google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo LABA BERSIH IPCM NAIK 70% JADI Rp137 MILIAR PADA AKHIR 2021. Langsung ke konten utama

LABA BERSIH IPCM NAIK 70% JADI Rp137 MILIAR PADA AKHIR 2021.



[Saham IPCM] PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mengumumkan laporan keuangan auditan untuk tahun buku 2021. Di tengah pemulihan kondisi perekonomian nasional yang masih dipengaruhi pandemi Covid-19 varian Delta, IPCM berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp137 miliar, atau naik 70 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp80 miliar.

"Keberhasilan di tahun 2021 ini tidak lepas dari upaya IPCM untuk terus merespons kondisi ekonomi global dengan memperkuat pendekatan market baru dalam rangka perluasan pasar. Ini dilakukan tentunya dengan tetap memberikan layanan terbaik untuk market yang telah dimiliki sehingga kami berhasil menambah beberapa pipeline baru di tahun 2021. Selain telah menambah empat kapal tunda dengan daya 2x2200 HP, kami juga telah memulai proses penambahan satu kapal tunda dengan daya 2x2200 HP dan tiga kapal pandu dengan daya 2x300 HP guna mendukung perluasan pasar tersebut" ujar Amri Yusuf, Direktur Utama IPCM.

IPCM berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp820 miliar di tahun 2021, atau naik sebesar 18% dibanding tahun sebelumnya Rp697 miliar. Pendapatan ini diperoleh dari jasa pelayanan kapal, jasa pengangkutan, jasa pengelolaan kapal.

Jasa pelayanan kapal diperoleh dari penundaan kapal (towage) sebesar Rp718 miliar yang memberikan kontribusi 87,6% dari total pendapatan dan pemanduan (pilotage) sebesar Rp45 miliar yang memberikan kontribusi 5,5%, jasa pengelolaan kapal sebesar Rp54 miliar yang memberikan kontribusi 6,6% serta jasa maritim lainnya sebesar Rp2,5 miliar.

Pendapatan jasa kapal berdasarkan segmen terdiri dari Pelabuhan Umum, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dan Terminal Khusus (Tersus). Pendapatan TUKS pada tahun 2021 meningkat tajam 93% menjadi Rp206 miliar pada akhir 2021, sedangkan pendapatan Tersus mengalami kenaikan signifikan 52% menjadi Rp134 miliar. Sementara itu pendapatan Pelabuhan Umum turun 4% menjadi Rp424 miliar karena masih terpengaruh pandemi.

Peningkatan pendapatan disertai oleh efisiensi di beban umum dan administrasi yang turun 10% menjadi Rp90 miliar serta penurunan yang tinggi dalam beban operasi lainnya sebanyak 85% menjadi Rp6 miliar, sehingga IPCM berhasil mencatat laba usaha sebesar Rp159 miliar, naik signifikan 78,5%. Pada akhir 2021 Perseroan berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 70% menjadi Rp137 miliar.

Pada 2021 total aset Perseroan relatif stabil dengan kenaikan 1,4% menjadi Rp1,43 triliun dan liabilitas yang turun 14% menjadi menjadi Rp271 miliar. Perusahaaan dalam kondisi keuangan yang baik termasuk dalam hal likuditas dimana rasio kas terhadap aset lancar mencapai 76,7% serta memiliki modal yang kuat untuk kebutuhan modal kerja dan rencana ekspansi yang tengah berjalan.

"Dari berbagai catatan tersebut, kinerja IPCM tahun 2021 ditutup dengan berbagai catatan membanggakan meski masih dalam tantangan perekonomian new normal. Integrasi merger Pelindo di tahun 2021 juga menjadi milestone penting bagi pergerakan bisnis IPCM.

Perusahaan berhasil mempertahankan dan memperoleh market non Pelindo diantaranya Pelabuhan Patimban, Tersus Jawa Satu Power, Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Perairan Meulaboh Aceh dan Pelabuhan Kijang Kep Riau yang kesemuanya diharapkan dapat memberikan tren positif untuk tahun 2022. Pengalaman IPCM untuk tetap eksis di tengah pandemi, akan jadi modal dan tambahan spirit untuk menjalani tahun 2022. tegas Amri.

Pertumbuhan perusahaan di tahun 2021 juga diapresiasi publik melalui perolehan penghargaan dari sebuah media bisnis nasional untuk kategori Best Growth in Pandemic untuk sektor infrastruktur transportasi. Komitmen Perseroan untuk pengembangan bisnis berbasis Environmental Social Governance (ESG) dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan ESG Disclosure Awards 2021 untuk pengungkapan ESG IPCM yang merupakan standar penting dalam upaya transparansi serta menjaga operasi bisnis yang sustainable. Selain itu, Perseroan memperoleh peringkat perak kategori organisasi besar jasa dari Badan Standarisasi Nasional.

Penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) Perseroan pada 2021 ditandai dengan diperolehnya penghargaan GCG terbaik tingkat III untuk perusahaan terbuka pada ajang Anugerah BUMN. Ke depannya, IPCM terus berkomitmen mengedepankan layanan yang maksimal kepada pelanggan, termasuk mengoptimalkan sistem informasi teknologi dalam proses kerja sehingga mampu mendukung standarisasi dan dampak pasar yang lebih luas. (end)


sumber : IQPLUS

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d