Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik tipis pada hari ini, Selasa (22/2/2022). Banyaknya sentimen negatif membuat harga minyak nabati dunia naik, tidak hanya CPO tapi minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari juga melonjak.
Mengacu pada data kepada Refinitiv, pada pukul 07:30 WIB, harga CPO dibanderol di level MYR 5.700/ton atau naik tipis 0,44%. CPO telah berhasil membukukan kenaikan secara mingguan sebanyak 0,76% dan tumbuh 55,06% secara tahunan.
Minyak sawit berjangka Malaysia naik sebanyak 3% pada Senin (21/2/2022) mendekati rekor tertinggi karena pasar minyak nabati dunia mendapat dorongan dari kekhawatiran cuaca di Amerika Selatan.
Kekhawatiran panen kedelai di Amerika Selatan dilanda kekeringan yang selanjutnya dapat memperketat pasokan global, padahal minyak kedelai menjadi salah satu substitusi minyak kelapa sawit mentah ketika harganya sedang melonjak. Kemarin, kontrak minyak kedelai naik 1,5%, minyak kelapa sawit melonjak 2,2%, dan minyak rapeseed di Zhengzhou Commodity Exchange menguat 3,3%.
Kenaikan minyak nabati global didorong kekhawatiran cuaca di Amerika Selatan yang telah memangkas perkiraan produksi, beberapa pabrik penghancur biji kedelai untuk diolah menjadi minyak kedelai di China berencana menghentikan operasinya karena margin yang sedikit, dan kecemasan atas eskalasi ketegangan Rusia-Ukraina yang mempengaruhi pengiriman minyak bunga matahari dari Wilayah Laut Hitam.
Pekan lalu, India telah sepakat untuk mengimpor minyak keledai dengan jumlah 100,000 ton, tapi dengan adanya krisis cuaca dan mengancam penurunan produksi membuat harga minyak kedelai dunia naik hampir 20% secara tahunan. Amerika mempunyai kualitas minyak kedelai yang lebih baik dibanding importir terbesar dunia seperti Argentina dan Brasil.
Selain itu, Direktur Suvin Group Sandeep Bajoria mengatakan bahwa minyak pengganti lain seperti minyak biji bunga matahari memang lebih murah dibanding CPO dan minyak kedelai, tapi beberapa pembeli cemas akan pengirimannya karena tensi geopolitik yang terus berlanjut. Minyak kedelai pada bulan lalu lebih murah dibanding minyak biji bunga matahari, tapi tiba-tiba melonjak tajam sebanyak 16% di bulan ini yang menjadi kenaikan tertinggi sejak 14 tahun.
Menurut Ketua Riset Sunvin Group di Mumbai Anilkumar Bagani bahwa kenaikan ekspor dari Malaysia akan berimbas kepada pengurangan stok di akhir Februari. Diketahui, produksi Malaysia periode 1-20 Februari naik 24,9% dari periode yang sama di Januari. Ancaman krisis stok juga menjadi sentimen negatif untuk pasar minyak nabati dunia.
sumber : CNBC
Lebih lengkapnya silahkan klik : www.sahamonline.id
Komentar
Posting Komentar