PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) tinggal selangkah lagi untuk menggelar rights issue atau Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) pada kuartal I-2022.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, aksi korporasi tersebut dimaksudkan untuk mendukung ekspansi kredit serta memperkuat permodalan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan tahun ini.
"Skema rights issue dilakukan dengan harga yang akan ditentukan kemudian, dengan mempertimbangkan penilaian harga wajar perusahaan," kata Yuddy, dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (3/2).
Rencananya, saham baru yang akan dilepas dalam rights issue sebanyak-banyaknya 925 juta lembar saham seri B setara dengan 9,40% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Rencana rights issue ini telah disetujui dalam RUPS Tahunan pada 6 April 2021.
“Seluruh dana rights issue setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit perseroan,” kata dia.
Menjelang rights issue, bank bjb telah mengembangkan beragam inovasi digital seperti fitur new DIGI dan DigiCash by bank bjb. Serta kolaborasi dengan financial technology (fintech) e-commerce dengan nama E-Pays.
Berbagai pengembangan itu untuk mengoptimalkan layanan digital bank bjb kepada masyarakat serta pemerintah daerah. Bank bjb berkomitmen membangun ekosistem digital yang lebih masif melalui kerja sama dengan fintech.
Menurut Yuddy, inovasi dan kolaborasi merupakan kunci dalam memenangkan persaingan ke depan. Oleh karenanya dukungan layanan digital yang selama ini telah dilakukan perlu dioptimalkan.
Selain itu terdapat kemudahan pembayaran melalui layanan digital bank bjb seperti mobile banking, QRIS, uang elektronik, virtual account, internet banking corporate, Agen Laku Pandai, serta produk-produk lainnya.
Ia berharap, semua layanan tersebut dapat mendukung program inklusi keuangan serta pembentukan ekosistem digital. Selain itu kemudahan dalam bertransaksi melalui uang elektronik bjb DigiCash dan memenuhi kebutuhan bertransaksi.
Ke depan, bank bjb juga akan terus melakukan berbagai inovasi teknologi sesuai dengan kapasitas bank bjb sebagai lembaga jasa keuangan. Terlebih, bank digital merupakan masa depan industri keuangan sehingga perlu melakukan inovasi dan transformasi.
Di era digital, ditegaskan Yuddy, kolaborasi diyakini menjadi satu hal yang harus dilakukan dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Perbedaan lokasi, jarak, dan waktu bukan menjadi penghambat aktivitas untuk berkolaborasi dan Cross Collaboration adalah momentumnya.
Ia mengatakan, bank bjb di tahun 2021 telah melakukan berbagai inovasi dan pengembangan digitalisasi. Hal tersebut berdampak pada kenaikan pendapatan berbasis komisi, khusus dari saluran digital.
Hal ini, sambung Yuddy, tidak terlepas dari semakin luasnya ekosistem digital bank bjb yang tumbuh sepanjang tahun 2021. Bahkan, pengguna aplikasi mobile bjb DIGI tumbuh secara eksponensial.
Selain itu, QRIS merchant bank bjb juga terus tumbuh positif. Misalnya saja, pada pemberian kredit melalui aplikasi Loan on Boarding, seperti aplikasi bjb Laku untuk segmen UMKM dan Kredit Mesra dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), bjb Koin untuk pembiayaan konsumer ASN, serta pengembangan aplikasi pada segmen lainnya.
Hal tersebut mendorong percepatan pertumbuhan ekspansi bisnis bank. Inovasi yang dikembangkan sejalan dengan cita-cita bank bjb untuk menjadi bank elit pada 2025 sebagaimana tertuang dalam rencana perusahaan.
"Insya Allah, ke depannya seluruh aplikasi ini akan menjadi satu kesatuan dalam suatu Super Apps untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasabah dalam satu aplikasi saja," pungkas Yuddy.
sumber : kontan
Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online
Komentar
Posting Komentar