google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Jangan Takut Investasi Kala Virus Corona Merebak, Ini Tipsnya Langsung ke konten utama

Jangan Takut Investasi Kala Virus Corona Merebak, Ini Tipsnya


Virus Corona atau Covid-19 telah menyebar di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Awal mulanya, Covid-19 menyerang kota Wuhan, China. Namun, sejak akhir Januari 2020 hingga pertengahan Maret ini, penyebaran infeksi virus semakin meluas hingga ke 124 negara. Hal ini tentunya menyebabkan negara lainnya menutup penerbangan ke China.

Terkini, data kasus corona secara menyeluruh yang dilansir dari worldometers.info sejumlah 126.367 orang. Sementara itu pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 68.304 orang dan 4.633 meninggal.

Kondisi penyebaran virus corona yang belum ditemukan anti virusnya ini beimbas pada perekonomian global, tak terkecuali investasi. Lalu, bagaimana gambaran pengaruh virus corona terhadap investasi di Indonesia?

Instrumen investasi apa saja yang masih aman? Apa tips investasi yang perlu dilakukan milenial? Berikut ulasan Cermati.com:

Maraknya virus corona hingga saat ini membuat investor asing maupun domestik mencoba untuk mencari aset yang aman dan keluar dari pasar modal di negara berkembang. Hal ini diungkapkan oleh Bhima Yudhistira Adhinegara, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) kepada Cermati.com.

“Kondisi corona yang kian mengkhawatirkan ini tentunya membuat investor harus merubah strategi investasi, salah satunya dari yang tadinya agresif menjadi risk averse atau menghindari risiko tinggi seperti mengalami kerugian yang jumlahnya besar,” ujar Bhima.  

Menilik data pasar modal Indonesia, menurut Bhima, sepanjang merebaknya corona virus dalam sebulan terakhir membuat investor asing mencatat nett sell atau jual bersih sebesar Rp2,7 triliun.  Dampak corona virus ini langsung terasa pada investasi di sektor-sektor seperti consumer goods, perhotelan, manufaktur, komoditas perkebunan dan tambang menjadi korban utama dari virus corona.

Apa Saja Pilihan Investasi yang Aman?

Mengingat virus corona ini sangat berpengaruh besar terhadap investasi, tentunya milenial juga harus berhati-hati dalam memilih instrumen investasi, khususnya bagi investor pemula. Hal ini tentunya untuk menghindari terjadinya kerugian di awal investasi.

Bhima merekomendasikan beberapa instrumen investasi yang aman dilakukan untuk milenial atau investor pemula ditengah merebaknya kasus corona, di antaranya:


1. Surat Utang Pemerintah (SBR)

SBR atau savings Bond Ritel merupakan jenis investasi yang berupa Surat Utang Negara (SUN) atau Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan pemerintah untuk individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia (WNI). Itu artinya investasi jenis ini dijamin oleh negara.

Milenial bisa mencoba investasi SBR ini karena bisa dimulai dengan modal yang ringan, yaitu mulai Rp1 juta. Dari modal yang disetorkan, investor akan mendapatkan imbalan berupa kupon (bunga).

Selain itu, sifatnya sama seperti tabungan yang tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder alias bisa dibeli saat ada penawaran dan kemudian disimpan hingga waktu jatuh tempo yang ditentukan pemerintah.

Dengan SBR ini, investor hanya mendapatkan keuntungan saja, tapi investor juga turut berkontribusi dalam membangun bangsa dan Negara Indonesia.

Di tahun 2020 ini, pemerintah sudah merencanakan akan menerbitkan enam SBN. Yang pertama, SBR009 telah usai, yaitu pada 27 Januari – 13 Februari 2020, SBN kedua sedang berlangsung yaitu SR-012 mulai 24 Februari – 19 Maret 2020.

Sementara, jadwal keempat SBN lainnya, antara lain:

SBR010, 23 Juni – 9 Juli 2020

ST007, 28 Agustus – 23 September 2020

ORI017, 1 – 22 Oktober 2020

ST008, 26 Oktober – 12 November 2020

2. Logam Mulia

Logam mulia atau emas batangan menjadi salah satu jenis investasi yang mungkin tidak asing lagi ditelinga milenial. Investasi logam mulai terbilang aman dilakukan milenial mengingat risiko yang dihadapi sangat kecil dan banyak keuntungan yang didapat.

