google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Memahami Transaksi Keuangan Perusahaan dan Contohnya Langsung ke konten utama

Memahami Transaksi Keuangan Perusahaan dan Contohnya


Transaksi keuangan perusahaan adalah hal yang sehari-hari perusahaan lakukan. Dari sini perusahaan dapat menjalankan usahanya. Setiap transaksi pun harus dicatat sebaik-baiknya demi kepentingan bisnis perusahaan,

Anda yang berkecimpung jadi pebisnis wajib memahami seluk-beluk transaksi keuangan perusahaan. Yuk, disimak penjelasannya.


Apa itu Transaksi Keuangan Perusahaan?

Transaksi keuangan perusahaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan yang dapat diukur dan menunjukkan posisi keuangan perusahaan selama periode tertentu.

Transaksi keuangan yang dikenal juga sebagai transaksi bisnis adalah hal yang akan terus dilakukan perusahaan selama beroperasi. 

Menjalankan bisnis membuat pebisnis akan terus berhubungan dengan pihak luar. Transaksi keuangan perusahaan adalah media yang digunakan untuk membuat hubungan itu terus berjalan.

Transaksi keuangan perusahaan adalah sangat luas cakupannya. Tidak melulu berhubungan dengan jual-beli, tapi juga hal-hal lain seperti pembayaran gaji per bulan untuk karyawan juga termasuk jenis transaksi perusahaan.

Semua transaksi keuangan perusahaan perlu dimasukkan pada pencatatan transaksi yang di akhir menjadi laporan keuangan. Hal itu bertujuan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan penilaian terhadap kondisi keuangannya. 


Apa Contoh Transaksi Keuangan Perusahaan? 

Transaksi keuangan perusahaan adalah luas. Anda bisa mengetahui contoh transaksinya seperti ini.

  1. Penjualan dengan pembayaran kredit atau tunai pada konsumen.
  2. Menerima pembayaran invoice atau piutang dengan uang tunai di waktu jatuh tempo.
  3. Membeli aset tetap untuk menambah harta perusahaan. Contoh aset tetap adalah gedung, tanah, dan mesin untuk produksi.
  4. Pencatatan berkurangnya fungsi aset tetap. Contohnya mesin produksi yang kualitasnya menurun karena umurnya lama dan sering digunakan.
  5. Membeli persediaan produk untuk menutupi kekurangan persediaan di supplier.
  6. Melakukan investasi pada usaha lain untuk menambah aset.
  7. Memberikan gaji pada karyawan.
  8. Meminjam dana ke bank atau lembaga lainnya untuk keperluan usaha.
  9. Membagikan dividen secara rutin pada investor.
  10. Menawarkan aset pada pihak ketiga.


Apa Saja Jenis-jenis Transaksi Keuangan Perusahaan?

Jenis transaksi keuangan milik perusahaan bisa dibedakan menjadi beberapa hal seperti berikut ini:

1. Dilihat dari hubungan institusional

Transaksi keuangan perusahaan jenis ini dilihat berdasarkan hubungan yang dimiliki perusahaan dengan pihak 

a. Transaksi internal

Transaksi internal adalah jenis transaksi yang terjadi di bagian dalam perusahaan tanpa adanya pihak luar. 

Contoh mudah dari transaksi ini adalah terjadinya penyusutan fungsi dari mesin produksi. Kualitas mesin wajar menurun seiring waktu, apalagi jika sering digunakan. Perusahaan akan membeli mesin terbaru jika mesin tersebut sudah tidak bisa dipakai sama sekali.

b. Transaksi eksternal

Transaksi eksternal terjadi pada perusahaan dengan pihak lain yang merupakan bisnis juga. Hal ini penting untuk perusahaan karena terkadang perusahaan tidak bisa menyediakan kebutuhannya sendiri.

Contohnya adalah perusahaan yang membeli barang persediaan lewat supplier yang tujuannya untuk membuat stok barang selalu tersedia. Ada lagi biaya yang dikeluarkan untuk sewa gedung. Atau bisa juga gaji yang disampaikan pada karyawan setiap bulannya.


2. Dilihat dari penukaran uang

Jenis transaksi keuangan berikut ini dilihat berdasarkan jenis pembayaran yang dimanfaatkan oleh perusahaan. Ini penjelasannya.

a. Transaksi secara tunai

Transaksi keuangan perusahaan adalah wajar ketika dilakukan tanpa berutang atau dibayar langsung lunas. Misalnya, perusahaan membeli mesin pabrik Rp50 juta langsung cash.

