google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo DUKUNG EKONOMI DIGITAL, BUMN BANGUN INFRASTRUKTUR HINGGA PENDANAAN. Langsung ke konten utama

DUKUNG EKONOMI DIGITAL, BUMN BANGUN INFRASTRUKTUR HINGGA PENDANAAN.



Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berupaya untuk turut serta mendukung perkembangan ekonomi digital dengan membangun infrastruktur hingga memberikan akses pendanaan.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury dalam Forum Ekonomi Merdeka yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin, mengatakan upaya tersebut merupakan cara BUMN untuk turut membangun ekosistem ekonomi digital di era digitalisasi saat ini.

"Kita berupaya jadi bagian dari ekosistem dan juga jadi sumber pendanaan," katanya.

Menurut Pahala, dulu Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) fokus memberikan pinjaman kepada perusahaan dan UKM. Namun, dengan sistem digital yang akan dibangun ke depan, Himbara juga perlu memberi pendanaan dalam bentuk modal ventura dengan fleksibilitas.

Pahala menuturkan Kementerian BUMN telah meluncurkan Merah Putih Fund untuk mendukung pendanaan perusahaan rintisan (startup) dalam negeri agar mampu menjadi unicorn.

"Kita harap Merah Putih Fund bisa melahirkan soonicorn, calon-calon unicorn dan betul-betul asli Indonesia sehingga investor swasta bisa turut masuk dan sinergi dengan fund yang dikelola Himbara dan Telkom ini," katanya.

Pahala mengatakan ekonomi digital Indonesia ditargetkan bisa mencapai lebih dari 10 persen PDB nasional pada 2025 mendatang.

Target tersebut memaksa para pemain di Indonesia agar tidak hanya jadi penonton tetapi betul-betul menjadi pemain yang punya ekosistem sendiri dan mampu bersaing secara global.

"Untuk itu kita harus persiapkan diri dengan cara melakukan pengembangan infrastruktur dan peran BUMN khususnya dalam pengembangan infrastruktur, misal terkait dengan jaringan fiber," katanya.

Selain itu, lanjut Pahala, BUMN juga turut membangun digital platform di berbagai bagian dan produk layanan dengan memastikan pemain lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Pahala menambahkan poin penting lainnya dalam perkembangan ekonomi digital adalah talenta atau sumber daya manusia (SDM).

"Pada 2030, dengan perkembangan digital ekonomi yang terus meningkat, kami melihat kebutuhan tenaga kerja di sektor ekonomi digital juga akan sangat meningkat. Bahkan diperkirakan akan mencapai 17 juta tenaga kerja yang dibutuhkan di 2030 mendatang," katanya. (end/ant)


sumber : IQPLUS

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...