google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kisah Sri Prakash, Imigran India yang Kini Jadi Konglomerat di Indonesia Langsung ke konten utama

Kisah Sri Prakash, Imigran India yang Kini Jadi Konglomerat di Indonesia


Nama Sri Prakash Lohia menjadi salah satu yang masih betah dalam jajaran daftar 10 orang terkaya di Indonesia. Terbaru, ia menduduki urutan ke 4 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Saat ini hartanya ditaksir mencapai US$ 6,3 miliar atau setara Rp 92 triliun (kur Rp 14.200). Kekayaan itu didapat dari bisnisnya yakni bisnisnya memproduksi polyethylene terephtalate (PET) dan petrokimia lainnya.

Namun, kejayaannya ini tidak semata-mata mudah mendapatkannya. Sebelum menjadi konglomerat Indonesia, Sri Prakash hanya pemuda imigran dari India.

Pria kelahiran 11 Agustus 1953 ini menjadi imigran di Indonesia pada tahun 1973. Kala itu usianya masih 21 tahun. Ia ikut ayahnya untuk membangun usaha.

Karier Sri Prakash dimulai saat ia pindah ke Indonesia bersama ayahnya. Kiprahnya dimulai dengan berdirinya PT Indorama Synthetics Tbk (INDR), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia dan memproduksi benang pintal.

Perusahaan mulai memproduksi produk pada 1976. INDR pun melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Agustus 1990.

Saat itu, jumlah saham yang tercatat sebanyak 32.363.340 saham, dan dana yang terkumpul sebesar Rp 87,5 miliar. Demikian dikutip dari Tren Asia, Kamis (30/12/2021).

Investor yang tercatat sebagai pemilik saham INDR antara lain Indorama Holdings BV (IHBV) sebagai pemegang saham pengendali sebesar 34,03%, diikuti oleh investor asing sebesar 31,71%, PT Irama Investama Indonesia (PTII) sebesar 25%, dan publik atau lokal sebesar 4,37%.

Kemudian, pada tahun 1991, PT Indorama Synthetics mulai melakukan diversifikasi produk dan merambah industri serat poliester jenis Polyethylene Terephthalate (PET).

Tak puas, Sri Prakash akhirnya membuka usaha lain. Pada tahun 1992, ia mendirikan Indorama Ventures. Produk dari Indorama Ventures antara lain bahan baku dari botol plastik Coca Cola, Pepsi dan Aqua.

Kemudian pada tahun 2006, investasi Sri Prakash dikembangkan di industri petrokimia melalui akuisisi Eleme Petrochemicals Company yang berbasis di Nigeria.

Berjalannya waktu, bisnis mulai berkembang, dan terbaru di 2020 Sri Prakash melalui PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) mengakuisisi kepemilikan PT Cikondang Kancana Prima (CKP).

Hingga saat ini PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) menjadi perusahaan multinasional yang memproduksi tekstil ternama di Indonesia. Karena performa perusahaan yang juga baik, Sri Prakash betah menduduki 10 besar daftar orang terkaya Indonesia.

Meski bisnisnya terus berkembang di Indonesia, saat ini Sri Prakash memutuskan menetap di London. Jabatan sebagai pimpinan perusahaan masih dipegang. Sementara wakilnya diduduki oleh putra laki-lakinya bernama Aloke Logia yang saat ini menetap di Thailand.

Dalam daftar 10 besar orang terkaya Indonesia, Sri Prakash berada di urutan ke 4. Urutan itu di bawah Robert Budi dan Michael Hartono, Keluarga Widjaja atau Sinar Mas Group da Anthoni Salim.


sumber : detik.com

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...