Pembayaran lunas dilakukan saat perusahaan mampu. Hal ini pun akan mengurangi beban perusahaan karena tidak ada utang baru.

Pembayaran dengan tunai tidak harus menggunakan uang secara langsung, tapi bisa juga dilakukan secara transfer dan tata cara pembayaran tidak langsung lainnya.

b. Transaksi secara non tunai

Transaksi non tunai maksudnya adalah tidak menggunakan uang sama sekali ketika transaksi terjadi. Hal ini sangat mungkin, tapi akuntan tetap perlu untuk mencatat transaksi tersebut.

Misalnya, perusahaan D membeli mesin pabrik pada perusahaan C. Sudah dibayar. Namun, ketika digunakan mesin itu tidak bisa menyala. 

Perusahaan D mengembalikan mesin itu pada perusahaan C, kemudian perusahaan C mengirimkan mesin baru yang bisa digunakan. Hal tersebut dilakukan tanpa adanya transaksi dengan uang.

c. Transaksi kredit

Transaksi kredit adalah jenis transaksi keuangan perusahaan yang cukup sering dimanfaatkan. Transaksi kredit membayar dengan sebagian uang terlebih dulu, baru nanti dilunasi di saat mendekat waktu tempo.

Transaksi kredit dimanfaatkan ketika perusahaan membeli aset yang harganya cukup tinggi. Misalnya, membeli gedung untuk pabrik baru, perusahaan membelinya dengan cara mencicil selama 10 tahun.

Transaksi kredit meringankan beban perusahaan yang belum mampu melakukan pembayaran secara lunas, tapi bisa langsung memanfaatkan gedung yang baru dibelinya sebagai pabrik.

Untuk mencatat transaksi kredit, akuntan biasanya akan memasukkannya pada bagian kewajiban.


3. Dilihat dari tujuan

Transaksi perusahaan juga bergantung pada tujuannya. Ini tujuan yang bisa dimiliki perusahaan.

1. Transaksi bisnis

Transaksi dalam bisnis berkaitan dengan segala kegiatan usaha perusahaan mulai dari pembelian bahan baku, pembelian mesin produksi, membayar karyawan, dan lainnya. Transaksi ini berguna agar perusahaan tetap berjalan.

2. Transaksi non-bisnis

Transaksi keuangan perusahaan juga ada yang digunakan untuk non bisnis. Tujuannya adalah untuk membuat citra yang bagus di mata publik.

Contohnya adalah perusahaan yang mengikuti kegiatan donasi atau pemberdayaan panti asuhan. Perusahaan perlu melakukan hal ini sebagai bentuk pengabdian dan membantu sesama.

3. Transaksi untuk urusan pribadi

Transaksi keuangan ini berada di di luar urusan bisnis perusahaan, misalnya perayaan ulang tahun untuk keluarga.


Pentingnya Menyimpan Bukti Transaksi Keuangan Perusahaan

Bukti transaksi keuangan yang dikeluarkan perusahaan penting untuk disimpan karena menjadi petunjuk ketika akan menyusun laporan keuangan.

Angka-angka yang ada di laporan keuangan tidak bisa dikarang sendiri oleh akuntan. Data tersebut diambil dari berbagai macam bukti transaksi yang disimpan.

Masing-masing divisi perusahaan wajib menyimpan bukti transaksi sampai akuntan memintanya dari mereka. 


Macam-macam Bukti Transaksi Perusahaan

1. Bukti internal

Bukti transaksi ini hadir untuk keperluan internal perusahaan dan dibuat sendiri oleh perusahaan. Contoh bukti transaksi internal adalah:

a. Bukti kas masuk

Bukti transaksi ini ada ketika perusahaan menerima uang secara tunai.

b. Bukti kas keluar

Bukti transaksi ini digunakan ketika perusahaan menggunakan uang untuk kewajibannya seperti membayar karyawan, membayar utang perusahaan, dan lainnya.

c. Memo

Bukti transaksi ini biasanya digunakan untuk transaksi bonus yang dibagi-bagikan antar divisi atau manajer perusahaan.


2. Bukti eksternal

Bukti transaksi ini biasanya dipakai untuk transaksi bersama pihak lain yang berada di luar perusahaan. Ini dia jenisnya:

a. Faktur

Bukti transaksi ini dipakai untuk pembayaran jenis kredit. Faktur digunakan sebagai penanda bahwa perusahaan memiliki utang yang berada di luar.

