Indosat Ooredoo Hutchison dan PT Industri Kereta Api (INKA) Persero mengumumkan kedua pihak telah menandatangani Nota Kesepahaman untuk memperkenalkan solusi transportasi publik berbasis Internet-of-Things (IoT) di Indonesia.
Kerja sama tersebut akan fokus pada dua proyek untuk menyambut KTT G20 2022 di Bali, yang akan diselenggarakan pada Oktober tahun ini. Yang pertama adalah Tram Mover yang akan dioperasikan di Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII) Jakarta. Kedua, bus listrik yang rencananya akan digunakan pada saat KTT G20 di Bali.
Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Bayu Hanantasena, mengatakan, "Kami senang dapat bermitra dengan INKA dalam mengembangkan solusi transportasi publik berbasis IoT di Indonesia. Melalui kemitraan ini, kami bertujuan menunjukkan kekuatan solusi IoT kami yang mampu beroperasi di teknologi 4G maupun 5G, khususnya bagaimana solusi tersebut dapat membuka peluang masa depan yang terhubung lebih baik.
Kami percaya solusi tersebut akan membawa perubahan fundamental di sektor transportasi, dengan memungkinkan inovasi seperti autonomous vehicles, smart maintenance, serta sistem transportasi yang seamless dan terintegrasi."
Untuk proyek Tram Mover di TMII, kereta pintar akan beroperasi secara otomatis tanpa pengemudi yang dikendalikan melalui sistem Operation Control Center (OCC). Sementara untuk proyek bus listrik, solusi IoT Indosat Ooredoo Hutchison akan memungkinkan platform Mobility-as-a-Service (MaaS) mendeteksi jumlah penumpang di dalam bus, mengukur suhu tubuh, dan memantau kondisi pengemudi. Teknologi ini juga akan memungkinkan tersedianya informasi yang hampir real-time tentang apa yang terjadi di dalam dan di sekitar bus listrik untuk pengalaman perjalanan yang lebih aman.
Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju mengatakan, "Untuk membuat Tram Mover beroperasi secara cerdas, kami perlu berkolaborasi dengan para ahli, untuk itu kami mengundang Indosat untuk bekerja sama. Sementara itu, kamera di bus listrik nantinya akan dapat mendeteksi jumlah penumpang dan suhu tubuh mereka juga berkat teknologi 5G Indosat Ooredoo Hutchison. Kerjasama ini merupakan milestone baru karena kami telah menjajaki kerjasama serupa dengan Thailand dan Singapura. Namun, mereka hanya ingin menjual dan tidak ingin berkolaborasi."
"Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dengan jumlah penduduk yang besar dan penguasaan teknologi yang cukup fluent. Melalui kerjasama ini, kami berharap Indonesia bisa semakin maju dan mengimbangi negara lain," tutup Bayu.(end)
Komentar
Posting Komentar