Pandemi virus Corona (COVID-19) umumnya membuat masyarakat kehilangan pendapatannya. Namun kondisi itu tidak berlaku bagi Falguni Nayar, yang kekayaannya justru meningkat.
Falguni Nayar adalah wanita asal India yang memiliki bisnis produk kecantikan bernama Nykaa yang didirikan 2012. Selama pandemi bisnisnya itu justru meningkat dan diperkirakan akan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 40% per Maret 2021, naik US$ 247 juta atau setara Rp 3,55 triliun (kurs Rp 14.400/US$) dibanding Maret 2020.
Dikutip dari Forbes, Selasa (16/3/2021), saat disinggung kekayaan bersihnya, dia tidak mau berkomentar. Namun kemungkinan dirinya akan masuk ke dalam jajaran miliarder dan akan jadi wanita terkaya kedua di India setelah Kiran Mazumdar Shaw.
Dalam perkembangan bisnis Falguni Nayar, Nykaa didukung oleh perusahaan manajemen aset Boston Fidelity Management dan perusahaan ekuitas swasta TPG Growth Capital di antara para investornya. Tahun ini, bisnis itu sedang mempersiapkan diri untuk melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/ IPO) yang diharapkan bernilai US$ 3 miliar atau setara Rp 43,2 triliun.
Menurut perusahaan konsultan yang berbasis di Gurgaon, Technopak, pasar produk kecantikan di India diperkirakan akan tumbuh menjadi US$ 23 miliar pada 2023, dari US$ 13 miliar pada 2018 karena didorong oleh peningkatan pendapatan anak muda di India.
"Nykaa telah menjadi sinonim dari produk kecantikan. (Retail) ini melihat tren yang tepat karena kami belum pernah memiliki industri kecantikan yang terkonsolidasi di India, sebelumnya semua berskala kecil," kata Presiden dari Technopak, Saloni Nangia.
Falguni Nayar bisa dibilang berani dalam menghadirkan Nykaa. Bagaimana tidak, dia awalnya adalah seorang bankir yakni kepala cabang investasi perbankan di Bank Kotak Mahindra. Namun pada 2012 dia berhenti dari pekerjaannya itu dan memilih berbisnis produk kecantikan.
Dengan modal awal US$ 2 juta atau setara Rp 28,8 miliar dari tabungan keluarga, dia berpikir bagaimana membangun Sephora versi India untuk ikut dalam rantai pergerakan produk kosmetik Internasional.
Memulai sebagai retail berbasis online, Nykaa yang berasal dari kata Sansekerta 'Nayaka' atau berarti orang yang menjadi sorotan, kemudian berkembang menjadi toko fisik pertama di Delhi pada tahun 2015. Tokonya saat ini sudah berjumlah 70 yang terletak di 34 kota dan memanfaatkan situs web serta aplikasinya untuk menarik lebih dari 60 juta pengunjung setiap bulan.
Nykaa saat ini menawarkan lebih dari 700.000 produk. Uniknya, tidak ada diskon untuk menarik perhatian konsumen, melainkan hanya fokus pada strategi pemasaran melalui blog kecantikan yang dimiliki influencer yang bersedia memberikan review tentang produk dan tren terbaru.
Nykaa, yang telah menjadi unicorn tahun lalu sampai saat ini telah mengumpulkan dana utama sebesar US$ 70 juta dari sejumlah investor ternama, termasuk miliarder barang konsumsi Harsh Mariwala dan miliarder komoditas Harindarpal 'Harry' Banga.
"Sungguh luar biasa menyaksikan transisi Nayar dari salah satu bankir investasi terkemuka di India menjadi wirausahawan fenomenal di bidang kecantikan, mode, dan teknologi," ujar Angad Banga, putra Harry Banga, yang kantor keluarganya di Hong Kong memegang 10% saham atas Nykaa.
Dalam membangun Nykaa tentunya ada kesulitan tersendiri yang dialami Falguni Nayar. Salah satunya ketika tiga kepala divisi teknologinya mengundurkan diri dalam empat tahun pertama.
Saat ini, dia juga menghadapi banyak pesaing, seperti jaringan toko swalayan Shoppers Stop, yang dikendalikan oleh miliarder Chandru Raheja, dan Amazon, yang telah membangun retail online tak kalah hebat di India.
Dalam rangka menawarkan lini kosmetik baru, Nykaa telah menjalin kolaborasi dengan merek kosmetik milik aktris Bollywood Katrina Kaif bernama Kay Beauty sejak 2019. Berbicara soal prospek bisnis kecantikan di India kedepannya, Nangia dari Technopak memprediksi bahwa pamor bisnis kecantikan tidak akan surut dalam waktu dekat.
"Akselerasi digital yang dibawa oleh COVID-19 akan tetap ada. Semua produk kecantikan dan perusahaan kebugaran akan mendapatkan keuntungan," tutup Nangia.
Komentar
Posting Komentar