Biasanya dibuat dengan 2 salinan. Satu salinan yang asli dipegang pembeli atau yang punya utang, sedangkan salinan lain dipegang oleh perusahaan yang jadi penjual.

b. Kuitansi

Kuitansi biasanya berguna sebagai bukti transaksi yang pembayarannya secara kontan atau tunai. Masing-masing pihak yang bertransaksi harus membubuhkan tanda tangan di kuitansi sebagai tanda persetujuan.

c. Cek

Merupakan surat berupa perintah dari nasabah suatu bank untuk mengeluarkan uang bagi pembawa cek. Nasabah akan menunjukkan bahwa pembaca cek itu bisa mengambil uang dengan tanda tangan yang dibubuhkan pada cek.

d. Bilyet giro

Bilyet giro merupakan surat perintah untuk memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening lainnya yang disebut dalam bilyet. Bisa dilakukan di satu bank atau dikirim ke bank lainnya.

e. Rekening koran

Bukti transaksi berupa mutasi dana di rekening milik perusahaan yang dicetak oleh bank. Berisi berbagai transaksi yang ada menggunakan rekening itu. Perusahaan biasanya menyesuaikan catatan keuangan mereka dengan rekening koran dari bank. 

f. Nota 

Bukti transaksi ini dikeluarkan untuk pembelian tunai yang diberikan penjual ke pembeli.

g. Nota kredit

Bukti transaksi yang dikeluarkan untuk memberi tahu pihak luar perusahaan bahwa akun miliknya telah dikreditkan pada jumlah tertentu. Nota ini akan diserahkan pada konsumen sebagai informasi.

h. Nota debit

Bukti transaksi yang digunakan perusahaan pada pihak luar untuk memberi tahu pesanan ada yang tidak sesuai atau rusak. Nota ini diserahkan pada konsumen untuk memberi tahu bahwa akunnya sudah didebet


Metode Pencatatan Transaksi Bisnis

Umumnya perusahaan menggunakan catatan transaksi metode entri ganda yang berisi kredit dan debit. Ada dua metode pencatatan transaksi keuangan perusahaan yang bisa diandalkan. Ini penjelasannya.


Pencatatan transaksi berbasis kas

1. Pencatatan transaksi berbasis kas

Metode pencatatan transaksi ini hanya berkutat pada transaksi antara penjual dan pembeli. Sering diandalkan pada usaha kecil yang hanya membutuhkan laporan keuangan sederhana.

Kunci dari transaksi ini adalah Anda akan melakukan pencatatan setiap kali sudah menerima pembayaran.

2. Pencatatan transaksi berbasis akrual

Metode pencatatan akrual lebih kompleks. Di pencatatan ini setiap piutang atau uang yang masih berada di pihak lain akan dicatat. Kuncinya ada pada produk atau layanan yang diterima pelanggan, bukan pada pembayaran yang diterima perusahaan.


Langkah-langkah Pencatatan Keuangan Bisnis


1. Mengumpulkan bukti transaksi keuangan

Cara pertama yang perlu dilakukan untuk pencatatan transaksi adalah mengumpulkan bukti transaksi yang dimiliki perusahaan. Bukti transaksi diperoleh dari seluruh divisi perusahaan yang melakukan transaksi.

2. Memeriksa keaslian bukti transaksi

Untuk membuktikan keaslian transaksi itu, perlu dicek lebih jauh dengan melihat tanggal, tanda tangan yang melakukan transaksi, nominal, hingga stempel.

3. Mencatat transaksi di jurnal

Seluruh transaksi dicatat pada jurnal agar lebih terlihat rapi dan diatur sesuai dengan tanggal.

4. Memindahkan data jurnal pada buku besar

Tahapan pemindahan data dari jurnal ke buku besar dimulai dari pencatatan tanggal transaksi, jumlah nominal yang didebit atau dikredit, dan lainnya.

5. Susun neraca untuk memisahkan kredit dan debit

Setelah itu melakukan perhitungan antara nominal yang dikredit atau yang didebit dan memastikan hasil keduanya seimbang.


Kesimpulan

Transaksi keuangan perusahaan adalah hal yang perlu dicatat dan diperhatikan dengan baik karena berpengaruh besar pada jalannya bisnis perusahaan. Pencatatannya pun perlu sistematis agar tidak ada transaksi yang tertinggal.


sumber : modalrakyat

Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...