google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Pendapatan dan Laba Bersih Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Melesat di 2021 Langsung ke konten utama

Pendapatan dan Laba Bersih Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Melesat di 2021



[Saham WMPP] PT Widodo Makmur Perkasa (WMPP) cetak kinerja moncer sepanjang tahun 2021. Ini terlihat dari penjualan dan laba bersih WMPP yang melesat tajam di tahun lalu.

Dalam laporan keuangan tahunan, Widodo Makmur Perkasa mendapatkan total penjualan sebesar Rp 6,23 triliun pada tahun 2021. Nilai ini tumbuh 105,61% dari penjualan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 3,03 triliun.

Rincian pendapatan berdasarkan segmen usaha karkas menyumbang Rp 2,95 triliun, kemudian dari segmen usaha peternakan sapi berkontribusi Rp 1,57 triliun, daging dan daging olahan sebesar Rp 1,09 triliun, penjualan beras Rp 299,07 miliar, segmen usaha pakan senilai Rp 64,02 miliar, dan penjualan ayam umur sehari sebesar Rp 61,83 miliar.

Seiring dengan itu, beban pokok penjualan juga naik 109,30% menjadi Rp 5,40 triliun dari sebelumnya hanya Rp 2,58 triliun. Dengan demikian Widodo Makmur Perkasa mencatatkan laba kotor senilai Rp 832,63 miliar atau meningkat 87,82% dari tahun 2020 sebesar Rp 443,29 miliar.

Di saat yang sama, beban umum dan administrasi juga terpantau lebih besar dari tahun 2020 senilai Rp 194,04 miliar menjadi Rp 255,59 miliar.

Setelah dikurangi beban lainnya dan pajak, WMPP mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 247,35 miliar melesat 239,90% dari tahun sebelumnya Rp 72,77 miliar.


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...