google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo 5 Model Investasi Bodong yang Harus Diketahui Langsung ke konten utama

5 Model Investasi Bodong yang Harus Diketahui


Investasi memang menjanjikan hasil yang bisa dipetik di masa yang akan datang. Dengan berinvestasi, maka kita memiliki lahan harta yang bisa dinikmati, terlebih lagi di usia tak lagi produktif. Entah itu investasi dalam bentuk benda tak bergerak seperti properti maupun investasi di sektor keuangan, baik itu tabungan, saham, dan masih banyak lagi.

Investasi menjadi salah satu langkah yang bisa ditempuh untuk mencapai kemapanan dalam keuangan. Inilah salah satuu alasan mengapa kegiatan yang satu ini sangat penting perannya untuk dilakukan.

Bukan hanya oleh orang-orang yang “melek” keuangan saja, namun sejak dulu kegiatan investasi telah banyak dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki pengetahuan keuangan modern sekalipun.

Ada banyak jenis investasi yang bisa dijadikan sebagai pilihan, sehingga semua orang bisa memilih dan melakukan investasi pada instrumen yang dianggap paling tepat.

Meski begitu, sejumlah risiko tentu akan selalu hadir di dalam setiap instrumen investasi. Ini sangat penting untuk diketahui dan dipahaami oleh para calon investor sejak awal, agar berbagai risiko bisa diatasi dan dikelola dengan tepat di kemudian hari.

Untuk itu, sangat penting untuk mengenal dan memahami setiap jenis instrumen investasi yang akan dipilih, mengingat ada banyak risiko yang bisa terjadi setiap saat, termasuk risiko penipuan.

Tak bisa dimungkiri, selama ini terdapat banyak penipuan berkedok investasi yang menimpa masyarakat. Meski investasi bodong ini bukan lagi sebuah hal baru di telinga, namun tetap saja banyak orang yang menjadi korban. Bahkan kerugiannya pun tak tanggung-tanggung, ratusan juta hingga miliaran per orangnya.

Hal ini tentu bisa terjadi akibat kurangnya pemahaman dan kurangnya rasa ingin tahu seputar investasi itu sendiri, sehingga lebih tergiur dan menginvestasikan dana mereka pada tempat yang salah.

Maka dari itu, hindari berbagai penipuan yang berkedok investasi ini sejak awal dengan mengenal dengan baik investasi tersebut. Berikut 5 model investasi bodong yang banyak menjerat dan menimbulkan kerugian:


1. Investasi Emas Palsu

Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan dengan praktik penipuan yang satu ini. Ribuan rang menjadi korban, bahkan menimbulkan jumlah kerugian yang sangat besar. Tak bisa dimungkiri, sejumlah besar orang begitu mudah tergoda untuk mendapatkan sejumlah keuntungan yang sangat besar dari investasi ini, hingga tak ragu untuk menginvestasikan dananya dalam jumlah besar.

Dalam penipuan emas palsu ini, pelaku biasanya akan mengiming-imingi para korbannya dengan keuntungan yang luar biasa besar hingga berkali lipat. Korban akan diminta menyetorkan sejumlah dana investasi, yang kemudian ditukarkan dengan sejumlah emas.

Nah, dari emas yang dibeli, dijanjiikan bisa terjual kembali dengan harga yang sangat tinggi. Emas yanag ditawarkan ini dalam bentuk emas batangan, emas perhiasan, bahkan koin emas. Namun apapun bentuknya, semua emas ini adalah paslu dan pada umumnya hanya terbuat dari logam kuningaan biasa, yang tidak bernilai dan tidak laku dijual kembali.

Biasanya, mereka menawarkan agar Anda membeli investasi emas ini dengan harga murah. Tapi kenyataannya itu bukanlah emas murni, tapi emas palsu. Dengan tergiur harga yang murah, maka orang tak segan-segan untuk membelinya dalam jumlah banyak. Bisa dibayangkan jumlah kerugian yang akan ditanggung para korban investasi bodong ini.


2. Investasi Agrobisnis

Meski bukan lagi tergolong jenis investasi yang baru, namun penipuan dalam bentuk investasi agrobisnis ini masih saja sering terjadi. Jumlah kerugian yang ditanggung para korban juga terbilang cukup besar, mengingat dana yang dibutuhkan untuk membeli dan mengelola sebuah lahan agrobisnis tidaklah kecil.

