Banyak perusahaan besar dibangun oleh pendirinya sejak usia muda. Namun, kisah raksasa teknologi asal China, Huawei berbeda.
Seperti dikutip dari yourtechstory, Jumat (26/2/2021), perusahaan ini dibangun saat pendirinya berusia empat puluh tahunan. Kisahnya memberi pelajaran bahwa tidak ada kata terlambat untuk sukses.
Sang pendiri itu ialah Ren Zhengfei. Ia terlahir pada 25 Oktober 1944 di Anshun, China. Ayahnya bekerja sebagai juru tulis di sebuah pabrik senjata pemerintah.
Usai menyelesaikan sekolah menengah, Ren melanjutkan pendidikan di Chongqing University di tahun 1960. Setelah lulus, ia bergabung ke dalam lembaga penelitian Tentara Pembebasan Rakyat (People Liberation Army/PLA) bekerja di bagian teknologi militer di IT unit. Ini jauh sebelum ia membangun Huawei.
Ren memiliki prestasi menonjol di bidang itu. Inovasi dan prestasi Ren diakui dan membuatnya terpilih untuk menghadiri Konferensi Sains Nasional di tahun 1978 sebagai delegasi PLA.
Dia pensiun dari tentara pada tahun 1983 ketika pemerintah China menghentikan seluruh unit teknik. Ia menghabiskan waktu di tempat itu selama 9 tahun.
Setelah itu, Ren melanjutkan karirnya dengan bekerja di Shenzhen South Sea Oil Corporation. Tapi, ia meninggalkan pekerjaan itu di tahun 1987 karena merasa pekerjaan itu dianggap tak memuaskan dan sesuai dengan bakatnya. Lalu, ia meninggalkan Shenzhen.
Ren mendirikan Huawei Technologies Co Ltd pada tahun yang sama saat meninggalkan Shenzhen. Ia membangun perusahaan yang kelak menjadi perusahaan raksasa ini dengan modal 21.000 yuan atau sekitar US$ 5.000 atau sekitar Rp 70 juta (kurs Rp 14.000)
Bisnis awal Huawei ialah menjual peralatan telekomunikasi dari Hong Kong. Ren mengambil posisi sebagai posisi sebagai CEO dan menjadikan Huawei sebagai merek ponsel teratas dunia setelah Apple dan Samsung.
Tidak seperti perusahaan besar lainnya, kepemilikan Huawei dipegang oleh 85.000 karyawannya. Semua karyawannya memiliki saham dan menyisakan 1,4% untuk Ren Zhengfei dengan nilai US$ 450 juta di tahun 2010. Ren tetap menjadi pendiri dan dihormati karyawannya.
"Zhengfei melepaskan kepemilikan perusahaan kepada karyawan untuk menjamin kelangsungannya dan menarik bakat," kata Joe Kelly, VP Huawei untuk hubungan media internasional.
Sistem kepemimpinan di perusahaan ini pun terbilang unik. Sebagian besar keputusan perusahaan dibuat oleh insinyur perusahaan. Kemudian, kegiatan sehari-hari perusahaan dijalankan oleh tiga eksekutif berbeda, di mana masing-masing berada di posisi CEO setiap enam bulan secara bergilir.
Sistem rotasi ini membantu perusahaan untuk menghadapi kepentingan politik yang buruk. Sistem rotasi ini juga memberikan kesempatan yang sama kepada masing-masing pimpinan untuk menunjukkan bakatnya dan memajukan perusahaan.
Disamping itu, perusahaan juga fokus pada penelitian dan inovasi. Huawei sendiri menginvestasikan 10% dari pendapatan tahunanya untuk R&D.
Terbuki, sistem yang diterapkan Ren membuat perusahaannya besar dan mendatangkan keuntungan pada dirinya. Forbes mencatat, kekayaannya saat ini US$ 1,4 miliar atau setara Rp 19,6 triliun.
sumber : detik.com
Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online
Komentar
Posting Komentar