google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo GELAR RUPST, WIKA GEDUNG BAGI DEVIDEN Rp42,78 MILIAR KE PEMEGANG SAHAM. Langsung ke konten utama

GELAR RUPST, WIKA GEDUNG BAGI DEVIDEN Rp42,78 MILIAR KE PEMEGANG SAHAM.


[Saham WEGE] PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021. Agenda RUPST kali ini adalah Persetujuan atas Laporan Tahunan, Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2021, Penunjukan Akuntan Publik, Penetapan Gaji/Honorarium, Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Persetujuan atas Penjaminan Sebagian Aset Perseroan, Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan Perubahan Pengurus Perseroan.

Dalam agenda rapat pada Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2021 ini, menyetujui pembagian deviden sebesar Rp42,786 miliar atau 20%, cadangan wajib sebesar Rp21,390 miliar atau 10% dan cadangan lainnya sebesar Rp149,703 miliar atau 70% dari laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp213,88 miliar.

Deviden tahun ini mengalami peningkatan 39,41% dibanding tahun lalu sebesar Rp30,73 miliar, hal ini seiring dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan tahun 2021. Dengan demikian deviden per share sebesar 4,47 per saham.

Adapun Perubahan Pengurus Perseroan dan/atau Perubahan Nomenklatur Jabatan. Untuk Dewan Komisaris diputuskan memberhentikan dengan hormat Ahmad Fadli Kartajaya selaku Komisaris. Kemudian mengangkat Sumadi sebagai Komisaris. Sedangkan untuk Jajaran Direksi diputuskan memberhentikan dengan hormat Nariman Prasetyo sebagai Direktur Utama dan Mochamad Yusuf sebagai Direktur Operasi 2. Kemudian mengangkat Hadian Pramudita sebagai Direktur Utama dan mengangkat Akhmadi Tricahyono sebagai Direktur Operasi 2.

Sehingga dengan persetujuan RUPST hari ini, susunan Dewan Komisaris WEGE menjadi:

1 Komisaris Utama : Hananto Aji Hananto Aji

2 Komisaris : Ahmad Fadli Kartajaya Sumadi

3 Komisaris : Bambang Pramujo Bambang Pramujo

4 Komisaris Independen : Joseph Prajogo Joseph Prajogo

5 Komisaris Independen : Ance Ance

Sedangkan susunan Direksi menjadi sebagai berikut;

1 Direktur Utama : Nariman Prasetyo Hadian Pramudita

2 Direktur Operasi 1 : Bagus Tri Setyana Bagus Tri Setyana

3 Direktur Operasi 2 : Mochamad. Yusuf Akhmadi Tricahyono

4 Direktur Keuangan, Human Capital & Management Risiko : Syailendra Ogan Syailendra Ogan

5 Direktur Quality, Health, Safety, Environment dan Pemasaran : Yulianto Yulianto

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mencatatkan kinerja positif berdasarkan Laporan Keuangan (Audited) per tanggal 31 Desember 2021, WEGE mencatatkan Laba Bersih mencapai Rp216,39 miliar di akhir tahun 2021 atau naik 38,40% dibandingkan realisasi laba bersih di tahun 2020. Peningkatan laba bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan penjualan (tidak termasuk proyek kerjasama operasi/KSO) di tahun 2021, yaitu mencapai Rp3,17 triliun atau naik 12,74% dari realisasi penjualan tahun 2020 sebesar Rp2,81 triliun termasuk dari Laba Ventura Bersama sebesar Rp83,05 miliar. Sementara Total Aset mencapai Rp5,97triliun, Ekuitas tercatat Rp2,38 triliun serta Kas Setara Kas hingga akhir tahun 2021 sebesar Rp1,47 triliun.

"Dari kinerja perusahaan tersebut mencerminkan Current Ratio 1,45x, Net Profit Margin (NPM) tahun 2021 sebesar 6,83% dan Return on Equity sebesar 9,09% (diatas rata-rata industri), sedangkan Gearing Ratio sebesar 0,22x dan Debt to Equity Ratio/DER sebesar 1,51x, jauh dari rasio utang 2x sebagai batas aman di industry konstruksi. Kondisi keuangan tersebut mencerminkan fundamental WEGE yang sehat dan tumbuh." Terang Syailendra Ogan, Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko WEGE. (end)


sumber : IQPLUS

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...