Selain harga logam mulia relatif cukup stabil dan mengalami kenaikan di atas inflasi, logam mulai mudah diperjual belikan. Milenial hanya perlu membelikan logam mulia dengan jumlah uang yang telah disiapkan atau sekarang ini milenial juga bisa memulainya dari menabung emas.

Namun, jangan sembarangan juga dalam berinvestasi logam mulia karena banyak lembaga investasi abal yang mengatasnamakan tabungan logam mulia. Lebih baik, lakukan tabungan emas batangan di bank ataupun beli logam mulia di PT. Antam (Aneka Tambang) dan simpan dalam brankas di rumah.


3. Properti Rumah Tipe Sederhana

Disamping banyak milenial yang tak bisa lepas dari gaya hidup tinggi dan boros, tapi banyak juga milenial yang sudah mulai menyisihkan uangnya untuk membeli properti rumah dengan tipe sederhana yang memiliki 1 atau 2 kamar.

Jangan berpikir ‘gak bisa’, ‘harganya mahal banget’, ‘prosesnya susah’ dan lainnya, sebab pada kenyataannya sekarang ini milenial sangat dipermudah dalam pembelian rumah. Mulai dari adanya subsidi dari pemerintah sehingga harga rumah jadi lebih terjangkau hingga proses pembeliannya bisa dilakukan melalui pengajuan KPR bank.

Bukan untuk segera dihuni, melainkan dijadikan sebagai investasi terlebih dahulu. Mengingat properti rumah ini merupakan aset yang memiliki harga tinggi (sesuai dengan lokasi, desain, kondisi dan ukuran), aset yang tidak bisa dicairkan dalam jangka pendek dan sangat menguntungkan untuk jangka panjang dan lainnya.

Bagi milenial yang ingin berinvestasi, kamu tak perlu risau akan kerugian ditengah merebaknya kasus corona. Berikut tips dari ekonom Bhima agar kamu tak merugi saat corona menyerang.


1. Atur Ulang Portofolio

Bagi milenial yang mengandalkan saham sebagai instrumen investasi, sebaiknya milenial segera mengatur ulang portfolio investasinya. Jangan sampai portofolio investasi terlanjur memerah dengan angka yang merosot tajam. Saat mengatur ulang portofolio, sebaiknya sesuaikan dengan tingkat risiko.


2. Kurangi atau Lebihkan Aset

Jadilah investor yang cerdas agar bisa terhindar dari kerugian dan mendapatkan keuntungan yang besar. Meski di kondisi perekonomian yang sedang goyang seperti sekarang ini karena corona, milenial perlu jeli melihat peluang investasi

Jika dirasa aset investasi yang dijalankan mengalami penurunan sebaiknya mengurangi jumlahnya menjadi solusi yang tepat. Begitu sebaliknya, masukan lebih banyak jumlahnya ke aset yang dirasa aman.


3. Pantau Hingga Akhir 2022

Cuek dengan investasi yang milenial lakukan adalah kesalahan besar. Bagaimana tidak? Sudah menyetorkan sejumlah uang untuk modal investasi, lalu ditinggal begitu saja alhasil mengalami kerugian besar.

Seharusnya, gimanapun kondisi investasi yang sedang terjadi, pantau secara berkala dengan konsisten hingga sinyal recovery terlihat di akhir 2020. Update juga banyak informasi mengenai investasi melalui media online ataupun tv. Dengan begitu, milenial bisa menentukan cara terbaik untuk mengamankan investasinya.


Tetap Tenang dan Terus Investasi

Meski wabah corona menyerang instrumen investasi, sebagai milenial khususnya investor pemula haruslah tetap tenang dan yakin investasi bisa berjalan aman. Hal ini tentunya, bisa membuat milenial bisa fokus untuk menyusun strategi jitu agar investasi bisa cuan.

Pastikan kamu tidak tergoda untuk berinvestasi pada instrument yang tidak jelas atau illegal. Sebab, hal itu jelas akan merugikan kamu. Saat musim wabah corona menyerang, tetap tenang dan terus investasi aja, sekaligus memantau informasi, berita pasar dan jaga kesehatan ya!


sumber : cermati

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d