100%

Return on Investment (ROI): Laba bersih setelah pajak / total aset perusahaan  x 100%

Return on Assets (ROA): Laba bersih / Total Aktiva x 100%

Apabila rasio laba semakin mendekati 100%, artinya nilai keuntungannya termasuk tinggi.


Apa Saja Metode Analisis Rasio Keuangan?

Selain analisis dan perhitungan di atas, ada metode lain dari rasio keuangan yang bisa Anda manfaatkan. Ini penjelasannya.

1. Analisis time series dan forecasting

Analisis ini dimanfaatkan dengan cara membandingkan data dan informasi keuangan perusahaan dari satu periode tertentu dengan periode lainnya. Tujuannya adalah mengambil prediksi untuk keadaan keuangan perusahaan di masa nanti.

Analisis ini digunakan dengan ikut memperhitungkan hal-hal lain di luar perusahaan seperti peraturan pemerintah, akuisisi perusahaan, perubahan pemanfaatan teknologi, dan perubahan kompetitor.

2. Analisis common size

Metode lainnya dari rasio keuangan adalah analisis common size yang biasanya digunakan untuk mempelajari 3 laporan keuangan utama perusahaan, yaitu laporan arus kas, neraca, dan laporan laba rugi.

Caranya adalah dengan melakukan perhitungan satu per satu pada rekening yang berkaitan dengan ketiga laporan keuangan tersebut. Setiap item barisnya dijadikan sebagai bahan evaluasi dengan membuat persentase dari jumlah dasar pada satu periode keuangan.

Analisis ini digunakan untuk mencari tahu pengaruh dari setiap item dan kontribusinya terhadap kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.


Kesimpulan

Rasio keuangan adalah metode analisis yang penting untuk perusahaan. Bisa dimanfaatkan investor sebelum melakukan investasi. Perusahaan juga dapat menjadikannya sebagai metode penilaian terhadap perkembangan usahanya. 


sumber : modalrakyat

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d