Emiten perkebunan dan pengolahan kelapa sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) menargetkan pertumbuhan volume produksi crude palm oil (CPO) sebesar 15% untuk tahun 2022.
Kemudian, selama lima tahun mendatang, ANJT memasang target kenaikan rata-rata volume produksi CPO sebesar 8% per tahun.
Direktur Utama ANJT Lucas Kurniawan yakin, ANJT dapat mencapai target pertumbuhan tersebut melalui penerapan strategi peremajaan kembali yang telah dilakukan sejak 2014.
Inovasi di bidang agronomi berkelanjutan, seperti penerapan teknologi fertigasi dan aplikasi pupuk organik juga telah membantu meningkatkan produktivitas kebun sekaligus memitigasi risiko terkait perubahan iklim.
Menurut Lucas, dengan penerapan inovasi tersebut, ANJT berhasil menjaga kelembaban tanah serta mengendalikan dampak biaya pupuk kimia yang meningkat pesat akhir-akhir ini. Penggunaan pupuk organik berhasil mengurangi ketergantungan terhadap pupuk anorganik hingga 50%.
"Sementara itu, penerapan fertigasi berhasil menjaga asupan nutrisi tanaman sawit dan kelembaban air sehingga produktivitasnya terjaga," kata Lucas dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/2).
Sebagai informasi, pada tahun 2021, ANJT berhasil membukukan volume produksi CPO sebesar 262.683 ton atau meningkat sebesar 7,4% dibandingkan tahun sebelumnya 244.485 ton. Sebanyak 62.022 ton dari capaian produksi 2021 merupakan produksi di kuartal IV.
Peningkatan produksi berdampak positif terhadap kinerja perusahaan karena tingginya harga jual rata-rata (HJR) CPO pada tahun 2021. Hingga 30 September 2021, HJR mencapai US$ 752 per metrik ton yang membuat ANJT berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 26 juta.
Manajemen ANJT memperkirakan, HJR perusahaan selama periode tahun 2021 dapat mencapai lebih dari US$ 800 per MT. "Dengan begitu, kami optimistis bahwa kinerja operasi dan keuangan tahun 2021 akan sangat baik," ucap Lucas.
Asal tahu saja, ANJT kini memiliki dan mengoperasikan enam perkebunan kelapa sawit yang telah berproduksi dan terintegrasi dengan lima pabrik CPO, serta memiliki satu perkebunan kelapa sawit dalam tahap pengembangan di Sumatra Selatan.
Sampai akhir September 2021, ANJ memiliki 154,6 ribu Ha cadangan lahan dan 54,6 ribu Ha untuk total area tertanam.
Dari total area tertanam, sebesar 44,0 ribu Ha merupakan area menghasilkan dengan profil umur tanaman rata-rata 13 tahun, sedangkan 10,6 ribu Ha untuk area belum menghasilkan.
Sementara itu, total area hutan NKT yang telah dicadangkan sebagai area konservasi untuk perlindungan flora, fauna, dan habitatnya adalah 57.260 ha.
sumber : kontan
Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online
Komentar
Posting Komentar