google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Menakar Saham-Saham yang Punya Kaitan dengan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Langsung ke konten utama

Menakar Saham-Saham yang Punya Kaitan dengan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)


[Saham GOTO] Setelah ambles dalam, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berangsur bangkit. Bahkan saham GOTO menjadi penggerak utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu.

Selama pekan lalu, saham GOTO melambung 56,70% ke Rp 304 per saham.

Emiten yang berkaitan dengan GoTo, baik sebagai pemegang saham, sebagian sahamnya dimiliki GoTo maupun emiten yang bekerja sama dengan GoTo terpantau belum mengikuti jejak emiten teknologi ini dalam sepekan terakhir.

Adapun GoTo tercatat memiliki investasi di PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan PT Multipolar Tbk (MLPL).

Sementara, PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tercatat sebagai pemegang saham GOTO. Kemudian, PT Adi Sarana Armada TBk (ASSA) yang terlibat kongsi dengan GOTO di AnterAja.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mencermati, meski saham GOTO menguat, respons saham-saham yang berkaitan dengannya memiliki respons yang berbeda-beda. Dia bilang ada yang menguat secara mingguan, tapi masih ada yang tetap melemah.

Pada akhir perdagangan pekan lalu, Jumat (20/5), saham ASII menguat 1,79% ke level Rp 7.125, TLKM melemah 0,95% ke Rp 4.170, saham ASSA naik tipis 0,47% ke posisi Rp 2.140. Lalu saham ARTO turun 1,18% ke Rp 8.375, saham BIRD naik 2,14% ke Rp 1.195, saham MPPA turun 2,48% ke Rp 236, dan saham MLPL naik 1,74% ke Rp 175.

"Balik lagi ke kinerjanya masing-masing saham tersebut dan mayoritas yang dalam beberapa waktu menguat justru melemah karena aksi profit taking seperti yang terjadi pada ASII, TLKM, MPPA," jelas Cheryl saat dihubungi Kontan, Minggu (22/5).

Dia menilai penguatan pada saham BIRD, ASSA, ARTO pada pekan lalu hanya kenaikan sesaat saja. Pasalnya, ketiga saham tersebut sudah sempat mengalami koreksi yang cukup dalam.

Jika ditarik sejak awal 2022 hingga 20 Mei 2022, saham BIRD, ASSA dan ARTO kompak mengalami koreksi. Saham BIRD turun 13,41%, ASSA anjlok 35,54% dan ARTO jatuh 47,66%.

Cheryl merekomendasikan buy saham ASII, TLKM dan ASSA karena kinerja secara fundamental masih baik dan didorong oleh prospek bisnis yang yang membaik seiringan dengan tren pemulihan ekonomi.

"BIRD dan MPPA tidak kami rekomendasikan karena konsumsi cenderung turun pasca lebaran dan pelaku pasar masih wait and see apakah setelah aktivitas libur panjang lalu membawa kasus Covid-19 kembali naik," imbuhnya.

Sementara, Telkom melaporkan kerugian belum terealisasi atau unrealized loss di GOTO mencapai Rp 811 miliar per Maret 2021. Meski begitu, Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai saham TLKM masih layak untuk dicermati.

Walaupun Telkom menanggung potensi rugi dengan mengempit saham GOTO, tapi Wawan menilai, langkah Telkom untuk investasi di GoTo melalui Telkomsel merupakan salah satu langkah strategi. Dengan investasi ini Telkom bisa masuk ke ekosistem GoTo dan membawa produk-produk lainnya.

"Telkom mungkin kurang dengan punya saham GOTO, tapi Telkom bisa membawa produk-produk lain ke GoTo misal Telkomsel dan lainnya dan itu yang dikejar Telkom. Itu investasi jangka panjang," imbuh Wawan.


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...