Dalam bisnis ada berbagai macam laporan keuangan, laporan laba rugi salah satunya. Laporan ini menunjukkan bisnis meraih laba atau sebaliknya mengalami kerugian. Laporannya harus disusun secara transparan. Usaha skala besar maupun kecil pasti membutuhkan laporan ini.
Anda yang memiliki usaha perlu memahami laporan laba dan rugi lebih jauh. Di sini akan dijelaskan mengenai pengertian laporan laba rugi perusahaan, jenisnya, fungsinya, komponen yang ada di dalamnya, jenis laba yang terdapat di laporan ini, dan cara membuatnya.
Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang memaparkan apakah bisnis sebuah usaha sedang mengalami keuntungan atau kerugian. Isinya terdiri dari data-data penghasilan sekaligus kewajiban dan beban yang terjadi pada bisnis.
Laporan ini biasanya yang menjadi bahan utama untuk evaluasi, oleh sebab itu selalu disediakan di akhir periode akuntansi setiap bulannya atau per tahunnya.
Artinya, laporan laba dan rugi ini akan sangat berpengaruh terhadap kebijakan perusahaan di masa depan. Oleh sebab itu, laporan ini perlu dibuat secara transparan. Apabila terjadi kerugian, harus ditunjukkan bahwa perusahaan memang mengalami kerugian. Datanya jangan dikurang-kurangi atau ditambahkan.
Jenis Laporan Laba dan Rugi
Ada beberapa jenis laporan laba dan rugi yang perlu Anda ketahui yang dibedakan dari isi komponennya. Seperti ini penjelasannya.
1. Laporan Laba dan Rugi Single Step
Laporan ini formatnya terdiri dari satu kategori penghasilan dan pengeluaran. Ini adalah laporan laba dan rugi yang paling sederhana.
Namun, biasanya hanya bisa dimanfaatkan oleh bagian internal perusahaan. Artinya, laporan ini tidak cocok untuk disampaikan ke bagian eksternal perusahaan, seperti investor yang ingin tahu rasio profitabilitas dan efisiensi.
Laporan laba dan rugi jenis ini lebih sering digunakan perusahaan dagang rintisan atau UMKM, sehingga menghasilkan laporan laba rugi perusahaan dagang. Cara untuk menyusunnya pun lebih mudah dibandingkan laporan laba dan rugi yang standa
2. Laporan Laba Rugi Multiple Step
Ini merupakan laporan laba dan rugi yang standar. Biasa digunakan oleh perusahaan dagang berskala besar.
Laporannya tersusun dari bagian kegiatan operasional dan non operasional perusahaan, oleh sebab itu komponennya lebih banyak. Laporan ini juga biasanya digunakan eksternal perusahaan untuk mengecek rasio profitabilitas dan efisiensi.
Fungsi Laporan Laba Rugi
Laporan laba dan rugi punya banyak fungsi untuk perusahaan. Ini penjelasannya.
1. Untuk evaluasi
Laporan laba dan rugi biasanya menjadi bahan utama ketika perusahaan melakukan evaluasi untuk seluruh kinerja bisnisnya. Dievaluasi ini perusahaan bisa saja menaikkan standar ketika berhasil meraih laba atau mencari solusi yang tepat supaya di periode selanjutnya bisa memperbaiki kerugian di periode kemarin.
2. Mengetahui perkembangan perusahaan
Perusahaan bisa mengetahui performanya sudah sampai sejauh mana dari laporan laba dan ruginya. Apabila perusahaan mampu meraih keuntungan terus-menerus dan keuntungannya itu naik, berarti menjadi tanda yang bagus untuk perkembangan perusahaan.
Sebaliknya, apabila perusahaan mengalami kerugian terus-menerus, perusahaan perlu berusaha lebih keras lagi untuk menutup kerugian itu supaya tidak terjadi lagi nantinya.
3. Mempengaruhi kebijakan selanjutnya
Para pemimpin perusahaan akan mengeluarkan beberapa kebijakan terkait perusahaan. Namun, kebijakan ini tentunya tidak ditentukan sembarangan. Pimpinan tersebut akan mengkaji berbagai data yang diterima, salah satunya adalah laporan laba dan rugi. Oleh sebab itu, laporan laba dan rugi perlu disusun sebenar-benarnya.
Laporan Laba Rugi Bisa Digunakan Siapa Saja?
Pada dasarnya laporan laba dan rugi ini tidak bersifat rahasia. Anda sendiri pasti pernah membaca berita perusahaan A sedang mengalami kerugian. Hal itu memang perlu diumumkan untuk kepentingan perusahaan sendiri.
