[Saham MBSS] PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) berhasil mencetak kinerja mumpuni di tahun 2021. Ini terbukti setelah perusahaan sukses membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 11,5 juta di tahun lalu. Padahal di tahun 2020, MBSS masih mencetak rugi bersih US$ 15 juta.
Laba bersih yang diperoleh MBSS sejalan dengan kenaikan pendapatan perusahaan. Di mana, pendapatan MBSS capai US$ 73,4 juta di tahun 2021. Selain itu, perusahaan sukses mencetak laba kotor US$ 15,2 juta dan EBITDA sebesar US$ 28,6 juta.
Mengutip siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (18/4), volume pengangkutan pada tahun lalu tercatat sebesar 35,9 juta metrik ton, meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang tercatat 32,7 juta metrik ton.
Sejalan dengan peningkatan pada volume tersebut, pendapatan MBBS naik menjadi US$ 73,4 juta pada tahun 2021.
Direktur Keuangan MBBS Susan Faustine mengatakan, peningkatan tersebut terjadi seiring dengan membaiknya kondisi pasar batubara, yang mengakibatkan peningkatan permintaan batubara. Selain itu, perusahaan juga menjalankan strategi komersial terkait pemanfaatan kombinasi pengiriman untuk beberapa armada, sehingga turut meningkatkan utilisasi.
"Di tahun 2021, MBSS membuka lembaran baru dengan sinergi pemegang saham utama baru yang memiliki kapabilitas dan kompetensi yang kuat di industri perkapalan. Hal tersebut memberi MBSS kekuatan tambahan untuk mendukung kompetensi intinya dan lebih meningkatkan kinerja," ungkap Susan dalam keterangannya.
Memanfaatkan peluang jaringan pelanggan dari pemegang saham utama baru, MBBS pun akan menjajaki peluang diversifikasi usaha, terutama untuk pengangkutan kargo baru (nikel) sebagai bagian dari upaya menjaga kelangsungan bisnis Perusahaan di masa mendatang.
Hal ini, lanjut Susan, sejalan dengan target penerapan net zero carbon emission pada 2060 oleh Pemerintah yang juga didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Berdasarkan Booklet Nikel yang dirilis Kementerian ESDM 2020, Indonesia tercatat memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, mencapai 52% dari total cadangan nikel dunia sebesar 139.419.000 ton.
Dalam upaya mendukung peluang tersebut, MBSS telah melakukan pemesanan 23 armada kapal ke PT Karya Teknik Utama, dengan kapasitas hingga 9.800 metrik ton per kapal (total 225.400 metrik ton) dengan target penyerahan bertahap mulai dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2022.
Saat ini, MBSS sendiri memiliki fasilitas perbankan dari PT Bank Central Asia Tbk, yakni kredit investasi dengan total fasilitas sebesar Rp 200 miliar dan kredit lokal dengan total fasilitas sebesar Rp 70 miliar.
"Dengan membaiknya kondisi pasar ditambah dengan penambahan kapasitas (armada kapal) berkisar hingga 30%, diharapkan kinerja perseroan dapat meningkat sehingga pendapatan dan laba akan bertumbuh, seiring mempertahankan struktur modal yang kuat dan terus meningkatkan keunggulan operasional dan keselamatan," pungkasnya.
sumber : kontan
Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online
Komentar
Posting Komentar