google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Intraco Penta (INTA) Targetkan Volume Penjualan Alat Berat Capai 409 Unit di 2022 Langsung ke konten utama

Intraco Penta (INTA) Targetkan Volume Penjualan Alat Berat Capai 409 Unit di 2022



PT Intraco Penta Tbk optimistis bakal meraih kinerja mumpuni di tahun ini. Emiten dengan kode saham INTA ini memasang target penjualan alat berat sebesar 409 unit atau dengan nilai sebesar Rp 348 miliar hingga akhir tahun 2022.

Target tersebut meningkat sekitar 39% secara  secara nilai dan naik  sekitar 17% secara jumlah unit jika dibandingkan dengan penjualan selama tahun 2021 lalu.

Sekretaris Perusahaan Intraco Penta Astri Duhita Sari mengatakan, harga komoditas yang masih tinggi juga mendorong penjualan alat berat INTA. “Tingkat penjualan alat berat INTA untuk komoditas termasuk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan batubara cukup meningkat di tahun 2022,” kata Astri kepada Kontan.co.id, Jumat (11/2).

Selain CPO dan batubara, INTA juga melihat, kenaikan harga nikel bakal mengerek permintaan alat berat.

Adapun realisasi penjualan alat berat selama Januari 2022 sebesar 38 unit dengan nilai Rp 44,8  miliar. Realisasi ini dipengaruhi oleh strategi INTA yang juga melayani penjualan alat berat di sektor non tambang.

Selain mendorong penjualan alat berat untuk sektor pertambangan atau komoditas, INTA juga melanjutkan diversifikasi bisnis ke sektor lain selain sektor tambang, seperti infrastruktur, pertanian, kehutanan, perkebunan, industri dasar, dan sektor lainnya.

Strategi ini bertujuan untuk menciptakan transformasi sehingga dapat mencetak pertumbuhan yang lebih berkesinambungan di masa mendatang. “Namun, dengan adanya kondisi pandemi yang telah berlangsung sejak 2020 ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap Intraco Penta,” kata Astri.

Per September 2021, emiten penjual alat berat ini membukukan pendapatan senilai Rp 443,78 miliar. Angka ini menurun 22,08% dari pendapatan di periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 569,57 miliar.

Secara rinci, pendapatan INTA didominasi oleh penjualan alat-alat berat yang nilainya mencapai Rp 200,91 miliar, disusul penjualan suku cadang senilai Rp 136,67 miliar. Segmen jasa menyumbang pendapatan senilai Rp 94,80 miliar dan segmen pembiayaan menyumbang pendapatan sebesar Rp 7,23 miliar.

Dengan demikian, kerugian bersih INTA naik dari semula Rp 168,15 miliar menjadi 196,48 miliar per kuartal III-2021.

Untuk tahun ini, INTA menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp  50,6 miliar.

Astri merinci, alokasi tersebut mayoritas akan digunakan untuk pembelian serta peremajaan unit rental. “Sedangkan untuk periode Januari 2022 ini INTA belum memiliki realisasi capex,” pungkas dia.


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d