google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Bersiap Ekspansi ke Hilir Sawit, Triputra Agro (TAPG) akan Bangun Refinery Langsung ke konten utama

Bersiap Ekspansi ke Hilir Sawit, Triputra Agro (TAPG) akan Bangun Refinery



[Saham TAPG] PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), perusahaan perkebunan yang bergerak di hulu sawit sudah mengantongi rencana untuk ekspansi ke hilir dengan membangun pabrik penyulingan (refinery). 

Presiden Direktur Triputra Agro Persada, Tjandra Karya Hermanto mengatakan, agenda ekspansi tahun ini selain membangun pabrik kelapa sawit (PKS) dan Bio Gas, TAPG akan mempelajari ekspansi ke bisnis downstream sawit. 

“Ekspansi ke hilir ini masih kami analisa. Untuk masuk ke sana kami akan bangun refinery. Tujuannya agar bisa meningkatkan nilai tambah (value added) terhadap produk yang dijual. Selain itu, kebun sudah relatif cukup jadi kita memang seharusnya punya refinery,” ujarnya dalam paparan publik, Selasa (24/5). 

Untuk membangun refinery pihaknya sedang mengkaji beberapa alternatif.

Pertama, membangun pabrik sendiri. Tjandra memberikan gambaran, jika refinery ini dibangun sendiri semisal di tahun depan, dibutuhkan waktu 1 tahun hingga 1,5 tahun hingga pabriknya jadi. Jika menggunakan skenario ini, maka pabrik refinery TAPG baru akan rampung di 2023. 

Adapun alternatif kedua adalah dengan menjalin kerja sama dengan partner. Tjandra mengatakan, jika membangun refinery dengan partner akan lebih cepat dibandingkan bangun sendiri.

“Nah, alternatif satu dan dua lagi kami analisa mana yang akan dijalankan. Tapi dalam dua hingga tiga tahun mendatang kami berharap sudah punya (pabrik) untuk downstream ini,” ujarnya. 

Lewat ekspansi ke downstream ini, manajemen TAPG tidak menutup kemungkinan untuk  terus meningkatkan nilai tambah produknya dengan memproduksi biodiesel. 

Di tahun ini, TAPG membangun satu unit pabrik kelapa sawit di Kalimantan Timur dengan kapasitas 30 ton per jam. Pabrik yang menelan investasi sebesar Rp 120 miliar ini ditargetkan rampung pada kuartal II 2022. Jika sudah resmi beroperasi, di tahun ini TAPG mengoperasikan 18 unit pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 890 ton per jam. 

Selain itu, TAPG juga sedang dalam proses pembangunan pabrik Palm Kernel Oil (PKO) dengan bio gas di Kalimantan Tengah dengan kapasitas 300 ton per hari. Pabrik ini ditargetkan rampung pada semester II 2022 mendatang. 


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d