Jadi, laporan laba dan rugi ini bisa digunakan oleh bagian internal seperti dewan direksi, divisi keuangan, dan lainnya. Mereka akan menggunakannya untuk evaluasi dan langkah awal untuk menentukan kebijakan baru.
Di bagian eksternal, laporan laba rugi bisa digunakan oleh pemberi kredit, investor, dan pesaing.
Untuk pemberi kredit atau pinjaman, laporan laba rugi bisa menjadi penilaian mereka apakah perusahaan yang mengajukan pinjaman bisa melunasi utangnya atau tidak, sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk mengeluarkan pinjaman.
Sedangkan untuk investor, laporan laba dan rugi mempengaruhi keputusannya untuk menanamkan modal atau tidak. Investor biasanya tertarik dengan perusahaan yang sering mendapatkan laba.
Sementara itu pesaing menggunakan laporan laba dan rugi untuk membandingkan dengan kinerja perusahaannya.
Elemen Laporan Laba Rugi
Ada berbagai komponen yang perlu di-input dalam laporan laba rugi. Ini penjelasannya.
1. Pendapatan
Merupakan penghasilan perusahaan yang berasal dari penjualan, yang belum dikurangi dengan beban apapun.
2. Harga Pokok Penjualan
Atau bisa juga disebut dengan HPP. HPP adalah biaya yang dipakai bisnis dalam melakukan penjualan. Termasuk di dalamnya upah tenaga kerja, bahan material, dan depresiasi.
3. Laba kotor
Jenis laba ini didapatkan dari pendapatan yang dikurangi dengan HPP.
4. Beban untuk pemasaran
Beban untuk pemasaran seperti iklan dan bentuk promosi lainnya perlu dicatat di sini.
5. Beban umum dan administrasi
Beban jenis ini kita kenal dengan G&A. Berisi beban yang dikeluarkan perusahaan yang berurusan dengan administrasi seperti gaji karyawan, asuransi, dan lainnya.
6. Pajak penghasilan
Semua jenis usaha pasti diwajibkan membayar pajak. Pajak ini perlu dimasukkan ke dalam laporan laba dan rugi.
7. Pendapatan bersih
Merupakan pendapatan yang diraih dari pendapatan kotor yang dikurangi dengan pajak.
Jenis Laba di Laporan ini
Dalam laporan laba dan rugi ada berbagai jenis komponen laba yang perlu dicatat. Ini penjelasannya.
1. Laba Kotor
Jenis laba ini diperoleh dari penghasilan yang dikurangi dengan HPP.
2. Laba operasi
Jenis laba ini diperoleh dari penghasilan yang dikurangi dengan beban operasi yang dikeluarkan perusahaan.
3. Laba sebelum pajak
Merupakan laba yang belum diselisihkan dengan pajak.
4. Laba bersih
Dianggap sebagai laba sesungguhnya yang diperoleh perusahaan karena sudah dikurangi pajak dan beban lainnya.
5. Laba operasi berjalan
Merupakan laba yang diperoleh dari operasional bisnis yang tengah berlangsung.
Cara Membuat Laporan Laba Rugi
Ini tahapan yang perlu Anda lakukan, untuk membuat laporannya.
1. Pilih periode
Laporan laba dan rugi biasanya memiliki periode. Periodenya bisa sebulan sekali, per tiga bulan, per empat bulan, dan sebagainya. Ketentuan ini biasanya mengikuti kebijakan perusahaan. Biasanya perusahaan yang sahamnya ditawarkan pada publik wajib menyampaikan laporan per 3 bulan dan tahunan.
2. Menyusun neraca percobaan
Laporan neraca percobaan di buku besar adalah dokumen berisi berbagai macam data yang akan membantu Anda menyusun laporan laba rugi
3. Hitung pendapatan dan HPP
Bagian pertama yang perlu dihitung adalah pendapatan dari penjualan. Setelah itu menghitung HPP yang menjadi pengeluaran perusahaan jasa atau barang.
4. Mencari laba kotor
Untuk menghasilkan laba kotor, Anda tinggal mengurangi pendapatan penjualan dengan HPP.
5. Masukkan biaya operasi
Biaya operasional yang digunakan perusahaan pun perlu dimasukkan di laporan laba dan rugi.
6. Hitung penghasilan, pajak, dan penghasilan setelah pajak
Setelah itu, Anda perlu mencari tahu penghasilan dengan cara menguranginya dengan administrasi.
Cantumkan pajak penghasilan karena hal itu perlu dibayarkan perusahaan. Setelah itu penghasilan perlu dikurangi dengan pajak supaya tahu penghasilan setelah pajak.
sumber : sahamrakyat
Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online
Komentar
Posting Komentar