[Saham KRAS] PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Mei 2022 di Gedung Krakatau Steel, Jakarta. Rapat ini membahas persetujuan peningkatan kepemilikan saham Krakatau Steel di PT Krakatau Posco (PTKP).
PTKP adalah perusahaan joint venture antara Krakatau Steel dan Posco yang didirikan pada tahun 2010 dengan kapasitas produksi baja 3 juta ton per tahun dan beroperasi pada tahun 2014. Sedangkan Posco adalah produsen baja terbesar keempat di dunia dari Korea berkapasitas produksi sebesar 42 juta ton per tahun.
Selain dalam kerangka mewujudkan visi pengembangan kapasitas baja 10 juta ton yang telah dicanangkan sejak tahun 2016, transaksi ini juga merupakan bagian dari program restrukturisasi Krakatau Steel yang telah memperoleh dukungan dan persetujuan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan bahwa hasil dari RUPSLB adalah persetujuan peningkatan kepemilikan saham Krakatau Steel di PT Krakatau Posco menjadi sebesar 50% sebagai bagian dari rencana Krakatau Steel ke depan untuk memperbesar kapasitas produksi baja di Indonesia.
"Peningkatan saham Krakatau Steel di PTKP merupakan suatu langkah strategis yang sangat baik karena hal ini dapat memperkuat posisi industri baja nasional dalam menghadapi persaingan global sekaligus mendukung ekosistem industri baja dan otomotif di Indonesia," jelas Menteri BUMN RI Erick Thohir.
Erick juga menyampaikan bahwa Krakatau Steel dan Posco akan saling menguatkan satu sama lain sehingga dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan industri baja domestik di Indonesia dan juga dapat mengurangi importasi baja ke Indonesia. Ini adalah perpaduan kontribusi terbaik dari BUMN untuk Indonesia.
Berdasarkan transaksi ini, Krakatau Steel melakukan in-kind fasilitas Hot Strip Mill #2 ke PTKP. Selain meningkatkan saham di PTKP, Krakatau Steel memperoleh kompensasi tunai atas transaksi ini sebesar Rp1,3 triliun yang dapat dimanfaatkan Perseroan dalam mendukung program restrukturisasi.
Selain itu, beban utang Krakatau Steel berdasarkan pinjaman sebesar Rp3,6 triliun juga akan dialihkan kepada PTKP sehingga beban utang Krakatau Steel secara keseluruhan juga menjadi berkurang.
Terkait Aksi korporasi Krakatau Steel ini, respon positif juga datang dari Wakil Ketua DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan Rachmat Gobel.
"Saya memberikan apresiasi atas kinerja Krakatau Steel di bawah pimpinan Silmy Karim yang berhasil memperbaiki kinerja dan manajemen Krakatau Steel. Krakatau Steel adalah salah satu industri strategis yang harus dijaga," tambah Rachmat.
Menutup pernyataannya Rachmat juga menyampakan bahwa sebagai BUMN strategis, memang sudah seharusnya Krakatau Steel mampu menjadi pemimpin di industri baja nasional untuk pemenuhan kebutuhan baja. Kemandirian industri baja nasional dapat terwujud dengan adanya peningkatan kapasitas produksi dan jenis baja yang dihasilkan. (end)
Komentar
Posting Komentar