[Saham BNBR] Grup Bakrie memaparkan rencana mengembangkan industri elektrifikasi transportasi ke Elon Musk saat berkunjung ke markas teranyar pabrikan mobil listrik Tesla di Austin, Texas, Amerika Serikat.
"Saat ini, salah satu kiblat dunia akan kemajuan industri kendaraan listrik atau EV adalah Tesla. Jadi memang amat banyak yang dapat kita pelajari dari pertemuan,. kata Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia yang juga Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Bakrie dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Anindya berada di Amerika Serikat bergabung dalam rombongan mendampingi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan P Roeslani berkunjung ke pabrik itu pada Senin (25/4) waktu setempat
Anindya menyatakan, bersama rombongan dirinya membuka diskusi dengan Elon Musk terkait penjajakan kerja sama antara Tesla dengan pihak Indonesia dalam hal investasi penyediaan dan pemrosesan bahan baku baterai mobil listrik, serta penggunaan teknologi baru baterai sebagai komponen struktural mobil listrik masa depan.
"Bulan lalu, Presiden Jokowi sempat mengungkap keinginan menjadikan Indonesia pemain besar dunia di bidang industri kendaraan listrik. Kami harap, hasil pertemuan hari ini dapat menjadi langkah awal yang baik dari pencapaian cit-cita besar tersebut,. katanya.
Saat ini Grup Bakrie melalui unit usaha VKTR (dibaca: Vektor) telah memulai upaya industrialisasi di bidang elektrifikasi transportasi di Tanah Air, dan telah menjalin kerja sama strategis dengan beberapa mitra baik di dalam maupun luar negeri.
Bulan lalu pihaknya telah menandatangani kesepakatan dengan produsen baterai ramah lingkungan BritishVolt di Inggris dalam hal penyediaan bahan baku baterai. Sebelumnya, VKTR juga telah bermitra dengan pemain EV global, BYD Auto China.
"Dengan mitra lokal, VKTR juga tercatat telah mengikat kerja sama dengan manufaktur badan bus Tri Sakti di Magelang, Jawa Tengah," katanya pula.
Melalui VKTR, di Grup Bakrie telah mencanangkan tekad untuk dapat secara aktif membantu membangun ekosistem industri EV di Indonesia. Pihaknya tidak hanya ingin memilih atau menjalankan sebagian saja proses manufakturnya, melainkan membangun industri secara lengkap dari hulu hingga hilir.
Dalam kunjungan ke pabrik tersebut, Anindya menyatakan kekagumannya melihat fasilitas produksi yang digunakan di Gigafactory terbaru milik Tesla di Kota Austin, Texas, Amerika Serikat itu.
"Luar biasa. Semua bagian lini produksi baik lini mobil maupun baterai dirancang dan dijalankan secara rapi dan amat efektif," kata Anindya. Pabrik seluas lebih dari 1.000 hektare yang dijuluki .Tesla Giga Texas. itu dikatakan memiliki kapasitas produksi mobil terbesar di Amerika, dan baru saja diresmikan penggunaannya di awal bulan ini. (end/ant)
sumber : IQPLUS
Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online
Komentar
Posting Komentar