Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan afirmasi positif dari lembaga pemeringkat Moody's terhadap Indonesia, yang mempertahankan sovereign credit rating pada peringkat Baa2 dengan outlook stabil, mencerminkan ketahanan ekonomi nasional.
"Seiring dengan membaiknya berbagai indikator ekonomi, maka pemerintah bersama seluruh stakeholders telah berhasil menjaga optimisme investor asing," katanya di Jakarta, Sabtu.
Afirmasi peringkat Moody.s didukung oleh ketahanan ekonomi yang berkelanjutan dan ekspektasi terhadap efektivitas kebijakan moneter dan makroekonomi yang terjaga di tengah risiko peningkatan suku bunga global.
Moody's juga menilai reformasi struktural yang terus dikawal oleh pemerintah dapat mendukung peningkatan investasi dan daya saing ekspor.
Afirmasi rating ini menjadi salah satu validasi bagi pemerintah untuk terus mengimplementasikan pelaksanaan UU Cipta Kerja sembari tetap menindaklanjuti keputusan Mahkamah Konstitusi.
Salah satu implementasi UU Cipta Kerja yang akan memberikan manfaat terhadap ekonomi Indonesia adalah operasionalisasi Indonesia Investment Authority (INA).
Kehadiran dan operasionalisasi INA pada 2022 diyakini akan menjawab berbagai tantangan dalam menarik investasi ke Indonesia dan menjadi daya tarik tersendiri baik bagi investor asing maupun domestik.
Lembaga pemeringkat Moody.s turut memproyeksikan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk dua tahun ke depan akan kembali kepada level sebelum pandemi yaitu mencapai 5 persen.
Proyeksi tersebut memberikan optimisme bagi pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 5,2 persen.
Airlangga menuturkan terjaganya rating investasi Indonesia akan menjadi modal awal untuk mempercepat perbaikan iklim investasi melalui reformasi struktural, sehingga mendorong peningkatan investasi sekaligus penciptaan lapangan kerja.
Berbagai indikator ekonomi pun mendukung prospek pemulihan ekonomi, seperti level Purchasing Managers. Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang di zona ekspansif dan mengalami peningkatan ke level 53,7 pada laporan Januari 2022.
"Ke depannya, permintaan domestik diharapkan semakin menguat yang tercermin dari indeks keyakinan konsumen pada Januari 2022 mengalami peningkatan ke level 119,6," ujarnya. (end/ant)
Komentar
Posting Komentar