PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) menjamin kelancaran pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji selama arus mudik hingga arus balik Lebaran 2022 di jalur selatan Jawa Tengah.
"Ketersediaan BBM sepanjang Lebaran sangat bagus. Untuk Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta saja total rata-rata ketahanan BBM di Fuel Terminal itu berkisar di angka 13 hari, belum termasuk stok di kilang," kata Area Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional JBT Brasto Galih Nugroho di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Selasa malam.
Ia mengatakan hal itu usai acara Silaturahmi dengan Media dan Paparan Kesiapan Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas Rafi) 2022 yang dihadiri Area Manager Communication Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap Cecep Supriyatna dan Sales Branch Manager Wilayah IV Banyumas-Cilacap PT Pertamina Patra Niaga Regional JBT Muhammad Farid Akbar.
Khusus di wilayah Banyumas, kata dia, proyeksi peningkatan BBM jenis gasoline sebesar 20 persen dari semula rata-rata harian normal 519 kiloliter (KL) menjadi 624 KL, konsumsi BBM jenis gasoil diprediksi meningkat 1,6 persen dari semula rata-rata harian normal 211 KL menjadi 215 KL, sedangkan konsumsi elpiji diprediksi meningkat 3 persen dari semula rata-rata harian normal 177 MT menjadi 182 MT.
Selanjutnya di wilayah Cilacap, proyeksi peningkatan BBM jenis gasoline sebesar 33 persen dari semula rata-rata harian normal 434 KL menjadi 576 KL, konsumsi BBM jenis gasoil diprediksi meningkat 2,1 persen dari semula rata-rata harian sebesar 198 KL menjadi 202 KL, sedangkan konsumsi elpiji diprediksi meningkat 9 persen dari semula rata-rata harian 176 MT menjadi 192 MT.
Sementara di wilayah Purbalingga, proyeksi peningkatan BBM jenis gasoline sebesar 12 persen dari semula rata-rata harian normal 240 KL menjadi 269 KL, konsumsi BBM jenis gasoil diprediksi meningkat 2,7 persen dari semula rata-rata harian sebesar 58 KL menjadi 60 KL, sedangkan konsumsi elpiji diprediksi meningkat 2 persen dari semula rata-rata harian 95 MT menjadi 97 MT.
"Sebagai antisipasi padatnya arus mudik lebaran yang menyebabkan kemacetan, Pertamina juga menyiapkan SPBU Kantong berupa mobil tangki yang disiagakan sebagai kantong atau cadangan suplai BBM di titik-titik yang rawan dengan kemacetan," kata Brasto.(end/ant)
Komentar
Posting Komentar