Praktik penipuan yang satu ini cukup marak beberapa tahun yang lalu, di mana para pelaku meminta korbannya untuk menginvestasikan sejumlah dana ke dalam “agrobisnis” yang mereka kelola.

Hal ini biasanya akan disertai dengan sejumlah proposal dan juga alat pendukung lainnya yang dapat membuat para korban tergoda dan mau menanamkan dananya. Dari kegiatan penyetoran dana tersebut, korban akan menerima surat kepemilikan lahan.

Di dalam perencanaannya, lahan ini akan dikelola dan ditanami oleh para pelaku hingga menghasilkan keuntungan bagi investor (korban). Namun di dalam praktiknya, lahan tersebut tidak pernah ada, termasuk potensi keuntungan di dalamnya. Biasanya pelaku akan menghilang beserta uang yang telah diinvestasikan itu.


3. Investasi Pemindahan Warisan

Jenis penipuan yang dilakukan mealui layanan internet ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari luar negeri. Meskipun tidak tertutup, kemungkinan untuk dilakukan oleh pelaku yang berasal dalam negeri juga besar.

Kegiatan ini biasanya dimulai dari percakapan melalui media sosial atau bahkan email, di mana para pelaku mengaku memiliki sejumlah warisan atau dana dalam bentuk lain yang masih tertahan (belum bisa dicairkan), dan hanya bisa dicairkan jika dialihkan ke Indonesia (kepada korban).

Pencairan dana inilah yang menjadi celah bagi pelaku untuk menguras sejumlah dana dari korbannya. Biasanya pelaku akan memberikan iming-iming korban dengan sejumlah keuntungan yang cukup besar, jika yang bersangkutan mau mentransfer sejumlah dana untuk biaya pencairan warisan tersebut.

Keuntungan yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari 10-30% dari warisan tersebut. Untuk itu, korban akan dengan senang hati mengirimkan sejumlah dana yang diminta tersebut. Jumlahnya biasanya mulai dari ratusan juga hingga ribuan dolar AS. Namun setelah menerima dana dari korbannya, pelaku akan menghilang tanpa kabar.


4. Investasi Perburuan Harta Karun

Tidak hanya di luar negeri saja, jenis penipuan yang satu ini juga banyak terjadi di dalam negeri. Harta karun yang dimaksudkan di sini adalah harta berharga dan bernilai tinggi, seperti pusaka, perhiasan, keris, dan yang lainnya.

Untuk melakukan praktiknya, biasanya pelaku akan mengaku sebagai rang “pintar” dan meyakinkan korbannya atas harta karun tersebut. Lokasi harta karun ini juga bisa saja berbeda-beda antara satu korban dengan korban lainnya, misalnya di rumah, di kantor, atau bahkan di lahan tertentu milik korban.

Selanjutnya, pelaku akan meminta sejumlah dana kepada korban, dengan dalih sebagai dana persiapan, sajen, atau bahkan kebutuhan lainnya. Namun di dalam praktiknya, setelah korban mengeluarkan sejumlah dana besar, harta karun yang dijanjikan tersebut tidak pernah ada.


5. Investasi Penggandaan Uang

Kasus yang satu ini juga menjadi salah satu yang paling sering terjadi. Sejumlah orang tertipu dengan kegiatan peggandaan uang ini, sehingga korban dengan suka rela menyerahkan sejumlah dananya kepada pelaku.

Dengan harapan, mereka bisa memperoleh hasil dari penggandaan uang itu berkali lipat. Biasanya kegiatan ini pada awalnya cukup meyakinkan, sehingga korban tidak akan ragu untuk menyetorkan dana dalam jumlah yang lebih besar lagi. Namun lagi-lagi, pada akhirnya dana yang disetorkan itu tidak akan pernah kembali dan memberi keuntungan.


Kenali Sejak Awal Agar Tak Mudah Tergiur Investasi Bodong

Kendati investasi menjadi salah satu poin penting di dalam keuangan, namun sangat penting untuk selalu waspada sebelum melakukan kegiatan yang satu ini. Kenali dengan baik instrumen investasi yang akan dipilih sejak awal, agar kegiatan investasi ini bisa berjalan dengan baik. Hindari investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar, sebab hal ini hanya akan menimbulkan kerugian dan membuat keuangan Anda menjadi amburadul.


sumber : cermati

Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida