google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Prospek Erajaya Swasembada (ERAA) Ditopang Kenaikan Harga Jual Langsung ke konten utama

Prospek Erajaya Swasembada (ERAA) Ditopang Kenaikan Harga Jual



Prospek saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) masih menarik. Salah satu penopang kinerja emiten elektronik ini adalah kenaikan harga jual gawainya yang mampu menjaga momentum pertumbuhan pendapatan.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan menyebut, secara volume, penjualan ERAA memang sudah menurun sejak 2018 alias jauh sebelum pandemi Covid-19 terjadi dan penerapan belajar serta bekerja dari rumah (WFH).

Namun, prospek ERAA ditopang oleh kenaikan harga jualnya, seiring penjualan smartphone yang lebih besar dibandingkan ponsel fitur (feature phone). Feature phone merupakan perangkat yang tergolong tidak begitu canggih, yang memiliki harga jual lebih rendah daripada smartphone.

Selain itu, kinerja Erajaya juga ditopang oleh segmen penjualan aksesoris. “Margin aksesoris lebih tinggi daripada handphone,” terang Steven kepada Kontan.co.id, Rabu (5/1). Steven mencatat, tingkat margin segmen aksesoris mencapai 20%, lebih tinggi dari margin produk ponsel dan tablet yang hanya 10%-11%.

Steven mengatakan, ERAA juga mengembangkan bisnisnya dengan masuk di bisnis ritel fesyen olahraga melalui JD Sports .

Analis Valbury Sekuritas Devi Harjoto menilai, strategi ERAA yang mengunakan omnichannel seperti O2O, Clink ‘n pick-up dan e-commerce dapat mendorong penjualan di tengah perubahan perilaku konsumen.

Devi menyebut, ERAA akan berfokus pada pembukaan outlet dengan skema franchise cloud retail partner di kota tier kedua dan ketiga. Strategi ini dapat mendorong pertumbuhan dengan pengeluaran modal (capex) yang lebih rendah dan dapat mendatangkan pendapatan berulang (recurring income) dari pendapatan lisensi.

Portfolio produk ERAA yang bermain di kelas premium dan yang lebih terjangkau melalui merk Xiaomi menjadikan portofolio ERAA cukup berimbang. “Ditambah adanya aturan pemblokiran IMEI untuk ponsel pasar gelap (blackmarket) mengubah lanskap industri retail secara jangka panjang,” terang Devi.

Pada tahun lalu, Devi memproyeksi pendapatan ERAA akan tumbuh 25% secara year-on-year (yoy) yang didorong oleh penjualan produk selular, terutama produk-produk iPhone Apple yang kembali merilis series 13 di tengah daya beli yang membaik. Ditambah, tidak ada pembatasan kapasitas maksimum di pusat perbelanjaan.

Tahun lalu, ERAA diperkirakan membukukan pendapatan senilai Rp 42,57 triliun dan akan naik menjadi Rp 49,01 triliun di tahun ini.

Sebagai gambaran, penjualan bersih ERAA naik hingga 34,57% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 31,18 triliun hingga kuartal ketiga 2021. Laba bersih melesat 143,70% yoy menjadi Rp 719,2 miliar.

Dalam risetnye per 18 November 2021, Analis Ciptadana Sekuritas Asia Robert Sebastian menyebut, realisasi laba bersih ERAA sejalan dengan ekspektasi yang dia pasang, yakni memenuhi 72% dari proyeksi.  Pertumbuhan laba yang kuat didorong oleh pendapatan yang lebih tinggi dan ekspansi margin. Sementara pendapatan per kuartal III-2021 mencerminkan 34,6% dari proyeksi, yang juga sejalan dengan perkiraan.

Robert menilai saham ERAA cukup menarik. Sebab, Robert meyakini volume penjualan dan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) akan terus meningkat di 2022. Hal ini didukung oleh regulasi IMEI dan penetrasi smartphone yang semakin meningkat. Dus, Robert mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp 980.

Sementara itu, Steven mengekspektasikan pertumbuhan pendapatan ERAA juga dapat datang dari Erafone Cloud Retail Partner (Erafone CRP) yang dapat mempercepat ekspansi gerai-gerai baru milik ERAA. Sebab, skema tersebut memberikan kesempatan kepada pengusaha-pengusaha individu untuk menjadi mitra kerjasama ERAA.

ERAA juga menerapkan strategi bisnis ERAA’s New Way of Shopping, yang mengombinasikan model bisnis secara offline dan online. Kontribusinya terhadap total pendapatan diharapkan dapat terus meningkat dari saat ini sebesar 10%.

Steven menyematkan rekomendasi beli saham ERAA pada target harga Rp 800. Steven memproyeksikan adanya kenaikan volume penjualan perangkat seluler seiring dengan ekspektasi kenaikan tingkat kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan. Hal ini dibarengi peluncuran sejumlah produk baru seperti Samsung Galaxy Z Flip3, iPhone 13, Xiaomi Redmi 10, dan Realme GT ME.

Namun, risiko rekomendasi ini di antaranya pemberlakuan kembali pembatasan aktivitas masyarakat, hingga turunnya tingkat kepercayaan konsumen dan berkurangnya pembelanjaan masyarakat kelas menengah ke atas.

Devi menyematkan rekomendasi beli saham ERAA dengan target harga Rp 810 per saham. Faktor pertimbangannya adalah adanya implementasi dari aturan IMEI yang mendorong permintaan ponsel bergaransi resmi serta tren barang digital yang masih prospektif dalam jangka panjang. 


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...