google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ini Alasan Martina Berto (MBTO) Tahan Ekspansi Martha Tilaar Shop di Tahun Ini Langsung ke konten utama

Ini Alasan Martina Berto (MBTO) Tahan Ekspansi Martha Tilaar Shop di Tahun Ini



[Saham MBTO] PT Martina Berto Tbk (MBTO) masih hati-hati dalam melakukan ekspansi bisnis di tahun 2022 ini. Alhasil, perusahaan pun memilih untuk mengerem sejumlah langkah bisnis sambil melihat perkembangan kondisi Covid-19 di tanah air.

Direktur Utama Martina Berto, Bryan David Emil mengatakan, di tahun 2022 bisnis MBTO cukup moderat optimistis di tengah ketidakpastian global dan domestik terkait pandemi yang sampai saat ini masih bergulir.

"Semoga setelah masa puasa dan lebaran tidak ada lagi lonjakan Covid-19 yang parah seperti tahun sebelumnya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (4/4).

Bryan mengungkapkan, perusahaan belum ada rencana membuka gerai Martha Tilaar Shop baru karena kondisi ritel mall yang masih fluktuatif.

Meskipun di satu sisi, dirinya juga tidak menampik bahwa secara umum industri ritel khususnya pusat perbelanjaan lebih optimistis memandang bisnis di tahun ini dibandingkan 2021 karena kunjungan masyarakat semakin ramai. Namun, dia bilang kebanyakan masyarakat jalan-jalan ke mall untuk makan dan minum, sedangkan belanja lainnya (seperti kosmetik) tidak masif.

Maka itu, di tahun ini manajemen MBTO akan lebih fokus berbenah dan memacu penjualannya. Pasalnya, di tahun lalu karena kondisi arus kas yang terganggu pihaknya harus mendivestasi aset yang tidak produktif.

Melansirketerbukaan informasi pada Agustus 2021 lalu, MBTO melakukan divestasi aset berupa tanah seluas 94.352 meter persegi, bangunan 4.839 meter persegi, mesin, perlengkapan bangunan, perlengkapan laboratorium, dan perlengkapan kantor yang berlokasi di Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan dan Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Adapun nilai penjualan aset-aset ini senilai Rp 180 miliar (33,34% dari ekuitas MBTO per Juni 2021).

Pihak yang terlibat dalam transaksi ini ialah Martina Berto sebagai pihak penjual dan PT Kosmetika Global Indonesia (KGI) yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan kosmetika seperti skincare sebagai pihak pembeli.

Menurut riset Kontan.co.id, PT Kosme merupakan bagian dari J99 Corp yang merupakan holding company milik Gilang Widya Pramana atau yang kerap disapa Juragan 99 dan Shandy Purnamasari.

Masih mengintip keterbukaan informasi yang sama, rencana untuk melakukan divestasi aset dilatarbelakangi oleh terganggunya arus kas Martina Berto yang disebabkan oleh turunnya penjualan karena MBTO tidak dapat memenuhi pesanan.

Untuk memenuhi pesanan, MBTO membutuhkan tambahan likuiditas terutama untuk melakukan pembayaran utang kepada supplier yang akan jatuh tempo dan pihaknya tidak dapat melakukan penambahan utang bank. Selain itu, beban bunga bank saat ini sudah tinggi dan membebani arus kas. Diharapkan dengan dilakukannya Rencana Transaksi Material dapat memperbaiki kinerja usaha.

Bryan mengatakan, transaksi dengan PT Kosme sudah selesai dan beres. Sedangkan untuk kerja sama selanjutnya karena pihaknya masih banyak melakukan konsolidasi internal, maka kolaborasi dengan Kosme belum dilaksanakan.

Untuk menjaga arus kas dan menekan beban utang di tahun ini, Bryan mengatakan, manajemen Martina Berto melakukan efisiensi.

"Untuk pendapatan bersih kami usahakan terus untuk all out dan tentu (kami juga lakukan) efisiensi marketing sales expense. Untuk net sales kami juga kebut terus collection ke distributor-distributor. Sedangkan kalau divestasi lagi belum ada rencana di 2022," tegas Bryan.

Sampai saat ini, lanjut Bryan, dengan pengendalian pandemi yang makin baik dan daya beli konsumen mulai pulih pihaknya optimistis dengan target penjualan dan laba. Sebagai informasi, MBTO membidik pertumbuhan penjualan 30% dibandingkan 2021. Adapun untuk labanya diproyeksikan sebesar Rp 5 miliar.


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...